Pelatih PSIS: Persija seperti Juventus di Italia

21 April 2018 7:27 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PSIS telan kekalahan dari Persija. (Foto:  ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
zoom-in-whitePerbesar
PSIS telan kekalahan dari Persija. (Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
ADVERTISEMENT
PSIS Semarang harus menelan kekalahan kedua mereka musim ini. Berlaga di kandang sendiri, Stadion Sultan Agung, Bantul, pada Jumat (20/4), 'Laskar Mahesa Jenar' takluk dengan skor telak 1-4 dari sang tamu, Persija Jakarta.
ADVERTISEMENT
Pelatih PSIS, Vincenzo Alberto Annese, mengaku sangat kecewa dengan kekalahan timnya. Meski persiapan matang dan latihan keras sudah dilakukan, tetapi hasil minor harus mereka dapati. Tak hanya itu, dikatakan Annese, ada beberapa faktor yang membuat para pemainnya bermain di bawah performa terbaik.
"Ini salah saya, saya mengubah strategi di babak kedua dan akhirnya berujung kebobolan. Kami kebobolan gol pertama karena lini belakang kami kurang konsentrasi saat menjaga Jamierson, Anda semua melihat dia melompat sendirian," tutur Annese.
"Padahal, pada babak pertama, kami bermain bagus. Saya melihat ini bukan karena kelelahan fisik, tetapi kekalahan mental psikologis pemain karena kami bermain di hadapan banyak suporter lawan yang datang ke stadion. Selain itu, kami di sini, tak benar-benar bermain di rumah kami sendiri," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
PSIS pada laga itu hanya mampu mencetak satu gol lewat Melkior Majefat dan itu juga tercipta di pengujung pertandingan. Sementara empat gol Persija dicetak oleh Jaimerson pada menit 70, gol bunuh diri Safrudin Tahar ('81), Marko Simic ('85) dan ditutup oleh Ramdani Lestaluhi (90+2)
Kekecewaan Annese juga semakin bertambah dengan kepemimpinan wasit Rariq Hitaba yang menurutnya tidak adil. Sebab, lanjut Annese, banyak situasi yang seharusnya menguntungkan timnya malah dianggap wasit salah. Bahkan usai babak pertama, pelatih berlisensi UEFA Pro itu sempat melancarkan protes keras.
Imbas dari kekecewaannya, sosok pelatih 34 tahun ini mengancam akan membawa video pertandingan ke ranah Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA). Annese bakal melaporkan sepak bola Indonesia yang penuh intrik dan ketidakadilan wasit di dalamnya.
ADVERTISEMENT
"Mau bagaimana lagi. Saat ini, di Indonesia semuanya Persija, Persija, dan Persija, seperti Juventus di Italia saja. Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi, dan yang bisa saya katakan adalah saya apresiasi bagaimana anak-anak bermain sore hari ini," kata Annese.