Meski Menang Telak, Simon McMenemy Akan Tetap Lakukan Evaluasi
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Indonesia menunjukkan perkembangan permainan yang signifikan di laga tersebut. Terlepas dari kualitas Vanuatu sendiri, Indonesia bermain lebih cair dibandingkan laga ketika melawan Yordania. Mereka menguasai laga, bisa menyerang dengan sabar, sekaligus bertahan dengan baik.
Simon mengakui bahwa kekalahan dari Yordania memberikan banyak pelajaran bagi timnya, terutama perkara mengontrol ruang dan bereaksi ketika ditekan. Secara khusus, ia juga memuji Alberto 'Beto' Goncalves yang bermain apik di laga ini dan mencetak empat gol.
Walau begitu, Simon mengaku ada beberapa area di timnya yang masih perlu perbaikan. Menurutnya, memiliki pemain-pemain macam Evan Dimas dan Zulfiandi yang bisa memegang bola sebenarnya memberikan keuntungan tersendiri bagi Indonesia.
"Sebagai pelatih, saya percaya bahwa permainan itu dimulai dari belakang. Kenapa? Karena di Indonesia ada pemain yang bisa melakukan itu. Kami punya Evan (Dimas), Zulfiandi, dan yang lainnya. Kami hanya tinggal meningkatkan kecepatan umpan. Selain itu kecepatan pengambilan keputusan juga mesti diperbaiki. Secara keseluruhan, kami sudah baik," ujar Simon dalam sesi jumpa pers selepas laga.
ADVERTISEMENT
Dalam pertandingan tadi, Evan dan Zulfiandi memang tampil apik sebagai distributor bola di lini tengah. Khusus bagi Evan, ia acap jadi pemain yang muncul dari lini kedua dan menyelesaikan peluang. Dua gol yang ia buat jadi bukti tersendiri akan hal tersebut. Itu menjadi sebuah peningkatan tersendiri dari permainan Indonesia.
Namun, perjuangan Indonesia belum selesai. Usai menjalani jeda internasional pada pertengahan Juni, mereka akan mulai menjalani Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada September mendatang. Dalam rentang waktu tersebut, Simon mengaku sudah mempersiapkan rencana untuk para pemain.
Simon juga meminta kerja sama dari klub untuk bisa menjaga kondisi pemain. Selepas membela Indonesia , para pemain akan kembali ke klub dan bermain di ajang liga. Ia juga tidak memungkiri bahwa kelak akan ada masa ketika pelatih enggan melepas pemain mereka ke Tim Nasional.
ADVERTISEMENT
"Menurut saya, ketika kami melawan tim besar nanti, kami harus siapkan waktu untuk berkumpul. Kami akan mempersiapkan tim lebih dini, mungkin dua atau seminggu sebelumnya. Saya tahu liga dan kompetisi penting, tapi Timnas juga butuh pemain untuk mempersiapkan diri," ujar Simon.
"Ke depan, sudah banyak tim besar yang menunggu kami di Kualifikasi Piala Dunia. Saya harap proses terus berlanjut, dan kami sudah tidak sabar menanti lawan kami di September 2019 nanti," lanjutnya.