Pecundangi Empoli, Tren Negatif Roma Usai

12 Maret 2019 4:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi gol El Shaarawy ke gawang Empoli. Foto: Andreas SOLARO / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi gol El Shaarawy ke gawang Empoli. Foto: Andreas SOLARO / AFP
ADVERTISEMENT
AS Roma sukses menaklukkan Empoli 2-1 pada laga ajang Serie A giornata 27, Selasa (12 dini hari WIB, di Olimpico. Gol-gol Gialorossi lahir dari aksi Stephan El Shaarawy dan Patrik Schick. Sementara gol semata wayang Empoli tercipta lewat bantuan gol bunuh diri Juan Jesus.
ADVERTISEMENT
Tambahan tiga angka ini belum membawa Roma ke mana-mana. Mereka masih nangkring di urutan kelima dengan torehan poin 47. Sama halnya dengan Empoli yang belum beranjak dari posisi 17 karena baru mengemas 22 angka.
Roma tampil dengan bimbingan pelatih anyarnya, Claudio Ranieri. Meski demikian, tak ada perubahan signifikan dari segi formasi. Ranieri menggunakan format dasar 4-2-3-1 sebagaimana yang intens dipakai Eusebio Di Francesco.
Mantan pelatih Leicester itu malah tak bisa menurunkan pilar-pilar penting macam Edin Dzeko, Aleksandar Kolarov, dan Federico Fazio yang semuanya terganjal suspensi.
Sebagai gantinya, Ranieri memasang Schick di pos ujung tombak--dibantu Nicolo Zaniolo, Justin Kluivert, dan Stephan El Shaarawy di belakangnya.
ADVERTISEMENT
Sementara di lini belakang, Davide Santon diplot mengisi pos yang ditinggalkan Kolarov. Eks pemain Inter Milan itu mengisi depertemen back-four bersama Alessandro Florenzi, Juan Jesus, dan Ivan Marcano.
Sementara Empoli, masih bertumpu pada Francesco Caputo di garda terdepan. Wajar saja, penyerang berumur 31 tahun itu sudah mencetak 12 gol atau lebih dari sepertiga total gol mereka di Serie A.
Demi membantu Caputo, Giuseppe Iachini menunjuk Rade Krunic serta Diego Farias sebagai penyokongnya. Sementara Matias Silvestre jadi komando di barisan pertahanan bersama Cristian Dell'Orco dan Frederic Veseli.
Roma langsung melancarkan tekanan sejak awal pertandingan melalui serangan sisi sayap. Tak cuma bertumpu kepada kedua winger-nya, 'Serigala Ibu Kota itu' dibantu dengan Florenzi dan Santon yang intens dalam melakukan overlap.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan skema tersebut tertuang jelas lewat gol sundulan kepala Schick pada menit 33. Penetrasi Florenzi di sisi kiri pertahanan Empoli memaksa Cristian Dell'Orco untuk melanggarnya. Florenzi yang mengeksekusi sendiri tendangan bebas itu sukses berbuah assist atas gol Schick.
Oh, iya, sebelumnya Roma sukses membuka keunggulan melalui aksi El Shaarawy di menit 9. Ia berhasil memanfaatkan bola muntah dari luar kotak penalti Empoli.
Berbanding terbalik dengan Roma, Empoli cenderung minim dalam melancarkan serangan. Alih-alih demikian, untuk lepas dari tekanan pun mereka kesulitan. Hingga akhirnya Empoli mendapatkan 'hadiah' melalui gol bunuh diri Jesus.
Niatan ingin menghalau umpan lambung pemain kepala Empoli, bola hasil sundulan kepala Jesus justru meluncur ke gawang yang dijaga Robin Olsen. Babak pertama menjadi milik Roma dengan keunggulan 2-1.
ADVERTISEMENT
Baru 10 menit babak kedua berjalan, Roma mesti kehilangan Zaniolo yang tak dapat melanjutkan laga karena cedera. Ranieri lantas memasukkan Diego Perotti sebagai penggantinya.
Secara garis besar, jalannya paruh kedua sedikit berbeda dibanding babak sebelumnya. Intensitas tekanan Roma mulai kendur. Itulah mengapa Empoli perlahan mampu menuai ancaman. Meski upaya yang dibuat Krunic dan Dell'Orco itu masih belum mengarah tepat ke sasaran.
Roma malah harus bermain dengan 10 pemain di menit 80. Adalah Florenzi yang diusir wasit usai mendapatkan kartu kuning keduanya karena melanggar Ismael Bennacer.
Kekurangan jumlah pemain membuat Roma tersudutkan. Jala gawang Olsen bahkan kembali bergertar di menit 87 melalui aksi Krunic. Beruntungnya, wasit Fabio Maresca menganulir gol tersebut setelah meninjau VAR. Maresca menganggap Dimitri Oberlin lebih dulu melakukan hand-ball sebelum gol tercipta.
ADVERTISEMENT
Tak ada lagi gol tambahan. Roma pun keluar sebagai pemenang dengan skor akhir 2-1.