Meski Menang, PSM Makassar Gagal Menjejak Final

26 Juni 2019 17:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain PSM Makassar Eero Markkanen (tengah) berusaha melewati pemain Becamex Binh Duong pada pertandingan leg kedua semi final piala AFC zona ASEAN di Stadion Pakansari, Bogor. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pemain PSM Makassar Eero Markkanen (tengah) berusaha melewati pemain Becamex Binh Duong pada pertandingan leg kedua semi final piala AFC zona ASEAN di Stadion Pakansari, Bogor. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
PSM Makassar tampil apik dalam laga leg kedua semifinal zona ASEAN AFC Cup 2019. Menjamu wakil Vietnam, Becamex Binh Duong, di Stadion Pakansari, Rabu (26/6/2019), PSM menang dengan skor 2-1.
ADVERTISEMENT
Gol-gol PSM di laga ini dicetak oleh Aaron Evans dan gol bunuh diri dari Ho Tan Tai, sedangkan satu gol Becamex dicetak oleh Wander Luiz.
Meski menang, PSM gagal lolos ke final zona ASEAN AFC Cup 2019 karena kalah agresivitas gol tandang dari Becamex. Di leg pertama lalu, Becamex menang dengan skor 1-0 sehingga agregat menjadi 2-2.
Pada laga ini, PSM turun dengan para pemain kuncinya. Ada nama Eero Markkanen, Wiljan Pluim, serta Muhammad Rahmat di lini depan, ditopang oleh Rizky Pellu, Rasyid Bakri, dan Marc Klok hyang mengisi lini tengah. Lini pertahanan dikomandoi oleh Abdul Rahman dan Aaron Evans.
Becamex juga menurunkan para pemain andalan mereka, seperti Nguyen Anh Duc, Victor Mansaray, serta Wander Luiz. Le Tan Tai dan Nguyen Tien Linh, dua orang kreator terciptanya gol Becamex di leg pertama, juga diturunkan di pertandingan ini.
ADVERTISEMENT
Sejak menit pertama laga, PSM selaku tuan rumah berusaha untuk menekan lini pertahanan Becamex. Pluim kembali jadi pusat serangan PSM, ditopang oleh para pemain tengah macam Rasyid dan Rizky Pellu. Dua bek sayap mereka, Asnawi Mangkualam dan Benny Wahyudi, juga aktif membantu serangan.
Ketinggalan agregat satu gol, PSM tampak berusaha untuk mencetak gol terlebih dahulu. Garis pertahanan tinggi mereka terapkan, semata agar ketika bola hilang, bisa sesegera mungkin direbut dari garis depan. Alhasil, beberapa peluang berhasil mereka ciptakan, salah satunya lewat sepakan Pluim pada menit 14 tetapi masih belum membuahkan hasil.
Menghadapi PSM yang tampil agresif, Becamex memilih untuk bermain sabar. Mereka memadatkan lini tengah dengan cenderung menerapkan skema 4-4-2 ketika bertahan. Dengan lini tengah yang padat ini, mereka berhasil menahan pergerakan para PSM sejak tengah. Wander Luiz dan Anh Duc juga kerap ikut menekan para pemain belakang PSM.
ADVERTISEMENT
Pertandingan leg kedua semi final piala AFC zona ASEAN antara PSM Makassar melawan Becamex Binh Duong di Stadion Pakansari, Bogor. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Memasuki menit ke-25, PSM kerepotan menghadapi permainan Becamex yang rapi. Aliran-aliran bola mereka juga mulai sedikit terganggu. Becamex pun memanfaatkan situasi ini dengan mengambil alih jalannya laga. Mereka mulai menembus kotak penalti PSM dalam beberapa kesempatan.
Di sisa waktu 10 menit akhir babak pertama, kedua tim tetap berusaha untuk mencari gol pertama. Becamex menggunakan serangan balik sebagai cara mereka untuk menekan PSM, sedangkan PSM mulai coba menghidupkan dua sisi sayap mereka, dipadukan dengan Markkanen yang mulai rajin bergerak mengacaukan fokus bek lawan.
Gol akhirnya tercipta pada menit 45. Tetapi, bukan untuk PSM, melainkan bagi Becamex. Berawal dari umpan silang oleh Ho Tan Tai, Wander Luiz berhasil membobol gawang Rivky Mokodompit lewat sundulannya. Skor berubah 1-0 untuk Becamex sekaligus mengakhiri babak pertama.
ADVERTISEMENT
Memasuki babak kedua, sedikit perubahan dilakukan PSM. Zulham Zamrun dimasukkan untuk menggantikan Pellu. Kehadiran Zulham diharapkan menambah kekuatan di lini serang PSM yang buntu di babak pertama tadi.
Hasilnya cukup bagus. Tekanan PSM jadi lebih hidup, terutama di sisi kanan. Zulham dan Asnawi beberapa kali berkolaborasi di sisi tersebut, menghadirkan kerepotan tersendiri bagi lini pertahanan Becamex.
Namun, tetap saja mereka sulit mencetak gol. Gagalnya Markkanen dalam menceploskan bola, maupun kualitas dari umpan silang pemain PSM yang buruk, membuat serangan PSM mampu dihentikan oleh para pemain Becamex. Ditambah lagi, organisasi pertahanan Becamex masih sama baiknya seperti babak pertama.
Sadar bahwa PSM menggeliat, Becamex melakukan perubahan dengan memasukkan Ho Sy Giap dan Dinh Hoang Max. Tujuannya, untuk memperkuat pertahanan serta mencegah pergerakan para pemain depan PSM yang mulai liar.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, PSM juga tidak kalah cerdas. Pelatih Darije Kalezic memasukkan Guy Junior pada menit 73. Hasilnya ciamik. PSM mampu menyamakan kedudukan pada menit 75. Diawali oleh skema serangan apik dari sisi kanan, Zulham mengirimkan bola ke kotak penalti. Bola lalu tanpa sengaja disundul oleh Ho Tan Tai ke dalam gawang Becamex. Skor berubah 1-1.
Pemain PSM Makassar Asnawi Mangkualam (kiri) berusaha melewati pemain Becamex Binh Duong pada pertandingan leg kedua semi final piala AFC zona ASEAN di Stadion Pakansari, Bogor. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Di sisa waktu yang ada, PSM memaksimalkan tenaga yang mereka miliki untuk menyerang. Mereka bahkan sampai memasukkan Ferdinand Sinaga. Becamex tidak mau kalah. Mereka memasukkan Shumeiko Veniamin untuk menjaga pertahanan.
Tekanan tanpa henti yang dilakukan PSM membuahkan gol tambahan pada menit 87. Berawal dari sepak pojok yang dilepas Zulham, Aaron Evans mampu menyontek bola ke dalam gawang Becamex. Skor berubah 2-1 untuk keunggulan PSM.
ADVERTISEMENT
Sayang, hingga laga usai, PSM gagal menambah angka. Skor 2-1 menutup laga, dan skor ini belum cukup membawa PSM lolos ke babak final zona ASEAN AFC Cup 2019.