Mourinho Kritik Taktik Solskjaer Saat Hadapi Barcelona

20 April 2019 13:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jose Mourinho di laga Manchester United vs Valencia. Foto: Reuters/Lee Smith
zoom-in-whitePerbesar
Jose Mourinho di laga Manchester United vs Valencia. Foto: Reuters/Lee Smith
ADVERTISEMENT
Jangan ragukan wawasan Jose Mourinho terhadap Barcelona. Pengalaman berbicara lewat 27 pertemuan yang dilaluinya menghadapi La Blaugrana, dengan hasil delapan kemenangan, sembilan imbang, dan 11 kekalahan.
ADVERTISEMENT
Dari pengalaman panjang itulah, Mourinho menjadi salah satu pelatih yang mampu mematikan Lionel Messi di lini depan Barcelona. Ambil contoh semifinal Liga Champions 2009/10, ketika Inter Milan asuhan Mourinho menyingkirkan Barcelona sekaligus membuat Messi tak berdaya.
Oleh karenanya, Mourinho berani mengkritik taktik mantan timnya, Manchester United, dalam mengawal Messi di perempat final Liga Champions musim ini. Menurut dia, Ole Gunnar Solskjaer selaku juru taktik 'Iblis Merah' tak menemukan formula ideal guna meredam daya ledak Messi.
Itulah yang dilihat Mourinho dalam pertandingan kedua di Stadion Camp Nou, Rabu (17/4/2019) dini hari WIB. Messi dianggap terlalu leluasa menekan daerah di depan kuartet lini depan United karena minimnya kontribusi gelandang dalam menyaring ancaman.
ADVERTISEMENT
Lionel Messi, si Terbaik di Dunia Itu™ Foto: Action Images via Reuters/Carl Recine
Dampaknya buruk bagi United. Messi mampu mencetak dua gol untuk membantu Barcelona menang 3-0 atas Chris Smalling dalam kolega.
"Posisi Messi mudah dipahami. Messi datang dari kanan ke tengah, kemudian Ivan Rakitic mengisi sisi kanan agar Messi bertahan di tengah. Namun, mengurung dan mengontrol Messi adalah perkara sulit," ujar Mourinho kepada Russia Today.
"Manchester United menutup zona dengan baik pada laga pertama, tetapi menerapkan pendekatan berbeda di pertandingan kedua. Hanya ada Fred di depan barisan bek. Padahal, inilah area di mana Messi mendapatkan bola. Dan, jika Messi sudah menguasai bola, matilah Anda dalam kondisi satu lawan satu.
"Itulah alasan saya tidak pernah menyukai penjagaan man-to-man terhadap Messi. Anda harus menciptakan sebuah kurungan untuk Messi," katanya.
ADVERTISEMENT
Yang patut disalahkan tentu saja Scott McTominay dan Paul Pogba sebagai pendamping Fred dalam formasi 4-3-1-2. Khusus McTominay, pemain ini menunjukkan aksi defensif cukup minim, yakni sekadar tiga kali tekel. Adapun, Pogba terlalu fokus menyerang sehingga tak melakukan aksi bertahan sama sekali.
Ekspresi kekecewaan pemain United usai kalah dari Barcelona di Old Trafford. Foto: Oli SCARFF / AFP
Alhasil, beban Fred terlalu berat. Gelandang Brasil ini bahkan harus melakukan 4 tekel, 3 intersep, serta satu sapuan selama 90 menit.
Kendati demikian, Mourinho masih memberikan sikap maklum terkait kegagalan United meredam Messi. Pasalnya, 'Iblis Merah' belum memiliki materi memadai di pertahanan untuk menandingi permainan berbasis penguasaan bola ala Barcelona.
"Barcelona adalah Barcelona. Mereka memiliki kualitas pemain lebih baik dari Manchester United. Jadi, bisa dimaklumi jika Barcelona menang," ucap Mourinho.
ADVERTISEMENT