Mungkin, Cinta Sejati Pizzaro Memang Werder Bremen

30 Juli 2018 20:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kenangan Claudio Pizzaro bersama Werder Bremen. (Foto: OLIVIER MORIN / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Kenangan Claudio Pizzaro bersama Werder Bremen. (Foto: OLIVIER MORIN / AFP)
ADVERTISEMENT
Perjalanan karier seorang Claudio Pizzaro sebagai atlet sepak bola mungkin terasa seperti perjalanan cucu Adam dan Hawa kebanyakan dalam mencari cinta sejati. Setiap target-man asal Peru itu lelah mencari, Werder Bremen takkan ragu mengulurkan tangannya untuk Pizzaro.
ADVERTISEMENT
Perjalanan karier Pizzaro di Eropa bahkan bermula dari tim berjuluk Die Werderaner itu. Datang dari klub asal Peru, Alianza Lima, Pizzaro berhasil mencetak 15 gol dalam 39 penampilan lintas kompetisi musim 1999/2000. Di musim berikutnya, keran golnya makin mengucur deras. Dalam 37 penampilan lintas kompetisi, Pizzaro berhasil mencetak 23 gol.
Kondisi ini membuat raksasa Jerman, Bayern Muenchen, menawarinya untuk pindah pada bursa transfer musim panas 2001. Pizzaro menerima tawaran itu dan baru pindah ke Chelsea di bursa transfer musim panas 2007. Sayangnya, Pizzaro justru hancur di tahun perdananya di Inggris. Sehingga, dalam 32 penampilan untuk The Blues dalam lintas kompetisi, Pizzaro cuma mencetak 2 gol.
Nah, di kala itulah Bremen datang menawarkan pertolongan. Di bursa transfer musim panas 2008, Bremen resmi mengontraknya kembali. Namun, seperti perjalanan pertamanya, Pizzaro kembali pergi ketika melihat ada klub yang lebih baik. Setelah mencetak 89 gol dalam 144 penampilan sejak musim 2008/09, Pizzaro pergi ke Bayern di awal musim 2012/13.
ADVERTISEMENT
Namun, tak seperti kisahnya dahulu di Bayern, Pizzaro tak begitu mendapatkan menit bermain yang cukup dan ini berdampak besar dengan jumlah golnya. Hadirnya Mario Mandzukic hingga Robert Lewandowski, yang lebih muda dan lebih tajam di depan gawang, adalah penyebabnya. Setelah tiga musim, Bremen kembali menawarkan Pizzaro jalan pulang dengan status pinjaman.
Pizzaro kembali ke Bremen untuk kelima kalinya. (Foto: Twitter: @werderbremen_en)
zoom-in-whitePerbesar
Pizzaro kembali ke Bremen untuk kelima kalinya. (Foto: Twitter: @werderbremen_en)
Kepulangan Pizzaro, seperti sebelumnya, berakhir manis. Di musim 2015/16, Pizzaro berhasil mencetak 16 gol dalam total 32 penampilannya bersama Bremen. Hal ini membuat manajemen membulatkan tekad untuk mengganjar Pizzaro dengan kontrak permanen semusim setelahnya.
Sayangnya, Pizzaro gagal kembali menunjukkan performa serupa di musim 2016/17. Dia hanya sanggup cetak satu gol dalam semusim. Sehingga, manajemen pun memilih untuk melepas Pizzaro ke FC Koeln semusim setelahnya.
ADVERTISEMENT
Lucunya, setelah semusim, Pizzaro kembali ke Bremen. Namun, berbeda dengan sebelum-sebelumnya, Pizzaro yakin bahwa ini merupakan kali terakhir dia 'balikan'. Sebab, seperti muda-mudi yang telah melawati ragam fase cinta, Pizzaro sudah berada di usia mantap untuk mengakhiri kisah karier pesepak bolanya bersama Bremen.
"Saya gembira bisa mejadi bagian dari tim ini sekali lagi dan saya berencana untuk gantung sepatu di klub yang menjadi cinta pertama saya di Eropa. Saya siap dengan tantangan untuk tak hanya membagikan pengalaman saya kepada para pemain. Tapi, juga dengan mencetak banyak gol. Saya yakin, saya bisa bikin klub ini finis sebagus mungkin," kata penyerang berusia 39 tahun itu.
Ah, romantisnya...