Niang Tak Salah, Wasit yang Tak Tepat

20 Juni 2018 9:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses gol kedua Senegal. (Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach)
zoom-in-whitePerbesar
Proses gol kedua Senegal. (Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach)
ADVERTISEMENT
Rabu (20/6/2018) dini hari WIB, Tim Nasional (Timnas) Senegal mengharumkan nama Benua Afrika. Kemenangan atas Polandia 2-1 mengukuhkan mereka sebagai satu-satunya wakil Afrika yang memenangi pekan pertama Piala Dunia 2018.
ADVERTISEMENT
Dua gol Senegal dalam pertandingan ini diciptakan lewat bunuh diri Thiago Cionek di menit ke-37 dan Mbaye Niang pada menit 60’. Sementara itu, satu-satunya gol Polandia diciptakan Grzegorz Krychowiak empat menit sebelum pertandingan berakhir.
Tiga poin tersebut begitu disyukuri Senegal. Sebaliknya, kekalahan ini membuat Polandia bermuram durja. Alasan utamanya: gol kedua Senegal dirasa oleh anak asuh Adam Nawalka terjadi lewat keputusan yang tak tepat.
Wajar jika Polandia begitu kecewa atas terjadinya gol tersebut. Pasalnya, melihat proses terjadinya gol, para pemain Senegal sama sekali tidak mengira hal tersebut bakal menguntungkan mereka.
Gol tersebut bermula dari sapuan Krychowiak ke daerah permainannya yang terlalu kencang. Alih-alih mengarah tepat ke rekan satu timnya, bola dari pemain West Bromwich Albion tersebut justru tak disangka oleh Michal Pazdan yang berdiri paling belakang.
ADVERTISEMENT
Pazdan makin kaget saat tahu Niang datang dan berlari kencang. Ditambah keputusan Wojciech Szczesny yang terburu-buru untuk memotong laju bola tapi tak kena, Niang akhirnya berhasil melepaskan diri dan menceploskan bola ke gawang yang kosong.
Keberadaan Niang di daerah permainan Polandia tersebut dianggap sebagai sebuah pelanggaran oleh Robert Lewandowski dkk. Sebab, beberapa menit sebelumnya, ia masih menjalani perawatan di luar lapangan.
Niang tak masuk atas inisiatif sendiri. Sebelum berada di daerah permainan Polandia—dan beradu lari dengan Pazdan, wasit utama dan keempat telah mempersilakannya kembali memasuki lapangan.
Kesalahannya di sini: wasit memutuskan masuknya Niang di saat bola belum sepenuhnya dikuasai pemain Polandia. Saat itu, bola masih berada di udara dan mungkin saja, ia menilai bola masih akan bergulir di daerah permainan Senegal.
ADVERTISEMENT
Menurut Laws of the Game, tindakan yang dilakukan oleh Niang sama sekali tidak termasuk ke dalam pelanggaran. Dalam pasal kelima soal wasit, disebutkan bahwa pemain bisa kembali memasuki lapangan apabila telah mendapatkan persetujuan dari wasit utama.
Jika menilik peraturan tersebut, Niang sama sekali tak melakukan kesalahan. Wasit-lah yang terburu-buru untuk membuat keputusan.
Pendapat tersebut diamini oleh pemain Amerika Serikat, Alexi Lalas. Ia mengklaim bahwa kesalahan tersebut murni keteledoran wasit. Di sisi lain, menurutnya, Niang sama sekali tidak salah karena telah diperbolehkan oleh wasit utama untuk kembali memasuki lapangan.
“Biasanya, pemain baru diperbolehkan memasuki lapangan saat situasi dalam pertandingan berjalan sedikit aman,” kata Lalas saat menjadi komentator di Fox. Contoh pernyataan Lalas: bola benar-benar dikuasai oleh Polandia di daerah permainan Senegal.
ADVERTISEMENT