news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Notula dari Luzhniki: Gol Cepat dan Dominasi Madrid yang Terhenti

3 Oktober 2018 8:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perayaan gol Nikola Vlasic. (Foto: REUTERS/Tatyana Makeyeva)
zoom-in-whitePerbesar
Perayaan gol Nikola Vlasic. (Foto: REUTERS/Tatyana Makeyeva)
ADVERTISEMENT
Enam puluh lima detik adalah waktu yang dibutuhkan Nikola Vlasic untuk mencatatkan nama di papan skor kala CSKA Moscow bersua Real Madrid dalam partai kedua Grup G Liga Champions, Rabu (2/10/2018) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Vlasic adalah pahlawan. Gol yang ia lesakkan menjadi satu-satunya dalam laga yang berlangsung di Stadion Luzhniki tersebut. Bermula dari back-pass tanggung Toni Kroos, Vlasic bisa merebut bola, menggiringnya sampai kotak, dan memperdaya Keylor Navas dengan tendangan keras.
Tuah dari gol Vlasic tak cuma menyoal tripoin untuk CSKA Moscow, tetapi juga perihal namanya yang tertera dalam buku sejarah Liga Champions. Gol pria kelahiran Split, Kroasia, itu tercatat sebagai gol tercepat kedua setelah Roy Makaay yang membutuhkan waktu 10 detik untuk mencetak gol pada 2007 lalu.
Termasuk gol Vlasic, kumparanBOLA sudah merangkum sejumlah catatan menarik dari duel CSKA Moscow vs Real Madrid. Berikut ini.
Catatan Kelam Madrid di Luzhniki
Meraih kemenangan di Luzhniki Stadium adalah hal yang sulit bagi Los Blancos. Lima kali sudah Madrid berlaga di Luzhniki dan hasilnya nihil kemenangan. Rinciannya, empat kalah dan satu imbang.
ADVERTISEMENT
Laga perdana Madrid di Luzhniki terjadi dalam Liga Champions 1998/99. Kala itu, El Real keok 1-2 dari Spartak Moscow. Dua musim selanjutnya, dalam turnamen yang sama, Madrid kembali kandas oleh Spartak dengan skor 0-1.
Tak cuma Spartak, Lokomotiv Moscow mengawetkan hasil minor Madrid di Luzhniki dan itu terjadi pada musim 2001/02. Bermain pada fase grup Liga Champions, Madrid yang saat itu diarsiteki Vicente Del Bosque kalah 0-2 berkat lesakkan Maksim Buznikin dan Igor Cherevchenko.
Bek CSKA Moscow berupaya menghentikan laju pemain Madrid dengan tekel. (Foto: REUTERS/Tatyana Makeyeva)
zoom-in-whitePerbesar
Bek CSKA Moscow berupaya menghentikan laju pemain Madrid dengan tekel. (Foto: REUTERS/Tatyana Makeyeva)
Sepuluh tahun kemudian, Madrid bermain imbang 1-1 dengan CSKA di Luzhniki. Teraktual, Madrid ditekuk CSKA di stadion yang sama dengan skor 0-1. Berangkat dari fakta tersebut, Luzhniki bukanlah tempat yang bertuah bagi Madrid.
ADVERTISEMENT
Dominasi Madrid atas Klub Rusia yang Terhenti
Sebelum laga lawan CSKA Moscow dimulai, Madrid dibayang-bayangi keberhasilan. Pernyataan itu bukan tanpa latar belakang. Madrid tak pernah menelan kekalahan dari klub Rusia sejak 2001 silam. Bahkan dalam enam pertemuan terakhir dengan klub-klub Rusia, Madrid nirkekalahan dengan catatan 4 menang dan 2 imbang.
Dominasi Madrid atas klub Rusia itulah yang menjadi modal mereka jelang bersua CSKA Moscow. Namun, modal yang jadi ornamen sebelum pertandingan tersebut tak banyak berdampak. Toh, pada akhirnya, Madrid keok juga dari CSKA Moscow dan dominasi mereka atas klub Rusia pun terhenti.
Tentang Penyelesaian Akhir Madrid yang Buruk
Madrid datang ke Luzhniki dengan misi memutus tren negatif usai gagal memetik kemenangan dalam dua laga terakhir di liga. Asa tersebut tak terpenuhi manakala Madrid gagal mencetak gol penyama kedudukkan, apalagi gol kemenangan. Salah satu faktor penyebab adalah penyelesaian akhir yang buruk.
ADVERTISEMENT
Madrid sejatinya dapat mendominasi jalannya laga. Dominasi Madrid tertera dari 72,3% penguasaan bola dan 26 upaya tembakan. Namun, skuat asuhan Julen Lopetegui itu gagal mengonversikan peluang-peluang yang mereka ciptakan menjadi gol. Termasuk tembakan Karim Benzema di dalam kotak yang masih melebar.
Striker Prancis tersebut melepaskan 5 upaya tembakan, tetapi tak ada satu pun yang mengarah ke gawang. Rinciannya, 4 melenceng dan 1 diblok. Satu catatan minor yang mesti segera dibenahi oleh Lopetegui, tentunya.
Mengulang Rapor Merah Era Capello
Pertanyaan mengenai ketajaman Madrid mesti dilontarkan. Mengapa demikian? Karena Madrid gagal menggetarkan jala gawang dalam tiga laga teraktualnya di semua kompetisi. Situasi serupa terakhir kali terjadi pada 2007 silam kala Madrid diarsiteki oleh Fabio Capello.
ADVERTISEMENT
Tak ada gol yang dilesakkan Madrid ke gawang CSKA Moscow sekaligus memutus rekor mereka yang selalu mengemas gol dalam 30 laga terakhir di Liga Champions. Ya, sejak 2016, Madrid memang selalu mencetak gol ke gawang lawan di setiap partai kompetisi antarklub tertinggi Eropa itu.