Optimisme Mueller akan Skuat Timnas Jerman Saat Ini

Thomas Mueller, joker lapangan hijau. (Foto: Alexander Hassenstein/Getty Images)

Thomas Mueller punya dua alasan mengapa Timnas Jerman saat ini lebih baik jika dibandingkan skuat mereka saat menjuarai Piala Dunia 2014. Alasan pertama karena faktor pemain.

Pada 2014, ‘hanya’ ada pemain macam Philipp Lahm, Miroslav Klose, Per Mertesacker, Bastian Schweinsteiger, dan Lukas Podolski yang dapat dibilang sebagai pemain berpengalaman. Kini, Die Mannschaft membawa sembilan pemain yang berpengalaman. Salah satunya adalah Mueller sendiri.

Sementara sisanya, kecuali Ilkay Guendogan, adalah pemain muda yang turut serta ketika menjuarai Piala Konfederasi pada 2017 lalu. Semua pemain itu, berita baiknya, tampil apik di musim 2017/18.

“Kalau Anda lihat skuat kami, bagaimana kami berlatih dan fakta bahwa ada dua hingga tiga pemain inti di hampir seluruh posisi, Anda tahu bahwa segalanya begitu positif,” ujar penyerang Bayern Muenchen tersebut sebagaimana dilansir Bundesliga.com.

“Secara individual, kami sudah lebih baik jika dibandingkan sebelumnya. Memang, masa depan tak pernah pasti, tetapi kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk pulang dari Piala Dunia sebagai pemenang," imbuh Mueller.

Alasan kedua dari Mueller adalah pemahaman taktik. Mueller, yang melakoni debut di Piala Dunia pada 2010, merasa timnya kini lebih percaya diri dengan sepak bolanya jika dibandingkan dengan sebelumnya.

“Hal ini bukan berarti saya tak suka dengan gaya sepak bola yang lama, loh. Saya senang-senang saja melancarkan serangan balik untuk menciptakan gol. Tapi, sekarang kami sudah terobsesi dengan penguasaan bola, bermain dengan umpan-umpan pendek, dan kami juga tahu apa yang harus dilakukan ketika sedang atau tak menguasai bola,” tambah Mueller.

Karena Piala Dunia hanya sekali dalam empat tahun, maka tak mengejutkan bila Mueller punya target pribadi. Menariknya, Mueller sendiri tak memasang target untuk menjadi topskor di Piala Dunia, meski keran golnya mengucur deras selama di Piala Dunia. Mueller malah lebih tertarik untuk menjadi pemimpin yang baik bagi rekan-rekannya.

“Pada 2010, saya puas sekadar melakukan tugas saya karena saya anak baru. Sekarang, saya siap untuk juga memberikan pengalaman saya, menularkan semangat positif kepada pemain lainnya,” tegas Mueller.