Montella Curhat, Sebut Milan Kurang Bersabar

19 Maret 2018 20:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Montella ingin Milan tampil sempurna. (Foto: AFP/Marco Bertotello)
zoom-in-whitePerbesar
Montella ingin Milan tampil sempurna. (Foto: AFP/Marco Bertotello)
ADVERTISEMENT
Hasil imbang tanpa gol saat menghadapi Torino pada pekan ke-14 Serie A, 26 November 2017, menjadi pertandingan terakhir untuk Vincenzo Montella. Sehari setelah itu, sang allenatore diberhentikan oleh manajemen AC Milan karena tren penampilan yang tidak memuaskan.
ADVERTISEMENT
Bayangkan saja, Milan menderita enam kali kekalahan dan dua kali imbang dalam 14 pertandingan awal Serie A saat itu. Hasil yang membuat Milan duduk di posisi kedelapan klasemen Serie A.
Hasil itu jelas menjadi hal yang buruk untuk Rossonerri. Pasalnya, manajemen Milan telah mengeluarkan dana besar untuk membeli pemain pada bursa transfer musim panas. Dana sebesar 200 juta euro digelontorkan untuk mendatangkan 10 pemain ke San Siro.
Namun, apa daya penampilan Milan tidak membaik. Mereka pun sangat kesulitan untuk menembus zona Liga Champions. Montella kemudian dipecat dan Gennaro Gattuso ditunjuk sebagai pengganti oleh manajemen Milan.
Montella juga tidak lama menganggur. Mantan pelatih Fiorentina itu kini membesut tim asal Spanyol, Sevilla. Meski saat ini sudah bersama Sevilla, Montella enggan melupakan kenangan bersama Milan. Pelatih berusia 43 tahun itu bercerita mengenai kegagalannya mebesut Milan saat itu.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah berusaha sebaik mungkin sebisa saya, tapi saya melakukan beberapa kesalahan. Ada 10 pemain yang datang dari berbagai liga, dan kebanyakan di antaranya belum punya pengalaman internasional," tutur Montella seperti dilansir Football Italia.
"Manajemen menginginkan hasil yang instan. Namun, pemain yang kami datangkan tidak pernah memenangi gelar apa pun dan beberapa dari mereka masih harus beradaptasi."
"Saya pikir Milan tidak bersabar. Saya sudah mengatakan hal ini kepada manajemen. Kami berharap memulai liga dengan baik dan mendapatkan kepercayaan diri," tutur Montella.
Selain itu, Montella juga berbicara mengenai penyerang muda Milan, Patrick Cutrone. Menurut pelatih yang dulu bermain sebagai penyerang ini, Cutrone adalah hasil binaan dirinya.
"Saya senang atas pemanggilan Cutrone ke Timnas Italia. Saya merasa dia adalah hasil didikan saya," ujar Montella.
ADVERTISEMENT
Patrick Cutrone yang semakin bersinar. (Foto: REUTERS/Stefano Rellandini)
zoom-in-whitePerbesar
Patrick Cutrone yang semakin bersinar. (Foto: REUTERS/Stefano Rellandini)
"Kami bekerja dengan keras bersama Cutrone. Dia memiliki keinginan untuk menjadi lebih baik saat latihan dan itu yang membuat saya memercayai dia," tutup Montella.
Saat ini, Cutrone memang menjadi pilar di lini depan Milan. Pemain bernomor punggung 63 itu sudah mencetak 13 gol di semua kompetisi. Penyerang berusia 20 tahun itu juga menjadi pencetak gol terbanyak Milan musim ini. Tak heran, Pelatih Interim Italia, Luigi Di Biagio, memanggil Cutrone untuk laga uji tanding menghadapi Argentina dan Inggris.
So, jika Cutrone terus berpendar dan sukses mengantar Milan finish di posisi yang lebih baik, akankah pendukung Milan berterima kasih kepada Montella?