Nordin Amrabat dan Kepala yang Harusnya Dilindungi

21 Juni 2018 2:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Amrabat di laga melawan Portugal. (Foto: REUTERS / Kai Pfaffenbach)
zoom-in-whitePerbesar
Amrabat di laga melawan Portugal. (Foto: REUTERS / Kai Pfaffenbach)
ADVERTISEMENT
Tim Nasional (Timnas) Maroko sudah dipastikan tersingkir dari Piala Dunia 2018. Namun, ada hal lain yang membuat Maroko masih mendapatkan sorotan: Nordin Amrabat.
ADVERTISEMENT
Pada laga matchday kedua Piala Dunia 2018 Grup B melawan Portugal, Maroko kembali keok. Setelah kalah pada matchday pertama melawan Iran, Maroko kembali harus menelan kekalahan atas Portugal dengan skor 0-1. Laga sendiri dihelat di Stadion Luzhniki, Moskow, Rabu (20/6/2018) malam WIB.
Sebenarnya, dalam pertandingan tersebut, Maroko tampil cukup apik. Dari segi penciptaan peluang, Maroko lebih unggul dari Portugal dengan total tembakan 15 kali (4 tepat sasaran) berbanding 10 kali ( 2 tepat sasaran) milik Portugal. Persentase penguasaan bola Maroko juga lebih besar, dengan persentase 55% berbanding 45%.
Namun, efektivitas membedakan Maroko dan Portugal dalam laga ini. Cristiano Ronaldo, seperti ketika laga melawan Spanyol, kembali menjadi pembeda. Tandukannya pada menit ketiga menjadi gol tunggal pembawa kemenangan bagi Portugal atas Maroko.
ADVERTISEMENT
Sudah kalah dan tersingkir, Maroko juga mendapat hujatan. Penyebabnya adalah keputusan pelatih Herve Renard untuk memainkan Amrabat yang sempat mengalami gegar otak pada pertandingan menghadapi Iran.
Berdasarkan peraturan resmi dari FIFA, setidaknya Amrabat harus menjalani masa pemulihan selama enam hari sebelum akhirnya dapat bermain kembali dalam sebuah pertandingan. Namun, pemain berusia 31 tahun tersebut langsung bermain dalam laga melawan Portugal, padahal dia baru menghabiskan masa pemulihan sebanyak lima hari.
Sontak hal ini langsung menimbulkan perdebatan. Peter McCabe, Ketua Eksekutif dari Headway, organisasi yang memfokuskan diri kepada cedera kepala, menyebut bahwa ada aturan FIFA yang sudah dilanggar oleh Amrabat. Apalagi, di laga ini, Amrabat juga melempar pelindung kepala yang dia pakai pada menit 16.
ADVERTISEMENT
"Keputusan untuk tetap memainkan Amrabat tidak hanya berisiko terhadap kesehatan dan karier sepak bolanya di masa depan kelak, tapi juga menjadi contoh dari bagaimana suporter dan pemain sepak bola berekasi terhadap cedera kepala ini (tidak menjadikannya sesuatu yang serius)," ujar McCabe, dilansir The Sun.
"FIFA harus segera bertindak, mengirimkan pesan kepada seluruh elemen sepak bola bahwa pelanggaran terhadap protokol penanganan cedera kepala ini akan terkena sanksi yang serius," tambahnya.
Sementara itu, dokter tim Maroko, Abderrazak Hifti, menyebut bahwa tim medis Maroko sudah melakukan penanganan yang sesuai dengan protokol FIFA mengenai penanganan terhadap cedera kepala. Dia juga tidak memungkiri bahwa Amrabat memang mendapatkan cedera kepala.
Nordin Amrabat melepas pelindung kepalanya. (Foto: REUTERS / Kai Pfaffenbach)
zoom-in-whitePerbesar
Nordin Amrabat melepas pelindung kepalanya. (Foto: REUTERS / Kai Pfaffenbach)
"Kami sudah menerima surat dari FIFA yang isinya mengingatkan tentang prosedur penanganan tentang cedera kepala ini. Kami menghormati prosedur tersebut dan merasa bahwa penanganan yang kami lakukan ini sudah tepat," ujar Hifti dilansir Morocco World News.
ADVERTISEMENT
"(Karena) Amrabat terbaring di pinggir lapangan, kami harus segera memberikan pertolongan sesegera mungkin. Saya menanyakan lima pertanyaan kepadanya dan dia hanya bisa menjawab satu. Itu adalah tanda bahwa dia mengalami gegar otak. Kami juga tidak akan membuat keputusan yang berisiko terhadap kesehatan pemain," tambahnya.
Terlepas dari masalah protokol cedera kepala yang dia langgar, Amrabat bermain cukup baik pada laga melawan Portugal. Bermain sebagai sayap kanan, dia berhasil mencatatkan enam upaya dribel. Renard pun, seusai laga, tak ragu untuk menyebut Amrabat sebagai 'seorang prajurit'.