'No Agen, No Problem'

29 Desember 2018 16:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suka duka agen bola. (Foto: kumparan )
zoom-in-whitePerbesar
Suka duka agen bola. (Foto: kumparan )
ADVERTISEMENT
Pada 2004 silam Navicula melempar Alkemis, album ketiga sekaligus jadi rilisan perdana dan terakhir mereka di jalan mayor label. Setelahnya, band grunge asal Bali itu pulang ke jalur indie, memutuskan untuk kembali merilis albumnya secara independen.
ADVERTISEMENT
Bukan perkara mudah, sebab independensi melahirkan beberapa konsekuensi serba mandiri, konsep yang juga kerap disebut Do it Yourself (DIY). Mulai dari pelaksanaan produksi hingga pemasaran semua ditanggung sendiri.
Namun, jalur independen nyatanya tak mengikis produktivitas Navicula dalam merangkum tembang-tembang mereka dalam satu wadah. Total enam album berhasil mereka telurkan, 'Earthship' jadi rilisan termutakhir Navicula di tahun ini.
***
Konsep DIY bukan cuma subur dan berkembang di skena musik, tok. Konsep kemandirian ini bisa tertuang di mana saja, termasuk sepak bola. Para pemain bisa memilih sendiri jalur distribusi pemasarannya.
Sandi Darma Sute adalah pesepak bola yang mengusung konsep DIY. Pemain asal Palu itu merupakan salah satu dari sedikitnya pesepak bola Liga 1 yang tak mempergunakan jasa agen. Selama masih bisa berusaha, dia bersikeras untuk melakukanya secara mandiri, demikian prinsip Sandi.
ADVERTISEMENT
Namun, Sandi juga tak seseklek itu. Meski pernah menolak tawaran dari agen, pemain berusia 26 tahun itu tak menyebut dirinya anti-agen. Nyatanya dia pernah meminta bantuan perantara untuk mencari klub, hingga tiga kali malah. Ya, mirip-mirip dengan yang pernah dilakukan Navicula.
Konsekuensi dari gerakan DIY, ya, itu tadi, pelakunya kudu rela repot dan berusaha lebih keras untuk memproduksi, menjual, dan mendistribusikan 'barang mereka'. Sandi tahu betul akan itu.
Latar belakang pengalaman membela tim PON Kalimantan Timur 2012 lalu jadi salah satu nilai jualnya. Lulusan Diklat Mandau Bontang itu juga sempat bergabung dengan PKT Bontang U-21 sebelum merapat ke Persisam Samarinda--yang kemudian beralih menjadi Bali United. Hingga akhirnya karier Sandi mencapai puncaknya awal Desember. Bersama Persija Jakarta, dia berhasil menggondol trofi Liga 1 2018.
ADVERTISEMENT
Berikut wawancara eksklusif kumparanBOLA dengan Sandi terkait keteguhan hatinya untuk tidak menggunakan jasa agen.
Sandi Sute (Foto: Dok. Media Persija)
zoom-in-whitePerbesar
Sandi Sute (Foto: Dok. Media Persija)
***
Apa, sih, alasan tidak memakai jasa agen? Mengingat di era modern ini banyak pesepak bola yang memakai jasa para agen, termasuk di Indonesia.
"Saya tidak punya alasan pasti kenapa selama ini tidak menggunakan agen. Intinya, selama saya bisa berusaha sendiri, kenapa tidak mencoba sendiri saja."
Lantas, apa pernah ada agen yang menawarkan bantuan dan mengajak untuk menjadi klien?
"Ada beberapa kali agen yang mengajak saya untuk bergabung, tapi saya bilang selama bisa berusaha, saya ingin jalan sendiri. Kecuali kalau sudah tidak bisa, saya pasti hubungi. Sekitar tiga agen pernah hubungi saya. Saya tidak menolak, hanya selama saya bisa sendiri kenapa tidak berjalan sendiri saja."
ADVERTISEMENT
Dengan keinginan untuk mandiri alias tanpa agen, bagaimana caranya untuk melakukan transaksi dengan pihak klub?
"Jadi klub yang menghubungi saya langsung, tidak ada perantara dengan pihak lain. Seperti kemarin di Persija Jakarta, pihak klub yang hubungi. Bang Ferry (Indrasjarief) yang menghubungi dan langsung komunikasi cocoknya bagaimana. Kalau sudah, kita siap untuk bekerja sama."
"Semisal tidak sesuai dengan keinginan klub--soal harga- tergantung klub juga, 'kan. Tinggal bagaimana kita saja nego dengan klub. Jadi tetap menjaga perjanjian sendiri."
Gelandang Persija, Sandi Sute. (Foto: Dok. Persija)
zoom-in-whitePerbesar
Gelandang Persija, Sandi Sute. (Foto: Dok. Persija)
Apakah "double job" ini mengganggu fokus sebagai pemain?
"Tidak mengganggu, selama bisa saling menghargai dan komitmen (dengan kontrak)."
"Di Indonesia 'kan ada banyak klub. Kalau pakai agen 'kan itu urusan mereka (memilih dan menawarkan kepada klub). Kalau saya pribadi belum pernah pakai agen."
ADVERTISEMENT
Selain mencari klub, agen juga berfungsi untuk membangun hubungan dengan sponsor. Lalu, bagaimana langkah untuk menarik sponsor tanpa peran agen?
"Dihubungi langsung oleh pihak sponsor. Dari 2010 saya menjalani kerja sama sendiri. Saya dikontrak sama Umbro."
"Waktu itu teman saya yang kerja di Umbro bilang untuk mencoba (pakai) dulu sepatunya. Ya, sudah saya coba, terus cocok buat saya. Terus saya basa basi, 'Boleh nggak saya dikontrak, percuma dicoba-coba begini saja'. Temen saya terus bilang, 'Ya sudah nanti dikontrak setahun atau dua tahun'."
Apa, sih, yang membuat Sandi bisa begitu percaya bisa berjalan sendiri tanpa agen?
"Intinya selain kita masih bisa berjaya di atas lapangan, pasti ada terus rezeki yang datang tanpa kita tahu."
ADVERTISEMENT
====
*kumparanBOLA membahas cerita-cerita perihal pekerjaan agen pemain di sepak bola Indonesia. Anda bisa menyimaknya di topik 'Suka-Duka Agen Bola'.