Osvaldo Haay Bicara soal Kejenuhan dan Persaingan di Timnas U-22

31 Januari 2019 17:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Osvaldo Haay Gabung Pemusatan Latihan Timnas U-22. 
 (Foto: Okky Ardiansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Osvaldo Haay Gabung Pemusatan Latihan Timnas U-22. (Foto: Okky Ardiansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sudah hampir empat pekan Timnas U-22 Indonesia melakukan pemusatan latihan di Jakarta. Latihan yang dipimpin oleh pelatih Indra Sjafri ini menjadi rangkaian persiapan untuk Piala AFF U-22 yang akan digelar di Kamboja, 17-26 Februari 2019 mendatang.
ADVERTISEMENT
Sudah lamanya para pemain berlatih dan berkumpul membuat rasa jenuh itu muncul, tak terkecuali Osvaldo Haay. Pemain asal klub Persebaya ini mengaku jenuh dengan rutinitas yang dijalani. Kendati begitu, eks pemain Persipura mampu menyiasatinya dengan sejumlah aktivitas.
"Ya mau jenuh bagaimana ini 'kan pekerjaan. Kita harus latihan. Kalau jenuh saya punya cara sendiri untuk menghilangkannya," ucap pemain yang akrab disapa Valdo itu.
"Saya biasanya nonton-nonton film di laptop atau dengerin musik," tambah pemain yang sempat merumput di Persipura Jayapura tersebut.
Di skuat Timnas U-22 kali ini, Valdo bisa dibilang pemain yang memiliki nama besar. Pengalamannya bermain di Liga 1 menjadi modal bersaing demi merebut satu tempat di skuat. Persaingan ini juga menempatkan Valdo sebagai unggulan karena sosoknya cukup menonjol dibandingkan nama-nama lain di posisi winger.
ADVERTISEMENT
Terlebih lagi, sosok kompetitor berat seperti Egy Maulana Vikri tak bisa bergabung di ajang AFF kali ini. Ya, Egy tak diberi izin oleh Lechia Gdansk. Kendati begitu, Valdo tak merasa berada di atas angin.
"Kalau Ezra (Walian) dan Egy gabung sebenarnya bagus buat membantu kami, tetapi itu semua biar pelatih yang berkomentar. Bukan hak saya untuk bicara itu. Kewajiban saya cuma latihan dan bermain," tutur Valdo.
Valdo memang harus fokus unjuk gigi pada pemusatan latihan demi memikat Indra, seperti ketika dirinya tampil apik bersama Persebaya. Musim 2018 memang menjadi salah satu periode terbaik dalam kariernya. Pergantian pelatih Persebaya dari Alfredo Vera ke Djadjang Nurdjaman menjadi blessing in disguise untuk Osvaldo Haay. Bersama Vera, Valdo jarang mendapatkan kesempatan main karena sering bergabung dengan Timnas Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tidak mengherankan, sih, apalagi Valdo merupakan yang baru bergabung dengan 'Bajul Ijo' awal musim 2018. Proses adaptasi belum rampung, panggilan untuk ikut latihan Timnas jelang Asian Games datang. Begitulah alasan Valdo tak berpendar bersama Vera.
Osvaldo Haay (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Osvaldo Haay (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Nakhoda berganti, begitu pula dengan peruntungan Valdo di Persebaya. Semua dimulai dengan tidak dipilihnya Valdo di Timnas Asian Games. Seakan ingin membuktikan kapasitasnya, Valdo kemudian berpijar bersama Djanur. Kecepatan serta penyelesaian akhir yang apik membuat Valdo kerap dijadikan false nine oleh sang pelatih. Perjudian Djanur terbukti moncer, Valdo tampil garang dengan kemasan 10 gol dalam 17 penampilan di Liga 1.
Kiprah impresif dari Valdo membuat dirinya diganjar gelar Pemain Muda Terbaik Liga 1 2018. Valdo menyingkirkan rekan-rekannya yang tampil di Timnas Indonesia seperti Hansamu Yama dan Febri Haryadi.
ADVERTISEMENT