Paul Pogba: Tak Ada Penyesalan Setelah Tinggalkan Juventus

7 November 2018 13:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pogba pada sebuah laga bersama Manchester United. (Foto: Peter Powell/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Pogba pada sebuah laga bersama Manchester United. (Foto: Peter Powell/Reuters)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Meninggalkan Juventus berarti menutup keran gelar Paul Pogba di level klub. Namun, gelandang Prancis ini mengaku tak menyesal terhadap keputusannya pada musim panas 2016 tersebut.
ADVERTISEMENT
Dua tahun lalu, Pogba menerima pinangan Manchester United yang rela menggelontorkan mahar 94,5 juta poundsterling. Terselip konsekuensi dari keputusan transfer tersebut, mengingat Pogba telah mengukir prestasi apik bersama I Bianconeri. Raihan empat gelar juara Serie A menghiasi curriculum vitae-nya.
Di musim pertamanya, Pogba memang langsung menyumbangkan gelar ganda, yakni Piala Liga Inggris plus Liga Europa. Namun, aliran trofinya cuma sampai di situ. Dia mengalami nirgelar di musim kedua, kemudian mendapatkan masalah berupa perselisihan dengan pelatih Jose Mourinho pada musim ini.
Pogba tak lantas meratapi kariernya di Old Trafford. Justru muncul motivasi untuk mengubah peruntungan United agar lebih berprestasi ke depannya.
"Datang ke Manchester Uninted adalah keputusan saya. Saya pun memahami, Manchester United tidak berada di posisi teratas dalam beberapa tahun terakhir. Saya malah datang untuk membantu mereka bangkit," tutur Pogba sebagaimana dilansir oleh Telegraph.
ADVERTISEMENT
Paul Pogba saat masih berseragam Juventus. (Foto: AFP/Giuseppe Cacace)
zoom-in-whitePerbesar
Paul Pogba saat masih berseragam Juventus. (Foto: AFP/Giuseppe Cacace)
"Jadi, tidak ada yang aneh dari keputusan saya. Saya tidak menyesalinya dan meyakini, kami akan bangkit guna menghadirkan prestasi terbaik.
"Ban kapten juga tidak berpengaruh. Yang menentukan kapten adalah pelatih. Saya sempat menjadi kapten kedua setelah Antonio Valencia. Jika dia mencopotnya dari saya, tidak ada masalah. Saya tetap memberikan kemampuan terbaik buat tim," katanya menambahkan.
Memberikan terbaik demi kebangkitan United, itulah yang ingin dilakukan Pogba. Tak terkecuali saat menghadapi mantan klubnya, Juventus, pada partai fase grup Liga Champions di Allianz Stadium, Kamis (8/11/2018) dini hari WIB.
Paul Pogba dan Jose Mourinho di laga Manchester United vs West Ham. (Foto: Reuters/Eddie Keogh)
zoom-in-whitePerbesar
Paul Pogba dan Jose Mourinho di laga Manchester United vs West Ham. (Foto: Reuters/Eddie Keogh)
Keyakinan Pogba akan hal itu juga tak berkurang, meski United menelan kekalahan 0-1 pada duel pertama di Old Trafford. Pasalnya, moral tim tengah melonjak berkat kemenangan dalam dua pertandingan terakhir melawan Everton dan Bournemouth.
ADVERTISEMENT
"Kami mulai menyadari bahwa kami adalah Manchester United. Dan, kami tentu saja harus menguasai permainan," ucap Pogba yang seolah mengamini bahwa United tampil lebih ofensif ketimbang saat awal musim.
"Sebelum itu, kami sangat buruk. Tak ada rasa kepercayaan diri. Perjuangan kami terlihat jauh dari kata cukup. Namun, selepas pertandingan melawan Newcastle, kami membela tim nasional dan kembali dengan permainan sangat baik menghadapi Chelsea. Ada rasa kebersamaan yang membuatnya lebih mudah," ujarnya.
Pogba adalah generator utama United di lini tengah. Dengan adanya Nemanja Matic, Fred ataupun Ander Herrera, Mourinho ia kini bisa fokus dalam mengkreasikan peluang.
Di Premier League, ia telah mencetak 3 gol dan 3 assist dalam 11 laga, plus menorehkan rata-rata 1,6 umpan kunci dan 3,3 tembakan per laga. Di Liga Champions, ia menorehkan 2,3 tembakan dan 2,3 umpan kunci per laga. Catatan yang terakhir itu melengkapi 2 gol dan 1 assist-nya dalam tiga laga.
ADVERTISEMENT