Pelatih yang Temukan Fernando Torres Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual

15 Februari 2019 18:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih yang menemukan Fernando Torres, Manuel Brinas. Foto: AFP/Gabriel Bouys
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih yang menemukan Fernando Torres, Manuel Brinas. Foto: AFP/Gabriel Bouys
ADVERTISEMENT
Namanya Manuel Brinas dan dia dikenal khalayak sebagai sosok yang menemukan Fernando Torres. Akan tetapi, Brinas ternyata punya masa lalu kelam. Di usianya yang ke-88, Brinas harus menghadapi konsekuensi dari segala yang dia lakukan dulu dengan munculnya tuduhan pelecehan seksual.
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu terjadi pada dekade 1970-an. Berdasarkan pengakuan korban yang bernama Miguel MH, Brinas melakukan pelecehan terhadapnya secara kontinyu antara 1973 dan 1975. Salah satu pelecehan tersebut dilakukan pada sebuah kegiatan perkemahan di mana Miguel MH mendapati dirinya tiba-tiba terbangun di mobil Brinas. Padahal, semua siswa lain tengah terlelap di dekat danau.
Sebelum terlibat di akademi Atletico Madrid, Brinas adalah seorang calon pendeta. Pada masa itu dia bekerja di sekolah Katolik Hermanos Amoros sebagai penanggung jawab olahraga dan ekstra kurikuler. Kepada El Pais, Brinas sendiri sudah mengaku bahwa dia pernah melakukan pelecehan terhadap Miguel MH.
Dalam pengakuannya tersebut, Brinas berujar bahwa dulu dia pernah melakukan pelecehan seksual 'sekali atau dua kali' dan sesudah itu langsung berhenti. Namun, testimoni tersebut bertentangan dengan data yang dimiliki El Pais. Harian terbesar kedua di Spanyol itu sebelumnya sudah menerima pengakuan dari empat mantan siswa lain.
ADVERTISEMENT
Brinas di pertandingan perpisahan Fernando Torres. Foto: AFP/Gabriel Bouys
Brinas berkata, dia tak bisa menjelaskan kenapa dia melakukan pelecehan seksual. Dia cuma menyebut itu semua sebagai ketidaksengajaan dan menurutnya apa yang dia perbuat ada sangkut pautnya dengan kematian wanita yang rencananya bakal dia nikahi. Brinas mendeskripsikan tindakannya itu sebagai 'duri di dalam jiwaku'.
Miguel MH sendiri, ketika itu, tidak pernah melaporkan tindakan Brinas kepada siapa pun. Dia baru mau mengontak Brinas pada 2018 lalu untuk mencoba memahami dan memaafkan kejahatan mantan gurunya tersebut.
Selama 20 tahun Brinas bekerja untuk Atletico Madrid, sama sekali tidak pernah ada komplain dari pemain mana pun. Mereka pun tidak pernah mencurigai Brinas sedikit pun.
Kendati demikian, saat ini Atletico telah memulai investigasi mandiri untuk menemukan kebenaran. Los Rojiblancos sudah memutus relasi dengan Brinas dan siap melakukan peninjauan kembali terhadap protokol perlindungan terhadap para pemain mudanya di akademi.
ADVERTISEMENT