Pelatih PSS Khawatirkan Sanksi akibat Kericuhan Suporter

16 Mei 2019 5:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kericuhan suporter di laga PSS Sleman vs Arema. Foto: Andreas Fitri Atmoko/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Kericuhan suporter di laga PSS Sleman vs Arema. Foto: Andreas Fitri Atmoko/Antara
ADVERTISEMENT
PSS Sleman sukses merengkuh tripoin di laga perdana mereka di Liga 1 2019. Tampil di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DIY, Kamis (15/5) malam WIB, tim beralias 'Super Elang Jawa' menjungkalkan Arema FC dengan skor 3-1.
ADVERTISEMENT
Gol-gol kemenangan PSS datang dari dua legiun asing, Brian Fereira dan Yevhen Bokhashvili. Satu gol lainnya lahir via sepakan Rangga Muslim Perkasa. Sementara bagi Arema, gol balasan tercipta dari Sylvano Comvalius.
Meski timnya meraih kemenangan, pelatih Seto Nurdiantoro mengatakan bahwa laga tak berjalan dengan mudah. Sebab, ada momen ketika para pemainnya mengalami konsentrasi.
"Dalam 20 menit berjalannya laga, kami mengontrolnya dengan baik. Terlebih satu gol cepat membuat mental anak-anak naik," kata Seto.
"Saat laga terhenti, ritme sempat hilang. Kami coba sampaikan evaluasi singkat di ruang ganti dan hasilnya berjalan baik karena kami bisa mengontrol laga, menyudahi dengan kemenangan, dan terpenting tiga poin perdana jelas sangat membuat kami senang," imbuhnya.
Pelatih Kepala PSS Sleman Seto Nurdiyantoro. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Hilangnya ritme permainan PSS, kata Seto, disebabkan oleh aksi saling lempar oleh kedua kelompok suporter yang hadir di lapangan. Bukan hanya sekali, bahkan dua kali laga terhenti hingga molor selama 30 menit.
Aksi tersebut jelas tak sportif di mata Seto. Dia juga melihat dampaknya bisa buruk untuk PSS karena mereka bertindak sebagai tuan rumah sekaligus penyelenggara pertandingan.
"Pertama sangat disayangkan aksi yang terjadi. Ini setidaknya boleh jadi pembelajaran buat kami dan para suporter yang ada di Indonesia."
"Kita semua juga tak menampik pasti imbasnya akan ada sanksi yang akan didapatkan oleh suporter kami. Mungkin, ya."
"Jelas ini merugikan kami karena tanpa hadirnya suporter, permainan kami akan sedikit terpengaruh. Karena mereka adalah pemantik semangat pemain di lapangan," tutup pelatih yang membawa PSS menjadi kampiun Liga 2 musim lalu.
ADVERTISEMENT
PS Sleman vs Arema FC Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Di sisi lain, kapten Bagus Nirwanto yang turut mendampingi sang juru latih menilai bahwa laga menghadapi 'Singo Edan' tak berjalan mudah karena momen kericuhan.
"Kami sempat hilang konsentrasi. Enggak cuma itu saja kami juga kesulitan dalam berkomunikasi di awal laga. Tetapi selepas gol kedua (via Bokhashvili, red) kami bisa mengontrol laga dan memenangi pertandingan."
"Jelas ini hasil bagus untuk awal kami mengarungi kompetisi. Dan hasil ini juga tak lepas dari instruksi yang disampaikan oleh coach Seto kepada kami," kata Bagus.