Misi City untuk Menjatuhkan Anfield yang "Angker"

11 Januari 2018 13:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Manchester City merayakan gol Sergio Aguero. (Foto: CARL RECINE)
zoom-in-whitePerbesar
Manchester City merayakan gol Sergio Aguero. (Foto: CARL RECINE)
ADVERTISEMENT
Sudah satu dekade lamanya sejak Manchester City dibeli oleh Sheikh Mansour. Dalam rentang satu dekade, kita telah melihat wajah City yang berbeda. Ini bukan City yang sama ketika mereka harus kalah 1-8 dari Middlesborough. City yang sekarang adalah City yang siap menjadi tim kelas dunia.
ADVERTISEMENT
Dalam perjalanan menjadi yang terbaik di dunia, City sudah mengoleksi dua trofi Premier League, satu trofi Piala FA, dua trofi Piala Liga, dan satu trofi Community Shield.
Selain itu, City juga kini dapat menjadi magnet bagi pemain-pemain besar untuk menuntaskan obsesi mereka untuk menjadi pemain kelas dunia. Hal ini, kemudian dilengkapi dengan kehadiran Pep Guardiola sebagai manajer, yang membuat City musim ini bisa menatap ke hal-hal yang besar seperti quadruple (meraih empat trofi dalam satu musim).
Namun, di balik itu semua, ada satu hal yang tak berubah: mereka tak juga bisa menang atas Liverpool di Anfield.
Terakhir kali City menang atas Liverpool di Anfield terjadi pada Mei 2003. Kala itu, Nicolas Anelka menjadi pahlawan yang membuat City menang 2-1 atas Liverpool melalui tendangan kencang yang tak bisa dihalau oleh Jerzy Dudek.
ADVERTISEMENT
Itu kemenangan perdana mereka di Anfield sejak 22 tahun, dan setelahnya, mereka harus puasa hingga 15 tahun. Entah itu Liverpool-nya era Rafael Benitez (2004-2010), atau Roy Hodgson (2010), Kenny Dalglish (2011-2012), Brendan Rodgers (2012-2015) hingga kini era Juergen Klopp, nasib City tetap sama.
Kalau kita menengok ke lima laga terakhir pun, kita akan menyaksikan bahwa Liverpool, terlepas dari naik-turun mereka dalam satu dekade terakhir, memang digdaya kala menghadapi City di Anfield.
Dalam lima pertemuan terakhir mereka di Anfield, Liverpool telah menang empat kali dan nasib paling manis City di Anfield adalah menahan imbang The Reds 1-1 di babak semi-final Piala Liga pada musim 2015/2016.
Kini, kedua tim akan bertemu lagi pada pekan ke-23 Premier League, Minggu (14/1/2018). Boleh jadi, dengan kenyataan bahwa Liverpool tak terkalahkan di kandang sejak ditundukkan Crystal Palace 1-2 pada April 2017, “Si Merah” bisa optimistis. Namun, catatan-catatan ini bukan jaminan penuh bahwa Liverpool akan menang atas City di Anfield nanti.
ADVERTISEMENT
Sama seperti laga-laga lainnya, The Citizens akan fokus dan tetap menjaga agar timnya tetap tak terkalahkan.
“Kami tak peduli perihal itu (fakta bahwa City tak pernah menang di Anfield selama 15 tahun, red),” tegas gelandang City, Kevin De Bruyne, sebagaimana dilansir Liverpool Echo. “Ini seperti pertandingan lainnya, kami ke sana untuk memenangi pertandingan.”
“Mereka punya tim yang kuat. Mereka tengah berjuang untuk mendapatkan satu tempat di Liga Champions (musim depan). Namun, kami akan mencoba melakukan apapun yang kami mampu. Kita lihat nanti seperti apa hasilnya,” ucap gelandang asal Belgia tersebut.
Pep Guardiola bertepuk tangan usai City menang (Foto: Reuters/Andrew Boyers)
zoom-in-whitePerbesar
Pep Guardiola bertepuk tangan usai City menang (Foto: Reuters/Andrew Boyers)
Pernyataan De Bruyne ini senada dengan apa yang diutarakan oleh Pep di dalam wawancara pra-pertandingan kontra Bristol City silam. Saat itu, ia mengatakan bahwa timnya harus fokus dari laga ke laga demi meraih trofi. Karena dengan trofi, City bisa diakui sebagai tim raksasa.
ADVERTISEMENT
“Tidak ada yang merenggut pencapaian kami sejauh ini. Namun, merupakan suatu kesalahan jika kami puas hanya dengan meraih kemenangan. Kami harus mengangkat trofi di masa depan, karena tanpa itu, semua usaha kami tak cukup,” kata Guardiola.
Jadi, paham ‘kan seberapa fokusnya City?
====
*Pertandingan Liverpool vs Manchester City akan dihelat pada hari Minggu (14/1/2018). Sepak mula dilakukan pukul 23.00 WIB.