Pada Akhirnya, Ancelotti Tetap Kecewa pada Permainan Napoli

1 September 2019 7:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Napoli, Carlo Ancelotti. Foto: REUTERS/Massimo Pinca
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Napoli, Carlo Ancelotti. Foto: REUTERS/Massimo Pinca
ADVERTISEMENT
Sebuah kisah heroik yang tak berakhir indah diguratkan Napoli dalam laga pekan kedua Serie A 2019/20. Menghadapi Juventus di kandangnya, Allianz Stadium, mereka mempertontonkan sesuatu yang menggugah sekaligus menyayat hati.
ADVERTISEMENT
Sampai sekira menit 62, orang-orang mengira laga yang dihelat pada Minggu (1/9/2019) dini hari WIB itu akan berakhir kemenangan bagi Juventus. Bagaimana tidak, mereka sudah dalam keadaan unggul 3-0 berkat gol-gol dari Danilo, Gonzalo Higuain, dan Cristiano Ronaldo.
Namun, selepas menit 63 hingga menit 81, Napoli menembus ketidakmungkinan. Tiga gol sukses mereka bukukan, masing-masing lewat sundulan Kostas Manolas, sontekan Hirving Lozano, serta sontekan Giovanni Di Lorenzo. Skor berubah 3-3, dan bayang-bayang kekalahan sirna untuk sementara.
Sial bagi Napoli, segala perjuangan mereka menjadi sia-sia setelah pada menit 90+2, Kalidou Koulibaly melakukan gol bunuh diri. Bayang kekalahan yang sempat sirna, langsung menyergap Napoli di laga ini. Koulibaly, selepas laga, tak henti menutupi wajah dan menggelengkan kepala.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari kekalahan ini, kisah heroik Napoli ini jadi sesuatu yang patut untuk dikenang. Carlo Ancelotti, pelatih Napoli, bahkan mengungkapkan bahwa itu adalah aspek positif dari timnya di pertandingan ini.
Meski begitu, sosok yang juga pernah melatih AC Milan dan Real Madrid ini tidak alpa dengan kekurangan yang ditunjukkan timnya di laga ini. Menurut Ancelotti, para pemainnya melewatkan kesempatan untuk mengungguli Juventus.
"Jika laga kelak berakhir 3-3 sekalipun, saya akan tetap kecewa, karena para pemain saya tetap tampil buruk. Juventus benar-benar menunjukkan kualitas dan karakter yang mereka miliki di laga ini. Mereka selalu unggul dalam momen-momen sulit," ujar Ancelotti, dilansir Football Italia.
"Kami sebenarnya bisa melawan mereka, bahkan mengungguli mereka. Tapi, kami melewatkan kesempatan itu. Hampir selama satu jam laga berjalan, kami tak bisa memberikan perlawanan. Mengecewakan sekali," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Memang, jika menilik permainan Napoli sampai menit 62, atau sampai pada momen ketika Juventus unggul tiga angka, Ancelotti layak kecewa. Napoli tertekan oleh Juventus. Mereka bahkan begitu kesulitan melancarkan serangan ke lini pertahanan 'Si Nyonya Tua'.
Pemain Napoli dan Juventus berduel. Foto: REUTERS/Massimo Pinca
Barulah ketika Lozano dan Mario Rui dimasukkan, beberapa perubahan terjadi dalam permainan Napoli. Hal itu ditambah dengan perubahan permainan yang dilakukan Juventus. Mereka lebih banyak menerapkan serangan balik, sehingga Napoli bisa menguasai bola lebih lama.
"Intinya, kami membiarkan Juventus menekan kami. Hasilnya, Fabian Ruiz terisolasi di lini depan. Kami tak bisa menemukannya, padahal ada ruang-ruang bagi kami untuk melepaskan serangan balik. Tapi, kami tidak memanfaatkannya dengan baik," ujar Ancelotti.
"Tapi, setelah babak kedua, kami bisa bermain lebih baik ketika kami bisa mengalirkan bola dengan lebih leluasa. Hasilnya kami bisa melukai mereka (Juventus)," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Akibat hasil ini, Napoli harus tercecer ke peringkat 8 klasemen sementara Serie A 2019/20, dengan raihan 3 poin. Bukan cuma itu, Napoli juga sudah kebobolan 7 gol dari 2 laga, mencerminkan jika pertahanan tim berjuluk Partenopei tersebut perlu dibenahi.
"Soal pertahanan, itu bukan perkara individu semata. Kami kebobolan 7 gol di 2 laga karena secara keseluruhan, tim tidak bertahan dengan baik. Para pemain tidak saling membantu," ujar Ancelotti.
"Khusus untuk (Kalidou) Koulibaly, ia tidak akan membela Timnas, jadi ia punya kesempatan untuk berlatih dan fokus mengembalikan performanya dalam beberapa minggu ke depan," lanjutnya.