Nasib Vigit Waluyo Kini di Ujung Tanduk

9 Januari 2019 17:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vigit Waluyo terduga pelaku pengaturan skor. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Vigit Waluyo terduga pelaku pengaturan skor. (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Nama Vigit Waluyo ramai diperbincangkan pecinta sepakbola nasional. Bukan karena prestasi, melainkan karena santer dikabarkan terlibat pengaturan skor di sejumlah pertandingan sepak bola nasional.
ADVERTISEMENT
Malang memang nasib Vigit. Di saat dirinya masih tersandung kasus korupsi dana pinjaman Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Delta Tirta Sidoarjo senilai Rp 3 miliar yang berujung penjara, kini Satgas Antimafia Bola pun tengah menyusuri keterlibatannya.
Wakil Ketua Satgas Antimafia Bola, Brigjen Pol Krishna Murti, turut angkat bicara soal nasib mantan pemilik Deltras Sidoarjo tersebut. Menurutnya, Laporan Polisi atas nama Vigit Waluyo telah masuk.
“Laporan polisi juga naik. Seperti VW (Vigit Waluyo) sudah masuk laporan polisinya, sudah masuk fakta-faktanya,” kata Krishna usai menjenguk mantan pemain PS Mojokerto Putera, Krisna Adi Darma, di Balecatur, Kecamatan Gamping, Sleman, DIY, Rabu (9/1/2019).
Wakil Ketua Satgas Anti Mafia Bola, Brigjen Pol Krishna Murti saat menjenguk Krisna Adi. (Foto:  Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Satgas Anti Mafia Bola, Brigjen Pol Krishna Murti saat menjenguk Krisna Adi. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
Dengan Laporan Polisi tersebut, Satgas akan menggali banyak fakta-fakta yang ada. Setelah itu akan ada proses gelar perkara hingga pengumpulan alat bukti.
ADVERTISEMENT
“Kalau tidak cukup bukti, ya dihentikan. Kalau cukup bukti akan dibawa ke sistem peradilan negara,” ucapnya.
Pada pekan lalu, pihak kepolisian menyatakan peluang Vigit untuk menjadi tersangka kasus pengaturan skor sangat besar. Krishna mengaskan bahwa Satgas berkerja berdasarkan fakta yuridis yang didapat. Sumber-sumber yang selama ini memasok informasi juga akan dilindungi.
Di lain pihak, Johan Arga, kakak Krisna Adi, menilai Satgas harus bekerja keras jika ingin membongkar kasus pengaturan skor. Johan sebelumnya juga pernah tercatat bermain untuk PSIM Yogyakarta.
“Mafia bola sangat susah dihilangkan. Yang pasti Satgas harus bekerja keras, harus bersinergi dengan semua elemen pemain dan pelatih semua. Harus kompak memberantas mafia,” katanya.