Moratti: Milan Bukan Real Madrid, Inter Tak Perlu Takut

16 Maret 2019 19:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gelandang Inter, Matias Vecino (kiri), berebut bola dengan bek Milan, Ricardo Rodriguez. Foto: AFP/Marco Bertorello
zoom-in-whitePerbesar
Gelandang Inter, Matias Vecino (kiri), berebut bola dengan bek Milan, Ricardo Rodriguez. Foto: AFP/Marco Bertorello
ADVERTISEMENT
Internazionale Milan sedang ada dalam pekan yang buruk. Satu-satunya harapan untuk merengkuh gelar juara di kompetisi level Eropa kandas usai disingkirkan oleh Eintracht Frankfurt pada babak 16 besar Liga Europa 2018/19.
ADVERTISEMENT
Berlaga di kandang lawan pada leg pertama, Inter menelan hasil imbang tanpa gol. Namun saat bertanding di kandang sendiri, Inter justru menutup laga dengan kekalahan 0-1. Gol penyerang asal Serbia, Luka Jovic, pada menit kelima itu yang menjadi biang keroknya.
Luciano Spalletti lantas menilai kekalahan itu sebagai akibat hilangnya ketenangan dan keseimbangan tim begitu lawan mematrikan keunggulan pertama. Rangkaian eror yang disebutnya sebagai kesalahan naif tim menjadi definisi penyebab kekalahan tadi.
Mantan bos besar Inter, Massimo Moratti. Foto: OLIVIER MORIN / AFP
Namun, mantan pemilik Inter, Massimo Moratti, menganggap alasan Spalletti tadi terbilang konyol. Oleh karena itu, sosok berusia 73 tahun tersebut menilai kemenangan di Derby della Madonnina merupakan harga mati demi merengkuh momentum kebangkitan.
"Saya pikir, para pemain ketakutan dengan start yang buruk sehingga kehilangan kendali permainan. Mereka perlu untuk memasuki laga derbi dengan pendekatan yang lebih tenang. Ingat, Milan yang bakal mereka lawan itu bukan Real Madrid," ujar Moratti, dilansir Football Italia.
ADVERTISEMENT
Kepercayaan diri seharusnya bisa dimiliki oleh Inter bila berkaca pada hasil derbi pertama musim ini. Kala itu mereka menyegel kemenangan 1-0 yang lahir berkat lesakan gol Mauro Icardi pada menit 90+2.
Nah, pemilik nama pertama itulah yang acap menjadi ujung tombak Inter untuk membobol pertahanan lawan. Sialnya, prahara Icardi dan Inter membuat statusnya dibekukan klub untuk sementara sehingga kemungkinan besar, laga Derby della Madonnina juga akan digelar tanpanya.
Inter Milan tersingkir dari Liga Europa 2018/19. Foto: Miguel MEDINA / AFP
Masalahnya, Milan yang sekarang adalah Milan yang berbeda. Tak cuma produktif lewat lesakan 17 gol dalam 10 laga, tim besutan Gennaro Gattuso ini juga kokoh dalam pertahanan. Ini terbukti dari angka kemasukan yang cukup minim, tiga gol dalam 10 pertandingan.
ADVERTISEMENT
Moratti sadar benar akan ketergantungan Inter pada penyerang yang satu ini. Namun, itu seharusnya tidak menjadi alasan bagi Inter untuk terus-terusan berkubang dalam keterpurukan.
"Segala sesuatunya diawali dengan buruk dan sekarag mereka merasa kesulitan untuk keluar. Tapi, itu bergantung pada bagaimana kinerja orang-orang yang terlibat dalamnya. Situasi ini memang menguras banyak energi, tapi tim harus tetap teguh pada posisinya," jelas Moratti, dilansir Football Italia.
"Ini menjadi momen krisis bagi Luciano Spalletti, tapi semuanya harus bersabar. Bicara sebagai profesional, mereka harus mengesampingkan alasan soal terpecahnya tim. Bagaimanapun sejarah Inter dan suporter jauh lebih penting ketimbang alasan-alasan konyol mereka," ucap Moratti.
Jadwal Siaran Langsung 16-18 Maret 2019. Foto: Basith Subastian/kumparan