Messi: Kekalahan dari Liverpool Merusak Musim Barcelona

Messi di konferensi pers jelang final Copa del Rey. Foto: AFP/Josep Lago

Lionel Messi belum bisa move on dari kekalahan 0-4 yang diderita Barcelona pada semifinal leg kedua Liga Champions menghadapi Liverpool di Anfield. Kekalahan yang membuat Barcelona tersingkir itu, menurut Messi, telah merusak musim klub asal Catalunya tersebut meskipun saat ini mereka punya peluang meraih gelar domestik ganda.

Sebagai seorang pemain, Messi terhitung jarang berbicara di muka publik. Jelang final Copa del Rey menghadapi Valencia, La Pulga muncul untuk pertama kalinya di konferensi pers setelah empat tahun tak pernah terlihat. Dalam kesempatan itu Messi pun bicara blak-blakan soal penampilan mengenaskan Barcelona di markas The Reds.

"Babak pertama sebenarnya tidak terlalu buruk tetapi pada babak kedua kami bahkan tidak memberi perlawanan. Hanya ada satu tim di lapangan malam itu dan itu adalah kesalahan terbesar yang bisa kami lakukan," kata Messi, dilansir Reuters.

"Itu adalah hal terburuk yang bisa kami lakukan dan kami tidak bisa memaafkan diri kami sendiri karena gagal memberi perlawanan. Kami membiarkan mereka menghabisi kami," tambahnya.

Lionel Messi tak berkutik di leg kedua semifinal Liga Champions 2018/19. Foto: REUTERS/Phil Noble

Liga Champions sedari awal memang merupakan target utama Barcelona. Ketika pertama kali didapuk sebagai kapten menggantikan Andres Iniesta, Messi sendiri langsung mengutarakan target itu di depan rekan-rekannya serta para suporter. Oleh karenanya, meskipun menjalani musim individual yang bagus, Messi tetap kesal bukan kepalang.

"Aku menjalani musim spektakuler sebagai kapten. Kami jadi juara liga serta lolos ke final Copa. Kupikir, ini adalah tahun yang bagus jika pertandingan melawan Liverpool tidak dihitung. Laga itu benar-benar merusak musim kami," ucap Messi.

"Aku tidak pernah berjanji membawa trofi Liga Champions kembali ke sini. Aku cuma berjanji akan melakukan segalanya untuk membawanya kembali. Pada akhirnya kami gagal dan kami harus meminta maaf kepada para suporter karena kami tidak tampil seperti yang seharusnya," lanjut pemain 31 tahun tersebut.

Bagi Messi, kekalahan dari Liverpool itu sama menyakitkannya dengan kekalahan di final Piala Dunia 2014. Menjabat sebagai kapten Timnas Argentina, Messi harus merelakan trofi Piala Dunia melayang ke tangan Jerman setelah Mario Goetze mencetak gol tunggal kemenangan pada masa perpanjangan waktu.

"Sebenarnya ini adalah dua hal berbeda. Final Piala Dunia adalah momen terbesar di olahraga ini dan kalah di sana benar-benar mengecewakan, tetapi tersingkir setelah unggul 0-3 juga terhitung sebagai hal yang sangat mengecewakan," tutur Messi.

Leo Messi dan Gerard Pique di konferensi pers jelang final Copa del Rey. Foto: Reuters/Albert Gea

Kini, semuanya sudah terlambat. Akan tetapi, Barcelona tetap masih bisa menghibur diri. Apabila mampu mengalahkan Valencia di final Copa del Rey, Minggu (26/5/2019) dini hari WIB, mereka akan merengkuh gelar ganda untuk kedua kalinya secara beruntun.

Walau begitu, misi Barcelona di laga final nanti tidaklah mudah. Mereka kudu menghadapi Los Che tanpa diperkuat Luis Suarez, Ousmane Dembele, dan Marc-Andre ter Stegen. Messi pun meminta rekan-rekannya untuk bertanding dengan sikap yang benar supaya bisa meraih kemenangan.

"Ini adalah laga final dan kami harus memperlakukannya sebagai laga final. Valencia adalah tim yang sangat sulit dikalahkan. Kami tahu kekuatan masing-masing dan laga nanti bakal berjalan seimbang. Tanpa sikap yang benar, kami akan menderita di laga nanti," ujar Messi.

"Tidak ada yang boleh mengalahkan kami dari segi sikap. Kami akan mengerahkan segalanya dan memberi perlawanan sehebat-hebatnya seperti yang selama ini sudah kami lakukan sepanjang musim, kecuali di laga melawan Liverpool tadi," tandasnya.