Mo Salah dan Mereka yang Cedera Sebelum Piala Dunia

28 Mei 2018 16:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mohamed salah (Foto: Reuters/Phil Noble)
zoom-in-whitePerbesar
Mohamed salah (Foto: Reuters/Phil Noble)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Malang, musim sensasional Mohamed Salah ditutup dengan cara yang buruk. Saat menghadapi Real Madrid di final Liga Champions, Minggu (27/5/2018) dini hari WIB, Salah tak bisa berbuat banyak.
ADVERTISEMENT
Di menit ke-30, Salah terjatuh usai melakukan kontak fisik dengan Sergio Ramos. Rupanya, tangan kanan Salah terkunci dengan lengan Ramos sebelum pada akhirnya bahu kirinya menghentak tanah dengan cukup keras. Salah pun meringis kesakitan akibat dislokasi bahu kiri. Tak lama, Salah digantikan Adam Lallana.
Akibat itu, Liverpool kalah 1-3 dari Madrid. Dan akibat itu pula, nasib mantan winger AS Roma di Piala Dunia 2018 jadi abu-abu. Sampai detik ini, belum ada kepastian bahwa Salah bisa membela Timnas Mesir di Rusia nanti.
Tentunya Salah bukan pemain pertama yang ditimpa kemalangan macam ini sebelum Piala Dunia. Dalam kesempatan kali ini, kumparanBOLA akan menyuguhkan kepada Anda beberapa pemain lainnya yang pernah merasakan apa yang Salah rasakan saat ini.
ADVERTISEMENT
Santiago Canizares – Piala Dunia 2002
Karena tak kunjung mendapatkan tempat di skuat utama Real Madrid, maka Santiago Canizares pun memutuskan hengkang ke Valencia pada musim panas 1998. Bersama Los Che, nama Canizares pun harum.
Hingga akhir musim 2001/2002, ia sudah membantu Valencia memenangi satu trofi La Liga, Copa del Rey, Cupercoppa Spanyol, Intertoto, dan dua kali melangkah ke final Liga Champions. Maka, sangat masuk akal jika namanya sudah digaransikan akan menjadi kiper utama dalam skuat Timnas Spanyol untuk Piala Dunia 2002.
Akan tetapi, kurang-lebih satu bulan turnamen yang digelar di Korea Selatan dan Jepang itu terlaksana, kabar ngeri datang. Kaki kanna Canizares mengalami cedera tendon akibat terkena pecahan beling. Sehingga, ia pun harus mengalami operasi. Karena proses penyembuhannya butuh waktu lama, Canizares pun gagal membela La Furia Roja di Piala Dunia 2002.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, cedera Canizares menjadi berkah tersendiri bagi Iker Casillas. Di turnamen itulah San Iker menunjukkan bahwa mistar gawang Timnas Spanyol aman di tangannya.
David Beckham – Piala Dunia 2002
6 Oktober 2001 tentunya merupakan salah satu momen gila seorang David Beckham saat berkostum Timnas Inggris. Saat itu The Three Lions butuh setidkanya hasil imbang dengan Timnas Yunani jika ingin ke Piala Dunia 2002.
Timnas Inggris mendapatkan hasil tersebut di menit-menit akhir. Di menit 90, Beckham dipersilakan menjadi pengeksekusi tendangan bebas. Ia pun melancarkan tembakan bebas yang sukses masuk ke gawang Timnas Yunani. Skor menjadi 2-2.
Namun, pada April 2002, hal yang buruk justru menimpa Beckham. Saat melawan Deportivo La Coruna dalam babak perempat final Liga Champions, ia mendapatkan dua tekel keras. Di leg I, Beckham ditekel Diego Tristan. Di leg II, Beckham ditekel Aldo Duscher. Akibatnya, ia pun harus mengalami cedera metarsal.
ADVERTISEMENT
Beruntung bagi Timnas Inggris, sosok yang akrab disapa Becks itu sembuh tepat waktu sebelum Piala Dunia 2002 bergulir.
Michael Ballack – Piala Dunia 2006
“Country’s calf muscle,” begitulah media-media Jerman, sebagaimana dilansir CNN, menggambarkan cedera betis yang diderita Michael Ballack setelah melakoni laga persahabatan Timnas Jerman melawan Kolombia pada 2 Juni 2006.
Tak mengherankan, karena Ballack saat itu adalah nyawanya Die Mannschaft. Tidak ada pemain Jerman saat itu yang memiliki kepemimpinan yang baik, visi yang jelas, dan olah bola semumpuni Ballack. Di usianya yang saat itu telah 31 tahun, Ballack sudah mencetak 31 gol dari 65 caps di level Timnas.
Beruntung, Ballack dinyatakan fit 100% tak lama setelah laga pertama TImnas Jerman di ajang Piala Dunia 2006 bergulir. Setelahnya, ia tak pernah absen dan dari situlah Timnas Jerman bisa mencapai babak semifinal.
ADVERTISEMENT
Marco Reus – Piala Dunia 2014
Sejak memutuskan pindah ke Borussia Dortmund pada musim 2012/2013, karier Marco Reus mengalami peningkatan. Di musim pertamanya, ia sukses membawa Dortmund ke final Liga Champions, di musim keduanya, Reus dianugerahi penghargaan Pemain Terbaik oleh pihak Bundesliga.
Malang, saat mimpi membela Timnas Jerman sudah di depan mata, Reus justru terbentur. Usai laga ujicoba Timnas Jerman melawan Armenia, 6 Juni 2014, digelar, Reus mengalami cedera ligamen. Tim medis Timnas Jerman mengatakan bahwa ia butuh enam-tujuh minggu untuk sembuh.
Posisi Reus di Timnas Jerman pun harus diisi oleh Shkodran Mustafi pada akhirnya. Sebulan berselang, Timnas Jerman pun sukses membawa pulang Piala Dunia keempat mereka. Beruntung, kini ia bisa membela Timnas Jerman di Piala Dunia 2018.
ADVERTISEMENT
Radamel Falcao – Piala Dunia 2014
Karena sering mencetak gol di Atletico Madrid, maka AS Monaco pun mengamankan jasa Radamel Falcao dengan mahar 60 juta euro pada musim panas 2013. Mulanya, musim tersebut dijalani dengan mulus. Hingga pada akhirnya laga melawan Monts or Azergues, tim kasta keempat Liga Prancis, di babak 32 besar Coupe de France digelar.
Di laga tersebut, Falcao mendapatkan tekel keras dari Soner Ertek. Cedera tersebut benar-benar meremukkan ligament pemain yang dijuluki El Tigre tersebut. Sehingga, nasibnya untuk membela Timnas Kolombia di Piala Dunia 2014 pun kandas.
Berita baiknya bagi Los Cafeteros, James Rodriguez sukses menggantikan tugas Falcao sebagai pencetak gol. Meski bukan striker, Rodriguez menjadi tospkor di turnamen tersebut berkat enam gol yang ia ciptakan.
ADVERTISEMENT