Menyoal Kemenangan Janggal PS Tira dan Perseru

10 Desember 2018 19:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain PS Tira. (Foto: Dok. PT LIB)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain PS Tira. (Foto: Dok. PT LIB)
ADVERTISEMENT
Beberapa pekan ke belakang, kompetisi sepak bola Indonesia tengah dinodai isu pengaturan skor. Diinisiasi kasus Madura FC vs PSS Sleman di Liga 2 yang dibuka oleh Manajer Madura FC, Januar Herwanto, isu ini kian panas sehingga merembet ke Liga 1.
ADVERTISEMENT
Persija Jakarta adalah salah satu tim yang disorot usai memetik kemenangan atas Bali United dengan skor 2-1. Kemenangan 'Macan kemayoran' dirasa tak wajar lantaran ofisial perangkat pertandingan menyudahi pertandingan tanpa sebab jelas.
Kemenangan itu ternoda. Persija diduga terlibat pengaturan pertandingan. Meski tak ada benang merah yang mendakwa tim Ibu Kota berbuat praktik demikian, toh melalui legenda sepak bola nasional, Rochie Putiray, bertutur Persija akan mengantongi gelar juara.
Cerita menyoal berdebatan juara Liga 1 seketika tenggelam. Di laga pamungkas Liga 1, dua tim kemudian disorot lantaran ada 'main' membantu menyelamatkan tim yang di ambang degradasi. Laga tersebut adalah Persipura Jayapura vs Perseru Serui dan Borneo FC vs PS Tira.
Laga pekan ke-18 Go-Jek Liga 1 antara Perseru Serui vs Persebaya Surabaya di Stadion Marora, Serui, Selasa (31/7/2018). (Foto: Dok: Media Persebaya)
zoom-in-whitePerbesar
Laga pekan ke-18 Go-Jek Liga 1 antara Perseru Serui vs Persebaya Surabaya di Stadion Marora, Serui, Selasa (31/7/2018). (Foto: Dok: Media Persebaya)
Perseru dan PS Tira tengah berjuang bertahan di Liga 1 musim depan. Kemenangan menjadi harga mati. Jika tak mampu mengantongi tiga poin maka perjalanan mengarungi Liga 1 musim depan praktis terhenti.
ADVERTISEMENT
Kenyataan di lapangan sesuai harapan masing-masing klub. Perseru menang atas Persipura di Stadion Mandala dan PS Tira menang atas Borneo di Stadion Segiri.
Kemenangan atas Persipura itu membikin Perseru berada di peringkat ke-14 dengan 42 poin dan PS Tira satu setrip di bawahnya dengan raihan nilai yang sama. Yang menjadi pembeda hanya pada head-to-head keduanya.
Namun, ada kejanggalan dalam kemenangan Perseru. Jika berkaca pada penampilan Persipura di kandang, baru Persija Jakarta dan Bhayangkara FC yang mampu keluar sebagai pemenang di musim ini. Sisanya pulang dengan satu angka dan bahkan nirpoin. Sementara Perseru jika menilik laga tandang, anak-anak asuh Wonderley Junior punya catatan tak memuaskan. Sudah 14 kali pulang tanpa poin.
ADVERTISEMENT
Kekalahan Persipura dari Perseru ditengarai lantaran kedua tim berasal dari Tanah Papua. Kendati demikian, Asisten Manajer Bento Madubun mengatakan bahwa Persipura kalah karena kepemimpinan Rully Ruslan asal Malang, Jawa Timur.
Gunansar Mandowen (kiri) (Foto: Dok. PT LIB)
zoom-in-whitePerbesar
Gunansar Mandowen (kiri) (Foto: Dok. PT LIB)
''Hasil akhir jauh dari harapan, kekecewaan yang sama kami rasakan karena kami melawan 14 orang. Tetap semangat 'Mutiara Hitam' karena kita masih terbaik republik ini,'' ujar Bento dikutip dari Instagram resmi Persipura.
''Saat klub atau pemain terbukti melakukan pengaturan skor, hukumannya mengerikan. Tetapi dengan fakta di lapangan, kinerja wasit seperti ini masa petinggi di PSSI diam saja? Kami berharap pada Komisi Wasit untuk bisa mempelajari langsung video live streaming tadi, kalau mereka tidak sependapat sama itu sudah keterlaluan,'' lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Cerita berbeda justru datang dari Segiri, Samarinda. Kala Borneo kedatangan PS Tira secara mengejutkan Pesut Etam keok dengan skor 1-3. Jika berkaca hasil kandang, tim-tim macam Persib Bandung, Persija Jakarta dan PSM Makassar yang bisa membawa pulang tiga poin. Sementara sisanya, tiga tim yang membawa satu poin dan 10 di antaranya pulang tanpa poin.
Sebelum bersua Borneo, seperti disebutkan di atas PS Tira juga di ambang kegelisahan karena berada di peringkat ke-17 dengan 39 poin. Meski meraih kemenangan atas Borneo, belum menjamin The Army akan lolos lantaran akan tergantung hasil pertandingan lain di saat bersamaan.
Ada tiga tim yang punya nilai sama dengan PS Tira, yaitu Perseru Serui, Mitra Kukar, dan Sriwijaya. Jika ketiga tim itu juga menang, nasib PS Tira juga akan tamat, karena secara head-to-head mereka kalah.
ADVERTISEMENT
Cerita PS Tira tetaplah indah di pengujung gelaran. Di saat bersamaan, Sriwijaya yang awalnya unggul berbalik kalah 2-1 di kandang Arema. Partai lainnya Mitra Kukar juga menderita kekalahan di markas Persija Jakarta. Dengan begitu, selamatlah PS Tira.
Indikasi kecurangan terendus tatkala pelatih Dejan Antonic tak memasang kekuatran penuh. Akan tetapi, tak ada sanggahan yang dilakukan Borneo pada laga kali itu. Pasalnya, di akhir kompetisi Borneo sudah bertahan di peringkat ketujuh dengan raihan 48 poin.