Parade Blunder Warnai Kemenangan Chelsea atas Derby County

1 November 2018 4:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi Cesc Fabregas usai mencetak gol ke gawang Derby County. (Foto: Action Images via Reuters/Andrew Couldridge)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Cesc Fabregas usai mencetak gol ke gawang Derby County. (Foto: Action Images via Reuters/Andrew Couldridge)
ADVERTISEMENT
Frank Lampard dan tim yang kini diarsitekinya, Derby County, telah memberikan perlawanan semaksimal mungkin ketika bertemu Chelsea dalam laga Piala Liga di Stamford Bridge, Kamis (1/112018) dini hari WIB. Kendati demikian, The Rams harus menerima jika mereka takluk 2-3 dari Chelsea.
ADVERTISEMENT
Untuk hasil ini, Chelsea perlu berterima kasih kepada masing-masing satu gol bunuh diri dari Fikayo Tomori dan Richard Keogh plus sepakan berujung gol dari Cesc Fabregas di ujung babak pertama. Dari kubu Derby, adalah Jack Marriott dan Martyn Waghon yang menjadi pencetak gol.
Sebelum laga ini bermula, suporter Chelsea memberikan tribute hangat untuk manajer lawan, Frank Lampard. Spanduk besar dengan sosok Lampard terbentang di tribune Chelsea. Maklum saja, Lampard dahulu punya karier mentereng ketika masih menjadi pemain The Blues.
Hingga detik ini, Lampard masih menjadi pencetak gol terbanyak dalam sejarah Chelsea dengan total 211 gol. Gol-golnya itu membantu Chelsea untuk menjadi salah satu tim elite di 'Negeri Elizabeth'. Setelah tribute yang hangat itu, babak pertama bermula. Di akhir cerita, ketahuanlah babak pertama berakhir dengan gila: Total lima gol tercipta selama babak pertama.
ADVERTISEMENT
Kesalahan-kesalahan dari lini belakang kedua tim menjadi sebab utama mengapa bisa banyak sekali gol tercipta selama babak pertama. Bahkan, kesalahan dari lini belakang sudah tersaji ketika laga ini berjalan 5 menit.
Spanduk dari suporter Chelsea untuk Frank Lampard. (Foto: Action Images via Reuters/Andrew Couldridge)
zoom-in-whitePerbesar
Spanduk dari suporter Chelsea untuk Frank Lampard. (Foto: Action Images via Reuters/Andrew Couldridge)
Kala itu, Davide Zappacosta melancarkan umpan terobosan dari sisi kanan lapangan. Fikayo Tomori berusaha untuk menyingkirkan bola dari kotak penalti Derby. Alih-alih menjauh, Tomori malah membikin bola masuk ke dalam gawangnya.
Pada menit ke-9, Jack Marriott mencetak gol penyama kedudukan 1-1 untuk Derby. Prosesnya bermula dari umpan yang cukup kencang dari Gary Cahill untuk Cesc Fabregas yang berada di tengah lapangan. Karena begitu kencang, Fabregas butuh waktu sepersekian detik untuk menjaga bola agar tetap di kakinya.
Mengetahui itu, Marriott bergerak cepat dan berhasil merebut bola dari mantan gelandang Arsenal itu. Cahill berusaha menghentikan aksi solo-run Marriott namun dia terpeleset ketika telah dekat dengan Marriott. Penyerang kelahiran Beverley itu pada akhirnya melancarkan tembakan berujung gol.
ADVERTISEMENT
Jack Marriott rayakan gol ke gawang Chelsea. (Foto: Action Images via Reuters/Andrew)
zoom-in-whitePerbesar
Jack Marriott rayakan gol ke gawang Chelsea. (Foto: Action Images via Reuters/Andrew)
Ironisnya, Derby kebobolan persis dengan cara mereka kebobolan untuk pertama kalinya di laga ini pada menit ke-21. Bedanya, umpan Zappacosta kali ini gagal disapu dengan sempurna oleh Richard Keogh.
Pada menit ke-27, Derby kembali menciptakan gol penyama kedudukan. Prosesnya bermula dari operan cepat di sisi kiri yang berakhir dengan assist Mason Mount untuk Martyn Waghon. Di menit 41, Chelsea kembali mencetak gol.
Prosesnya bermula dari Zappacosta yang berhasil memula duel sampai pemain lawan terjatuh. Para pemain Derby protes karena menganggap itu pelanggaran. Namun, full-back kanan asal Italia itu berhenti, karena wasit tak menunjukkan tanda-tanda untuk menghentikan pertandingan. Lalu, dia melancarkan umpan yang sukses dikonversikan Fabregas menjadi gol.
Pada babak kedua, kedua tim tampil lebih rapi dan terorganisir. Kendati demikian, kedua tim sama-sama gagal menembus pertahanan lawan. Dengan begitu, laga ini ditutup dengan kemenangan Chelsea 3-2.
ADVERTISEMENT