Muncul Petisi Hapuskan 'Viking Clap' Usai Laga Timnas U-16

9 Agustus 2018 12:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timnas U-16 di AFF U-16 2018. (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas U-16 di AFF U-16 2018. (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beragam dukungan tampak tak henti-hentinya diberikan untuk Timnas Indonesia U-16. Tak hanya ketika bertanding, dukungan juga berlanjut manakala para pemain telah usai berlaga.
ADVERTISEMENT
Ya, Timnas U-16 bahkan kini memiliki tradisi baru setiap usai berlaga menghadapi lawan-lawannya. Mereka tak lantas buru-buru menuju lorong ganti, melainkan tetap berkumpul di tengah lapangan.
Sambil membentuk lingkaran, para pemain, pelatih, dan staf 'Garuda Asia' mengangkat kedua tangan mereka ke atas. Diiringi tabuhan drum, mereka dan seluruh penonton yang hadir di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, melakukan tepukan secara bersama-sama.
Dan, ritual itu dikenal dengan 'Viking Clap'. Sebuah bentuk dukungan yang sejatinya identik dengan fans Timnas Islandia. Meski sudah cukup lama dipakai, 'Viking Clap' baru benar-benar tenar ketika Islandia berlaga di Piala Eropa 2016. Para pemain dan suporter Islandia pun biasanya melakukan 'Viking Clap' bersama-sama setelah pertandingan selesai.
ADVERTISEMENT
Sebelum menggema bersama Timnas U-16, 'Viking Clap' sejatinya sudah terlebih dahulu digunakan untuk mendukung Timnas U-19. Kebetulan, pada Piala AFF U-19 yang juga berlangsung di Stadion Gelora Delta, para penonton dan pemain Timnas U-19 telah melakukan gerakan 'Viking Clap' usai pertandingan.
Semakin lama, 'Viking Clap' seperti sudah melekat dengan Timnas Indonesia. Dalam beberapa laga Timnas U-23, penonton juga sempat terdengar melakukan hal serupa.
Namun, kini penggunaan ' Viking Clap' rupanya digugat. Bahkan, muncul petisi untuk menghilangkan 'Viking Clap' usai pertandingan Timnas U-16.
Dalam petisi di change.org, Eko Prasetyo yang menjadi inisiator, meminta 'Viking Clap' usai pertandingan diganti dengan lantunan lagu 'Tanah Airku Tidak Ku Lupakan'.
ADVERTISEMENT
"Saya mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk merubah kebiasaan tersebut. Bukan karena Viking Clap buruk namun karena Viking Clap tidak ada sejarahnya bagi bangsa kita. Tunjukkan pada dunia kalau Indonesia bukan bangsa yg doyan menjiplak persis apa yg orang lain punya," tulis Eko dalam petisinya.
"Saya memiliki usul untuk setiap akhir pertandingan untuk menyanyikan lagu 'Tanah Airku Tidak Ku Lupakan'. Karena lagu nasional akan lebih dihayati para pemain dan para penonton apa lagi jika timnas berlaga di luar negeri sana. Saya harap efeknya adalah para pemain akan lebih termotivasi lagi untuk pertandingan selanjutnya lebih mengasah dirinya setelah pertandingan selesai," katanya.
Eko mengajak masyarakat untuk menandatangani petisi sebanyak 1.500 tanda tangan. Dan, hingga Kamis (9/8/2018) siang ini, tercatat sudah 1.430 orang yang menandatangani petisi tersebut.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana dengan Anda, setujukah 'Viking Clap' dihilangkan usai laga Timnas U-16?