Model Baru Struktur Organisasi Persija

10 Februari 2019 8:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Persija Jakarta berselebrasi usai keluar sebagai juara Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (9/12/2018). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Persija Jakarta berselebrasi usai keluar sebagai juara Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (9/12/2018). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
Ada perubahan dalam tubuh Persija Jakarta. Awal Februari 2019 lalu, keputusan Gede Widiade untuk mundur sebagai Direktur Utama Persija diikuti dengan naiknya Kokoh Afiat sebagai suksesor.
ADVERTISEMENT
Sebelum mundurnya Gede, Direksi Persija sempat menempatkan Gede dalam struktur organisasi yang baru. Bukan lagi sebagai direktur utama, melainkan Direktur Sepak Bola Persija yang dalam pelaksanaannya berperan sebagai Chief Operation Officer (CEO).
Alih-alih gayung bersambut, Gede justru menolak. ''Keputusan saya mundur 90 persen karena Persija sudah meraih prestasi, sisanya 10 persen hal-hal lainnya," kata Gede.
Tadinya, kontrak Gede sebagai Dirut Persija berdurasi tiga tahun. Pria asal Surabaya itu ditargetkan membawa Persija tembus peringkat 5 hingga 7 pada tahun pertama ia menjabat.
Pada tahun kedua, Persija kemudian beralih target untuk bisa berada di peringkat 3 hingga 5, dan tahun ketiga dipatok untuk tiga besar atau juara.
Direktur Utama Persija, Gede Widiade. Foto: dok. Media Persija
ADVERTISEMENT
Ketimbang melanjutkan masa bakti pada tahun ketiga, Gede memilih melepaskan jabatannya. Bukan tanpa sebab, Gede berargumen bahwa keputusan ini ia ambil karena pemegang saham Persija ingin korporasi Persija lebih besar.
Dalam perencanaannya, pemegang saham menyusun rencana kerja (action plan) untuk Persija dan direksinya. Selain itu, rencana kerja jangka panjang akan disusun aktivitas yang menunjang, di antaranya reorganisasi dan lain-lain.
''Persija ingin mengembangkan struktur organisasi terkait dengan perkembangan sepak bola kekininan. Jadi, dua tahun di bawah kepemimpinan Pak Gede, Persija telah berhasil dalam transformasi organisasi,'' kata Kokoh.
''Atas keberhasilan itu kami ingin menjadi lebih cepat dan untuk percepatan itu, yang sebelumnya Pak Gede sendiri sebagai direktur utama, akan dikembangkan menjadi berbagai direksi. Pak Gede fokus ke aspek sepak bola dan ada direksi-direksi lain yang juga fokus dengan aspek lain,'' lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Kokoh Afiat bicara soal jabatan Dirut Persija dalam konferensi pers, Sabtu (9/2/2019). Foto: Dok. Media Persija
Percepatan yang dilakukan di struktur organisasi akan membentuk lima direktur di tubuh organisasi Persija. Artinya, selain direktur utama, akan ada empat direktur lainnya: direktur sepak bola, direktur keuangan, direktur pemasaran (marketing), dan direktur operasional.
''Saya tetap sebagai direktur utama. Dan untuk Pak Gede (kami tawarkan) untuk menjadi direktur sepak bola. Nah, karena posisi Pak Gede kosong, sebagai ganti sementara akan dipegang terlebih dahulu sama Pak Ferry (Paulus, Presiden Persija),'' kata Kokoh.