Nasionalismenya Dipertanyakan, Oezil Mundur dari Timnas Jerman

23 Juli 2018 4:12 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Oezil saat membela Timnas Jerman. (Foto: REUTERS/Michael Dalder )
zoom-in-whitePerbesar
Oezil saat membela Timnas Jerman. (Foto: REUTERS/Michael Dalder )
ADVERTISEMENT
Bagi Mesut Oezil, keputusan untuk berfoto bersama Racip Tayyip Erdogan pada Mei 2018 lalu adalah sebuah upaya untuk tetap menghormati tanah leluhurnya. Akan tetapi, kebanyakan orang Jerman justru mencibir keputusan gelandang Arsenal itu. Mereka menganggapnya sebagai wujud dukungan Oezil kepada sang Presiden Turki.
ADVERTISEMENT
Erdogan dikecam oleh negara-negara dari Uni Eropa, salah satunya adalah Jerman, karena tindakan-tindakannya melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Mulai dari penangkapan jurnalis, aktivis HAM, hingga figur dari sisi oposisi mewarnai perjalanan Erdogan untuk terpilih kembali menjadi Presiden Turki pada Juni silam.
Buntut dari pertemuan Oezil dan Erdogan pun bisa dibilang panjang. Sebelum Piala Dunia 2018 bergulir, Manajer Tim Nasional (Timnas) Jerman, Oliver Bierhoff, sudah mendesak agar pelatih Joachim Loew mencoret nama Mesut Oezil dalam skuat. Tak pelak, cemoohan mengiringi kiprah Oezil di Rusia.
Setelah Die Mannschaft pulang lebih awal karena gagal melangkah ke fase gugur, kritik untuk Oezil kian menjadi. Media-media sayap kanan kemudian mempertanyakan nasionalisme Oezil dan memintanya untuk segera pulang ke Turki.
ADVERTISEMENT
Mesut Oezil menggiring bola saat Timnas Jerman melawan Korea Selatan di laga fase grup Piala Dunia 2018. (Foto: Dylan Martinez/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Mesut Oezil menggiring bola saat Timnas Jerman melawan Korea Selatan di laga fase grup Piala Dunia 2018. (Foto: Dylan Martinez/Reuters)
Setelah terlalu lama bungkam, pada akhirnya Oezil tak tahan: Minggu (22/7/2018) malam waktu Jerman, Oezil mengumumkan keputusannya untuk berhenti membela Timnas Jerman.
"Perlakuan dari DFB (Asosiasi Sepak bola Jerman, red) dan banyak pihak membuat saya tak lagi berselera untuk mengenakan jersi Timnas Jerman. Saya merasa segala hal yang sudah saya lakukan sejak 2009 sekarang jadi sia-sia," ujar peraih satu gelar juara Piala Dunia itu via Twitter.
Sebenarnya, Oezil sudah menebarkan 'kode' perihal keputusannya lima jam sebelumnya. Lagi-lagi melalui cuitannya di Twitter, Oezil menyinggung soal tindakan Lothar Matthaus saat Piala Dunia sedang digelar. Eks pemain belakang yang ikut terlibat dalam kegemilangan Jerman menjuarai Piala Dunia 1990 itu mendatangi Presiden Rusia, Vladimir Putin.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan Oezil, Matthaus tak mendapatkan kecaman dari orang-orang Jerman. Padahal, Oezil merasa orang-orang Jerman membenci Putin selayaknya mereka membenci Erdogan. Dari situlah Oezil makin yakin bahwa dirinya sedang menjadi korban rasialisme.
"Saya sebal betul dengan standar ganda dari media-media Jerman. Lothar Matthaus bertemu dengan pemimpin dunia (Putin, red), tetapi tak mendapatkan kritik. Meski dia sosok yang dihormati dalam sepak bola Jerman, orang-orang tak menuntutnya untuk menjelaskan pertemuan dengan Putin," kata Oezil.
"Jika media-media Jerman merasa saya harus dikeluarkan dari skuat Timnas Jerman karena keputusan saya berfoto dengan Erdogan, bukankah status legenda Matthaus harusnya juga dicopot karena aksinya itu? Apakah saya dinyatakan bersalah cuma karena darah Turki saya?" tutup Oezil.
Ekspresi Mesut Oezil saat Timnas Jerman melawan Meksiko di laga fase grup Piala Dunia 2018.  (Foto: Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi Mesut Oezil saat Timnas Jerman melawan Meksiko di laga fase grup Piala Dunia 2018. (Foto: Reuters/Carl Recine)
ADVERTISEMENT