news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Obituari: Mengantarkan Davide Astori Menuju Keabadian

5 Maret 2018 9:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Astori memimpin skuat La Viola. (Foto: Claudio GIOVANNINI / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Astori memimpin skuat La Viola. (Foto: Claudio GIOVANNINI / AFP)
ADVERTISEMENT
"Di dalam pikirannya, ia hanya punya dua mimpi. Pertama ia ingin jadi bagian dari Tim Nasional Italia di masa mendatang. Terlepas dari tidak lolosnya Italia ke Piala Dunia, ia tetap berhasrat untuk meraih kesempatan lain membela Italia. Kedua, ia ingin mengakhiri karier sepak bolanya di Fiorentina."
ADVERTISEMENT
Kecintaan Davide Astori kepada sepak bola, Italia, dan Fiorentina, disampaikan oleh Luca Calamai, wartawan La Gazzetta dello Sport,dalam tulisannya pada Sabtu, 4 Maret 2018, Hari itu, Astori meninggal dunia.
Tulisan Calamai sendiri berangkat dari rasa bangga dan kekagumannya kepada sosok Astori. Lewat situ, Calamai menyampaikan duka mendalam atas berpulangnya sang pemain yang ditemukan tak lagi bernyawa di kamar hotelnya jelang laga melawan Udinese.
Astori tak pernah dikabarkan mengidap penyakit atau cedera parah yang mengancam nyawa sebelumnya. Itulah yang membuat kabar meninggalnya Astori begitu mengagetkan jagat sepak bola. Satu-satunya keanehan yang terjadi adalah ketika kapten Fiorentina ini tidak bergabung dengan rekan-rekan setimnya untuk sarapan.
"Astori tidak muncul ketika sarapan pagi pukul 09.30 waktu Italia. Padahal, Astori biasanya yang pertama kali datang. Jadi, ada orang yang pergi memeriksa dan saat itu ia (Astori, red) terlihat sedang tidur di kamarnya," tutur Arturo Mastornardi, juru bicara klub.
ADVERTISEMENT
Tutup usia di umur 31 jadi perkara memilukan lain. Di usia yang tergolong masih bisa kompetitif, Astori punya kans besar untuk mewujudkan impian-impiannya di sepak bola. Terlebih, pemain yang lahir di San Giovanni Bianco--daerah di timur laut kota Milan--ini telah melewati serangkain perjalanan yang membuatnya layak menjadi salah satu legenda sepak bola Italia.
Meski kini Astori identik dengan La Viola, bakat Astori saat belia justru terendus oleh AC Milan yang sudah memerhatikan potensinya ketika Astori menimba ilmu di akademi Pontisola pada 2001. Pontisola sendiri merupakan tim satelit I Rossoneri untuk mencari pemain muda berbakat.
Pada 2006, Astori ditarik ke tim senior Milan meski pada perjalanannya, ia langsung dipinjamkan ke klub Serie C1 saat itu, Pizzighettone. Pulang ke Milan pada 2007, Astori tak jua bermain di tim utama dan kembali dipinjamkan ke klub Serie C1 lainnya, Cremonese.
ADVERTISEMENT
Para pesaing Astori di Milan masa itu memang cukup berat, lantaran Alessandro Nesta, Paolo Maldini, Kakha Kaladze, hingga Alessandro Costacurta masih jadi tokoh utama di lini belakang. Alhasil, dua musim pertamanya di Milan dihabiskan hanya dengan dipinjamkan ke klub lain.
Astori (kanan) saat membela Cagliari. (Foto: DANIEL GARCIA / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Astori (kanan) saat membela Cagliari. (Foto: DANIEL GARCIA / AFP)
Menyerah tentu bukan pilihan rasional bagi Astori yang saat itu masih berusia 21 tahun. Kemauan kerasnya itu membuat Milan sepakat melegonya ke Cagliari dengan status kepemilikan bersama bermahar 1 juta euro di musim 2008/09. Pada 14 Sepetember 2008 Astori melakoni debut di Serie A ketika menjadi pemain pengganti di babak kedua melawan Siena.
10 penampilan yang dilakoni Astori pada musim perdana ternyata membikin Cagliari kepincut dan menyepakati perpanjangan satu musim dengannya. Mulai musim 2009/10, pendar Astori muncul ke permukaan karena di musim keduanya ini, ia mencatatkan 34 penampilan dan jadi pilihan utama lini belakang Cagliari. Di musim ini pula ia mencetak gol perdana pada ajang Serie A. Uniknya, gol tersebut ditorehkannya di laga melawan Fiorentina.
ADVERTISEMENT
Terus menonjol, status Astori dipermanenkan Cagliari pada musim 2011 yang membuatnya jadi sosok penting di sana. Terhitung hingga musim 2013/14 ia membela Rossoblu, Astori mencatatkan 179 penampilan dan mencetak tiga gol.
Reputasi Astori sebagai salah satu bek tangguh di Serie A membuat tim papan atas macam AS Roma tergugah mendapatkan jasanya. Musim 2014/15 Astori resmi berseragam I Giallorossi dengan status pinjaman beropsi pembelian permanen senilai 2 juta euro.
Di Olimpico, Astori menjejakkan kakinya untuk pertama kali di kompetisi Eropa ketika Roma menghadapi CSKA Moskva pada 19 September 2014 di Liga Champions. Secara keseluruhan, ia mencatatkan 29 penampilan di semua kompetisi bersama Roma dan mencetak satu gol. Sayang, masa baktinya di sini hanya berjalan satu tahun.
ADVERTISEMENT
Kembali dari masa pinjaman, Astori tak lantas bermain untuk Cagliari karena ia kemudian dipinjamankan ke Fiorentina untuk musim 2015/16. Pada tahun pertamanya di Artemio Franchi, Astori langsung jadi pilihan utama pelatih Fiorentina saat itu, Paulo Sousa, dengan turun sebanyak 38 kali di semua ajang.
Ban kapten Fiorentina untuk Astori. (Foto: Claudio GIOVANNINI / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Ban kapten Fiorentina untuk Astori. (Foto: Claudio GIOVANNINI / AFP)
Kepindahan Astori ke Fiorentina di usia 28 tahun adalah salah satu keputusan yang paling tepat dalam kariernya, lantaran Fiorentina langsung mengikatnya secara permanen dengan mahar 5 juta euro di awal musim 2016/17.
Berlanjutnya romansa Astori bersama 'Si Ungu' di usia matang, membikin namanya kian jadi idola di publik Artemio Franchi dan muncul sebagai kapten anyar La Viola. Total di tiga musimnya bersama Fiorentina, Astori mengemas 109 penampilan dengan koleksi tiga gol dan tiga assist.
ADVERTISEMENT
Meski tak bergelimangan gelar dan bukan tergolong pemain besar, prestasi yang Astori torehkan menunjukkan bahwa ia bukan pemain kacangan. Sejauh musim 2017/18 berjalan (sebelum ia meninggal) contohnya, Astori sudah bermain 25 kali dari 26 laga yang dimainkan Fiorentina yang kini bertengger di posisi ke-10 klasemen.
Sebagai pemain yang sudah berkarier selama 10 tahun di Serie A, Astori menunjukkan permainan yang cerdik tapi lugas dalam bertahan. Laiknya permainan sepak bola Italia yang umum mengusung sistem permainan terorganisir, Astori disebut-sebut sebagai salah satu bek modern terbaik yang ada di Italia.
Apiknya performa Astori ini didukung oleh statistik yang tidak main-main. Selama 10 musim di Serie A, Astori rata-rata melakukan 7,5 sapuan, 2,8 intersep, dan 2 tekel per laga.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Astori punya nilai tambah karena bisa membantu tim membangun serangan dari belakang. Tercatat, rata-rata ia melepas 51,7 operan per laga dengan akurasi mencapai 83,8%, ditambah catatan mengirim long ball yang mencapai 4,7 per laga.
Torehan Astori pun tak kalah apik dari Leonardo Bonucci yang dikenal sebagai bek modern terbaik Italia. Pemain yang kini membela Milan itu rata-rata melepas 53,9 operan dengan akurasi 86%, dan rata-rata melepas 6,4 long ball per laga.
Statistik apiknya selama berkarier di Serie A pun mengatarkan Astori berseragam Timnas Italia pada Agustus 2010 yang saat itu dibesut Cesare Prandelli. Namun, ia baru melakukan debut untuk pertama kali di laga persahabatan melawan Ukraina pada Maret 2011.
ADVERTISEMENT
Piala Konfederasi 2013 tercatat sebagai salah satu turnamen penting yang pernah ia lakoni untuk Italia. Ia berhasil mencetak satu gol melawan Uruguay pada menit ke-24 dalam perebutan juara tiga yang pada akhirnya dimenangi oleh Gli Azzurri.
Astori (kanan) di Timnas Italia. (Foto: FILIPPO MONTEFORTE / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Astori (kanan) di Timnas Italia. (Foto: FILIPPO MONTEFORTE / AFP)
Untuk seorang pemain, kemampuan yang dimiliki Astori ini penting buat tim. Bagi seorang bek, menjadi tangguh dan bersikap otoriter untuk mengatur kawannya agar disiplin di lapangan bukan bentuk egoisme, tetapi merupakan wujud keseriusan dalam mengemban tanggung jawab.
Kemampuan dan pembawaan di lapangan ini disebut Calamai sebagai faktor mengapa Astori menjadi idola para pendukung Fiorentina saat ini. Selain tangguh di lapangan, ia pun menunjukkan kesetiannya kepada Fiorentina dengan menolak berbagai tawaran dari klub lebih besar.
ADVERTISEMENT
Pada wawancara terakhirnya bersama La Gazzetta dello Sport, Astori berkata kepada Calamai bahwa ia sudah memutuskan bertahan, sekaligus mengungkapkan hasratnya membangun Fiorentina agar lebih kuat dengan membagi pengalaman kepada pemain muda macam Federico Chiesa, Giovanni Simeone, dan Nikola Milenkovic.
Di kesempatan lain, presiden Fiorentina, Andrea Della Valle, bahkan telah mengonfirmasi bahwa Astori sejatinya bakal meneken kontrak anyar pada Senin (5/3).
"Sebenarnya perpanjangan kontrak Astori akan dilakukan Kamis lalu, tapi tertunda karena cuaca buruk dan Senin ini rencanannya ia akan meneken perpanjangan kontrak, sehingga ia bisa menghabiskan kariernya di Fiorentina. Astori adalah kapten sejati," kata Della Valle seperti dilansir Football Italia.
Sayang, waktu tak bisa diputar dan Astori kini sudah pergi selamanya dengan meninggalkan seorang istri, Francesca Fioretti, dan seorang anak perempuan, Vittoria. Bagi Astori, waktu memang sudah habis. Namun, bagi mereka yang ditinggalkan, masih ada cukup waktu untuk mewujudkan mimpi-mimpi sang kapten yang belum sempat tergapai. Untuk Fiorentina, bangkit dan berjaya kembali adalah jalan terbaik untuk menghormati seorang Davide Astori.
ADVERTISEMENT
Addio, Capitano. Riposa in pace.