MSN, Trio Terbaik Setelah Nirvana itu, Pecah Juga

3 Agustus 2017 14:59 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Neymar memilih move on dari MSN. (Foto: Mike Segar/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Neymar memilih move on dari MSN. (Foto: Mike Segar/Reuters)
ADVERTISEMENT
MSN pernah disebut sebagai “trio terbaik setelah Nirvana”. (Lionel) Messi, (Luis) Suarez, dan Neymar dianggap sebagai perwujudan dari Kurt Cobain, Krist Novoselic, dan Dave Grohl di lapangan hijau.
ADVERTISEMENT
Pernahkah Anda mendengar ‘Pretender’, ‘Everlong’, ‘Learn to Fly’, dan ‘Best of You’? Lagu-lagu itu, dari ‘Learn to Fly’ yang enak untuk singalong hingga ‘Best of You’ yang buas, tidak akan pernah ada apabila Dave Grohl tidak move on dari Nirvana dan membentuk Foo Fighters.
Ketika Cobain memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan pelor, seketika itu juga Nirvana berakhir. Novoselic kemudian bergelut dengan politik, sementara Grohl punya cara lain untuk melepaskan diri dari bayang-bayang Nirvana. Ia mengulik ulang lagu-lagu lamanya dan menyempurnakannya. Di kemudian hari, lagu-lagu itulah yang menjadi lagu-lagu milik Foo Fighters.
Grohl yang selalu duduk di tempat paling belakang itu jelas kalah dari Cobain yang jadi magnet Nirvana. Kami tak bilang jika peran Grohl tak penting, karena sejatinya penggebuk drum adalah elemen vital dalam sebuah band.
ADVERTISEMENT
Grohl kini berubah. Ia bukan lagi drummer ceking yang selalu berada di bawah bayang-bayang Cobain, melainkan salah satu rocker yang paling disanjung. Foo Fighters yang digawanginya kini punya lebih dari selegiun fans di seluruh penjuru dunia. Grohl kini dihormati, ia punya namanya sendiri.
***
Setali tiga uang dengan Grohl, Neymar adalah personel termuda MSN. Usianya baru 25 tahun, lima tahun lebih muda ketimbang dua rekannya. Peran yang dilakoninya pun nyaris serupa, karena berdiri di belakang bayang-bayang Messi dan Suarez.
Sebelum bergabung dengan Barcelona di awal musim 2013/2014, Neymar merupakan bintang di Santos. Dirinya sukses membantu klub yang bermarkas di Vila Belmiro itu menggondol Campeonato Paulista selama tiga kali beruntun.
ADVERTISEMENT
Musim perdananya bersama Blaugrana tak begitu cemerlang setelah hanya mencetak 9 gol di ajang La Liga. Neymar baru meledak di musim 2014/2015 setelah sukses menceploskan 32 gol di kancah La Liga dan Liga Champions. Semusim berselang, kosistensinya terus bertahan usai mencatatkan 24 gol di liga yang hingga saat ini menjadi pencapaian terbaiknya bersama Barcelona. Tapi jumlah itu tak seberapa dengan 26 gol yang disarangkan Messi dan torehan 40 gol Suarez.
Di La Liga edisi terakhir, kesenjangan kontribusi gol tersebut semakin curam. Neymar hanya membukukan 13 gol. Ironisnya, angka itu lebih dari setengah jumlah gol Suarez dan kurang dari sepertiga lesakan Messi.
Cobain, Novoselic, dan Grohl di Nirvana. (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Cobain, Novoselic, dan Grohl di Nirvana. (Foto: Reuters)
Hal itu bukan tanpa alasan. Neymar memang hanya diplot sebagai "penabuh drum”. Dia adalah pengatur ritme, melengkapi melodi yang dipetik Suarez dan Messi. Menurut catatan Squawka, Neymar merupakan pemrakarsa peluang terbanyak Barcelona di La Liga musim lalu dengan 89 kali. Unggul dari Messi yang membantu terjadinya peluang sebanyak 78 kali dan Suarez dengan 62 kali.
ADVERTISEMENT
Dari ketiga trisula itu, Neymar juga diutus untuk melakukan track-back dan membantu menghentikan laju lawan. Berbeda dengan Messi yang memiliki peran free-role dan Suarez yang diutus sebagai penyelesai akhir. Catatan bertahannya pun lebih mencolok ketimbang rekan-rekannya itu. Berdasarkan WhoScored, Neymar membukukan rataan 1,3 tekel per laga, masih lebih banyak dari kalkulasi rataan Messi dan Suarez. Mulia betul tugas Neymar, saat rekan-rekannya tidak ditugasi untuk mencuri bola lawan, dirinya justru rela-rela saja melakukan hal itu.
Seperti halnya trisula yang tidak semua mata pedangnya berujung panjang, Neymar adalah kedua sisi pendek demi menyempurnakan fungsi trisula itu sendiri. Meskipun begitu, bukan berarti Neymar tak mampu menjalankan tugasnya sebai penyerang yang aktif mencetak gol —laiknya Messi dan Suarez.
ADVERTISEMENT
Neymar sukses menceploskan tiga gol di dua pertandingan La Liga saat Messi absen. Lalu siapa dalang yang berhasil merealisasikan misi mustahil Barcelona tatkala tertinggal empat gol dari Paris Saint-Germain di Liga Champions musim lalu kalau bukan Neymar? Dia sukses menyarangkan sepasang gol plus assist kepada Sergi Roberto di menit injury time.
Namun, semua itu terhapuskan dengan superioritas Messi yang sudah terlanjur terpatri di Camp Nou. Dan yang jadi masalah, Neymar bukan Pedro atau David Villa yang bisa mengabdikan hidupnya untuk Messi.
Dia adalah harapan terbesar Brasil saat ini. Superstar yang telah berkorban sebagai pramusaji Messi dan Suarez. Bila Anda berpikir langkah yang diambil Neymar adalah hal yang keliru, saya yakin Anda bukan penggemar Foo Fighters.
ADVERTISEMENT