Modric: Mempertajam Lini Depan, Menjejak Jalur Kemenangan

7 Januari 2019 8:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekspresi kekecewaan Modric seusai Real Madrid dikalahkan Real Sociedad dalam pekan ke-18 La Liga. (Foto: AFP/Gabriel Bouys)
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi kekecewaan Modric seusai Real Madrid dikalahkan Real Sociedad dalam pekan ke-18 La Liga. (Foto: AFP/Gabriel Bouys)
ADVERTISEMENT
Internal Real Madrid terguncang pasca tumbang 0-2 dari Real Sociedad pada pekan ke-18 La Liga di Stadion Santiago Bernabeu, Senin (7/1/2019) dini hari WIB. Untuk merespons situasi itu, Luka Modric melontarkan sebuah saran logis: Mengoreksi diri sendiri, mempertajam lini depan Madrid.
ADVERTISEMENT
Atas hasil negatif tersebut, Los Blancos sudah merangkum 6 kekalahan di liga sepanjang musim 2018/19. Efeknya, kans pasukan Satiago Solari dalam perburuan gelar menyusut. Mereka pun tergusur ke posisi kelima dengan koleksi 30 poin. Terbentang jarak 10 angka dari si pemuncak tabel, Barcelona.
Merujuk statistik pertandingan, benih kekalahan Madrid terletak pada penyelesaian akhir buruk. Tengok saja dari 28 percobaan, cuma 8 yang tepat sasaran dan sayangnya tak ada tembakan yang bersarang ke gawang lawan.
Banjir peluang, tetapi nirgol. Begitulah representasi permainan Madrid dari kacamata Modric. Pemenang Ballon D'Or 2018 tersebut mengeluarkan usulan tajam demi kembali menjejak jalur kemenangan.
"Ini menjadi kekalahan yang sulit dilupakan. Kami memang memulai laga dengan buruk, tetapi kami menciptakan banyak kesempatan. Masalahnya, kami gagal menyarangkan bola ke dalam gawang karena konsentrasi yang menyusut," ucap gelandang Kroasia dilansir AS.
ADVERTISEMENT
"Saya pikir, skuat harus mengkritisi diri sendiri. Kami harus berbicara dan mengatakan keadaan yang sesungguhnya. Kami tak bisa melihat dengan baik dan beralasan bahwa kami tak beruntung. Tak ada gol berarti ada masalah. Ada alasan mengapa kami bermain buruk. Kami harus bertanggung jawab," lanjutnya.
Berangkat dari kredo tersebut, pemain 33 tahun itu enggan membidik sang juru taktik sebagai terdakwa. Dalam penaksiran Modric, problem Madrid sudah mencuat sejak era Julen Lopetegui.
Lucas Vazquez keluar lapangan setelah menerima kartu merah dalam laga Real Madrid vs Real Sociedad. (Foto: Gabriel Bouys/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Lucas Vazquez keluar lapangan setelah menerima kartu merah dalam laga Real Madrid vs Real Sociedad. (Foto: Gabriel Bouys/AFP)
Ya, penilaian pria kelahiran Zadar itu tepat. Jauh sebelum peralihan tongkat estafet kepelatihan, ketajaman Madrid dipertanyakan. Ambil contoh laga pekan keenam La Liga saat Madrid dikalahkan Sevilla dengan skor 0-3.
Dalam laga yang berlangsung di Ramon Sanchez-Pizjuam itu, Madrid mampu menciptakan banyak situasi menguntukan dengan 21 percobaan. Tapi, cuma 3 yang menuju target. Artinya, akurasi tembakan Madrid hanya 30%.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, saran Modric tergolong logis. Sebab, permasalahan Madrid bukan berada pada siapa yang menjadi pelatih, melainkan bagaimana mereka mengonversikan kans menjadi gol. Apabila persoalan tersebut tak segera dituntaskan, semakin sulit bagi Madrid merebut predikat pemimpin tabel dari Barcelona.
"Pelatih sudah melakukan pekerjaannya dengan baik. Ia mempunyai harapan tinggi, tetapi kami gagal mewujudkannya. Kami tak boleh seperti ini untuk laga-laga berikutnya. Kami harus bisa menciptakan peluang dan mencetak lebih banyak gol. Itu solusinya. Solari memberikan kepercayaan kepada kami, ia tak bisa disalahkan," tutupnya.