Modal Di Francesco Lawan Liverpool: Taktik, Suporter, Mental

24 April 2018 2:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
AS Roma lolos ke semifinal UCL 2017/2018. (Foto: REUTERS/Max Rossi)
zoom-in-whitePerbesar
AS Roma lolos ke semifinal UCL 2017/2018. (Foto: REUTERS/Max Rossi)
ADVERTISEMENT
Eusebio Di Francesco mengambil keputusan yang mencengangkan saat menghadapi Barcelona pada leg kedua babak perempat final Liga Champions. Mantan pelatih Sassuolo itu mengubah formasi Roma dari 4-3-3 menjadi 3-5-2.
ADVERTISEMENT
Trio Juan Jesus, Kostas Manolas, dan Federico Fazio menjadi pengawal lini belakang. Di tengahnya, Daniele De Rossi, Radja Nainggolan, dan Kevin Strootman menjadi penyeimbang dan pengatur serangan bagi Roma. Strategi tersebut terbukti berhasil meredam permainan Barcelona.
Kekompakan tiga gelandang Roma berhasil meredupkan sinar dari gelandang-gelandang Blaugrana. Statistik mencatat, ada lima tekel sukses yang berhasil dilakukan oleh tiga gelandang Roma itu pada laga menghadapi Barcelona.
Roma pun mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 3-0. Kemenangan yang membuat Roma lolos ke babak semifinal berkat agresivitas gol tandang. Nah, pada babak semifinal yang akan berlangsung Rabu (25/4/2018) dini hari WIB, Di Francesco dituntut kembali menunjukkan kepiawaiannya sebagai pelatih.
Pelatih berusia 48 tahun itu mengaku telah memiliki strategi khusus menjelang pertandingan semifinal leg pertama yang berlangsung di Anfield Stadium, Rabu (25/4/2018).
ADVERTISEMENT
"Tim telah menggunakan dua cara bermain (dengan 4-3-3 atau 3-5-2). Saya sudah memutuskan strategi mana yang akan menjadi strategi terbaik. Saya tidak ingin memberitahu kepada Anda atau lawan," ujar Di Francesco dilansir Football Italia.
"Yang paling penting, mental bertanding kami tidak boleh berubah. Perbedaan dengan pertandingan sebelumnya adalah kemampuan untuk tetap tampil kompak dalam permainan," ujar Di Francesco.
Menghadapi Liverpool di Anfield tak membuat Di Francesco gentar. Pelatih berkacamata itu tetap yakin anak asuhnya bisa tampil baik dan keluar dari tekanan.
"Saya sudah bisa membayangkan atmosfer di Anfield Stadium besok. Mereka bermain di kandangnya, tapi kami memiliki dukungan yang besar dari suporter kami yang bisa menguatkan kami untuk berjuang bersama-sama," tutur Di Francesco.
Pelatih Roma, Eusebio Di Francesco. (Foto: FILIPPO MONTEFORTE / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Roma, Eusebio Di Francesco. (Foto: FILIPPO MONTEFORTE / AFP)
Anfield memang memiliki magi tersendiri untuk para tamunya. Bayangkan saja, dari 25 pertandingan Liverpool yang dihelat di Anfield, hanya sekali Liverpool menelan kekalahan. Khusus pada ajang Liga Champions, Liverpool mencatatkan empat kemenangan dan dua kali imbang kala bermain di Anfield.
ADVERTISEMENT
Catatan Liverpool yang apik di kandang berbanding terbalik dengan Roma bila melakoni laga tandang. 'Serigala Ibu Kota' itu hanya menorehkan dua kemenangan dalam lima laga tandang terakhir di semua ajang. Sisanya, dua kali imbang dan sekali Roma menelan kekalahan.
Hmm... Dengan catatan seperti ini, siapa yang akan menjadi pemenang pada pertandingan di Anfield nanti, ya?