Pelatih Brunei Sebut Timnya Satu Level dengan Timnas U-23

27 Maret 2019 1:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi Pemain Timnas U-23 Indonesia menyundul bola pada Pertandingan babak kualifikasi Piala Asia U-23 antara Indonesia vs Brunei Darussalam di Stadion My Dinh, Hanoi, Selasa (26/3). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Pemain Timnas U-23 Indonesia menyundul bola pada Pertandingan babak kualifikasi Piala Asia U-23 antara Indonesia vs Brunei Darussalam di Stadion My Dinh, Hanoi, Selasa (26/3). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Kualifikasi Piala Asia U-23 2020 bukan turnamen yang ramah bagi Timnas Brunei Darussalam. Brunei menelan tiga kekalahan dalam tiga laga.
ADVERTISEMENT
Setelah dibantai Vietnam 0-6, mereka dihajar kekalahan yang lebih hebat oleh Thailand, 0-8. Itu berarti, sudah 14 gol bersarang di gawang sendiri hanya dalam dua pertandingan.
Berangkat dari catatan itu, Brunei tidak diunggulkan dalam laga ketiga melawan Timnas U-23 Indonesia pada Selasa (26/3/2019). Kejutannya, Brunei mampu memberikan perlawanan sengit di laga ini dan hanya kalah 1-2. Mereka sempat membuat Timnas U-23 kesulitan mencetak gol.
Atas penampilan anak-anak asuhnya ini, pelatih Brunei, Stephen Ng Heng Seng, mengaku bangga. Bahkan, jika berkaca pada hasilnya, ia tidak ragu mengungkapkan bahwa Timnas U-23 dan Brunei berada di satu level yang sama.
Pelatih Brunei Darussalam, Stephen Ng. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
"Sebenarnya Brunei dan Indonesia, bagi saya, sama (levelnya). Tapi, Indonesia unggul secara individu dan pengalaman, dan Anda bisa melihat bagaimana mereka main. Tapi kami bisa menghentikan mereka, hanya membiarkan mereka mencetak dua gol," ujar Heng Seng dalam sesi jumpa pers seusai laga.
ADVERTISEMENT
Begitu laga tuntas, pemandangan menarik hadir di lapangan My Dinh National Stadium. Para pemain Brunei menangis tertunduk. Bahkan, mereka harus disemangati oleh para pemain Timnas U-23 supaya bisa berdiri kembali. Ada keharuan yang lamat-lamat muncul di sana.
Di mata Heng Seng, ekspresi para pemainnya itu merupakan wujud dari sepak bola itu sendiri. Ia tahu bahwa para pemainnya sudah berjuang. Namun, dalam sepak bola, kadang perbedaan tipis seperti tendangan penalti yang tertepis di akhir laga bisa jadi penentu.
Aksi Pemain Timnas U-23 Indonesia mencoba merebut bola pada Pertandingan babak kualifikasi Piala Asia U-23 antara Indonesia vs Brunei Darussalam di Stadion My Dinh, Hanoi, Selasa (26/3). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
"Sebenarnya kami berusaha mendapatkan minimal satu poin, bagus kalau bisa menang. Kami mencoba bermain baik, juga kerja keras. Mereka (para pemain Brunei) menangis karena sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi gagal mengejar," jelas Heng Seng.
ADVERTISEMENT
"Inilah yang terjadi. Mereka menangis untuk negara mereka, mereka menangis untuk masyarakat Brunei. Inilah perasaan mereka," ujar Heng Seng.
Meski begitu, tak ada waktu untuk berkabung bagi para pemain Brunei. SEA Games 2019 sudah menanti di akhir tahun. Heng Seng pun menegaskan akan segera mempersiapkan timnya untuk ajang tersebut.
"Kami masih akan mempertahankan para pemain ini, tapi kami juga akan melakukan penambahan. Untuk SEA Games ke depan, kami akan melakukan beberapa perubahan di berbagai sektor. Kami bersiap untuk SEA Games," tuturnya.