Pekerjaan Baru Diego Maradona: Bos Klub Belarus

Maradona saat melatih Argentina. (Foto: AFP/Alejandro Pagni)

Dua hal yang jadi kegemaran Diego Maradona dewasa ini adalah membuat ulah dan bikin kejutan.

Yang pertama baru saja dilakukannya pada gelaran Piala Dunia 2018 lalu. Legenda Tim Nasional (Timnas) Argentina itu jadi biang kerok di tribune penonton ketika menyaksikan Lionel Messi dan kolega berlaga.

Maradona dengan seenaknya merokok cerutu di tribune yang jelas-jelas melanggar aturan. Dia kemudian berekspresi dalam merayakan gol dengan berlebihan, bahkan sampai mengacungkan dua jari tengah dan tertangkap kamera. FIFA pun sampai memberi peringatan kepadanya atas dua hal itu.

Untuk soal kedua, Maradona tiba-tiba saja melakukannya. Dia baru diumumkan sebagai bos anyar salah satu klub asal Belarus, Dynamo Brest. Mantan pemain Napoli itu dikontrak selama tiga tahun dan sudah menandatangani kontrak pada Senin (16/7/2018) kemarin.

Penunjukkan Maradona ini sendiri membuat heboh publik Belarus. Terlebih, usai penunjukkan itu dia berharap Presiden Belarus, Alexander Lukashenko, yang terkenal garang itu bisa menjadi fan Dynamo Brest.

"Saya ingin berfoto dengan Lukashenko. Saya berharap dia akan jadi penggemar klub kami. Saya ingin bisa hidup tanpa masalah di Belarus," ujar Maradona dalam sesi konferensi persnya seperti dilansir Reuters.

Dynamo Brest sendiri tengah dalam masa kebangkitan. Setelah investor dari Uni Emirat Arab datang, klub itu berhasil memenangi dua kompetisi domestik dalam dua tahun terakhir dan sedang ingin membangun stadion anyar berkapastitas 30.000 penonton.

Padahal beberapa tahun lalu, selain hampir bangkrut, Dynamo Brest juga kerap meminta pendukung mereka untuk mengumpulkan dana agar bisa membeli jersi anyar. Dan kedatangan Maradona ini benar-benar diharap jadi tonggak era baru.

"Mengingat fakta bahwa bos Diego akan tinggal di Brest, saya pikir orang-orang akan datang dari seluruh dunia untuk menonton pertandingan kami," tutur Direktur Pengembangan Klub, Viktor Radkov.

Jadi, akankah Maradona sukses atau kepayahan seperti kala dia menjadi manajer dalam bertahun-tahun terakhir ini?