Mohamed Salah di Antara Kontroversi dan Pensiun dari Timnas Mesir

25 Juni 2018 4:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah di laga kontra Rusia. (Foto: REUTERS/Dylan Martinez)
zoom-in-whitePerbesar
Salah di laga kontra Rusia. (Foto: REUTERS/Dylan Martinez)
ADVERTISEMENT
Kisah Mohamed Salah di Piala Dunia 2018 tidak berakhir manis. Malah, kisahnya di Rusia dihiasi sejumlah kontroversi yang membuatnya ingin pensiun dari Timnas Mesir.
ADVERTISEMENT
Salah, di tengah cedera bahu yang menimpanya usai laga final Liga Champions antara Liverpool dan Real Madrid, tetap menjadi sebuah warna yang mencolok di skuat Mesir yang tampil di ajang Piala Dunia 2018. Prestasi yang dia torehkan bersama Liverpool pada musim 2017/18 adalah faktor kuat yang membuat pesona Salah masih begitu terasa.
Namun, perjalanan pemain berusia 26 tahun tersebut bersama Mesir di ajang Piala Dunia 2018 tidaklah begitu mulus. Dari dua laga yang sudah dijalani, Mesir sama sekali tidak mampu menorehkan kemenangan. Mereka kalah dua kali dari Uruguay dan Rusia. Akibat dua kekalahan ini, perjalanan mereka di Piala Dunia 2018 harus berakhir lebih cepat.
Berakhirnya perjalanan Salah di Mesir ini bukanlah satu-satunya kisah pilu Salah di Rusia. Ada satu kisah lain yang membuat Salah menjadi pusat perhatian di sana, yaitu kedekatannya dengan Ramzan Kadyrov, pemimpin dari Chechnya. Kedekatan ini membuat Salah sedikit dikritik.
ADVERTISEMENT
Kadyrov, selama berkuasa di Chechnya sejak 2004 silam, dianggap sebagai penguasa yang lalim. Dia disebut-sebut bertanggung jawab terhadap serangkaian tindakan pelanggaran hak asasi manusia di Chechnya, termasuk komentar pedasnya terhadap kaum LGBT di Chechnya.
Selama berada di Rusia, Timnas Mesir memang mendapat jamuan baik dari Kadyrov. Mesir sendiri memilih Grozny, kota yang masuk wilayah Chechnya, sebagai basecamp mereka selama perhelatan Piala Dunia 2018 berlangsung. Hal inilah yang membuat aktivitas Kadyrov bersama Timnas Mesir begitu intens. Kadyrov bahkan menganugerahi Salah dengan gelar warga kehormatan.
Namun, tampaknya Salah tidak menyukai hal ini. Dilansir Independent, Salah pun memikirkan untuk pensiun dari Mesir, karena dirinya kerap dijadikan alat politik oleh pemerintah Mesir. Sebelumnya, dia juga pernah merasa kesal karena wajahnya dipajang di badan pesawat yang mengangkut Mesir ke Rusia.
ADVERTISEMENT
"Maaf, hal ini merupakan penghinaan yang sangat parah. Saya harap penanganannya (dari masalah ini) dapat dilakukan dengan lebih baik," cuit Salah di akun media sosial pribadinya soal pemasangan wajahnya di badan pesawat Timnas Mesir.
Kepala Republik Chechen Ramzan Kadyrov  (Foto: REUTERS/Said Tsarnayev)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Republik Chechen Ramzan Kadyrov (Foto: REUTERS/Said Tsarnayev)
Menanggapi isu pensiunnya Salah dari Timnas Mesir ini, Asosiasi Sepak Bola Mesir, EFA, melalui salah satu pejabat terasnya, Essam Abdel Fattah, angkat bicara. Menurutnya, tak ada isu seperti itu, dan dia menyesalkan beberapa media yang mengangkat tentang berita ini.
"Itu bohong (soal pensiunnya Salah). Tak ada berita seperti itu," ujar Fattah dilansir Goal.
Menyoal pertemuan Kadyrov dengan Timnas Mesir di Grozny dalam beberapa kesempatan, Fattah menyebut bahwa hal itu merupakan sesuatu yang lumrah. Itu hanya sebatas jamuan dari tuan rumah kepada tamu yang mengunjungi rumahnya. Timnas Mesir tak bisa menolaknya.
ADVERTISEMENT
"Mencampurkan politik dan olahraga? Kami adalah tim olahraga dan tidak punya sangkut paut dengan politik. Saya kesal dengan semua rumor yang melingkupi tim kami. Banyak anggapan bodoh dan kebohongan yang diberitakan orang-orang," ujar Fattah.