Pemain-pemain yang Bersinar berkat Tangan Dingin Wenger

21 April 2018 7:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wenger saat memperkenalkan Thierry Henry. (Foto: AFP/Sinead Lynch)
zoom-in-whitePerbesar
Wenger saat memperkenalkan Thierry Henry. (Foto: AFP/Sinead Lynch)
ADVERTISEMENT
Arsene Wenger adalah manajer yang hebat. 17 trofi yang berhasil dipersembahkannya untuk Arsenal selama lebih dari dua dekade mengabdi bisa dijadikan patokan.
ADVERTISEMENT
Jika itu belum cukup, fakta bahwa Wenger adalah satu-satunya manajer yang berhasil membawa timnya menyelesaikan sebuah musim Premier League dengan gelar juara dan tanpa pernah kalah bisa menjadi faktor penguat kata hebat.
Apabila belum cukup juga, maka statistik soal trofi itu bisa ditambahkan dengan satu fakta lain: Wenger adalah manajer yang terbukti jago menciptakan pemain bintang. Dia andal memunculkan pemain muda--atau pemain yang biasa-bisa saja--jadi pemain besar.
Tak percaya? Berikut beberapa nama pemain top yang berhasil jadi besar dan semakin hebat setelah mendapat polesan tangan Wenger. Silakan:
Thierry Henry
Henry adalah hasil polesan tersukses Wenger. Ketika datang ke Arsenal pada tahun 1999, pria Prancis itu memang sudah dikenal karena dia mencuat bersama AS Monaco dan kemudian berkiprah di klub raksasa Italia, Juventus. Namun, Henry terhitung masih pemain biasa. Belum ada yang spesial darinya, dan namanya belum besar.
ADVERTISEMENT
Nah, sejak 1999 itu, setelah berseragam merah-putih milik Arsenal, Henry berubah. Berkat polesan Arsene Wenger, Henry muncul jadi pesepak bola berkelas. Dia tak hanya jadi pemain terbaik Arsenal sepanjang sejarah Premier League hingga saat ini, tapi juga menjadi salah satu striker terbaik yang pernah ada di Premier League.
Total 228 gol juga menjadikan Henry sebagai top-skorer sepanjang masa Arsenal. Dia menjadi pemain yang begitu hebat, bergelimang gelar, baik itu di level klub atau individu.
Wenger dan bintangnya, Thierry Henry. (Foto: Carl DE SOUZA / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Wenger dan bintangnya, Thierry Henry. (Foto: Carl DE SOUZA / AFP)
Patrick Vieira
Sama seperti Henry, sebelum pindah ke Arsenal, Vieira juga sudah dikenal. Namun, sebatas itu saja, tak ada yang spesial juga. Terlebih sebelum mendarat di London Utara, pemain jebolan Cannes itu hanya jadi penghangat bangku cadangan AC Milan.
ADVERTISEMENT
Namun, Wenger berhasil mengubah Vieira. Setelah berseragam Arsenal, Vieira hadir jadi salah satu gelandang tengah tertangguh di Premier League, dan bahkan dunia. Dia sukses menjadi sosok yang tak tergantikan di lini tengah 'Meriam London'.
Dan tiga trofi Premier League yang diraih Wenger sepanjang karier bersama Arsenal itu juga tak lepas karena dia memiliki seorang Vieira dalam tim. Sosok yang kini juga dijagokan jadi penerus di kursi manajer Arsenal.
Wenger dengan trofi Invincible-nya. (Foto: AFP/Martin Hayhow)
zoom-in-whitePerbesar
Wenger dengan trofi Invincible-nya. (Foto: AFP/Martin Hayhow)
Freddie Ljungberg
Sebelum pindah ke Arsenal, karier Ljungberg tak terlalu mentereng. Dia hanya bermain di salah satu klub Swedia, Halmstad. Akan tetapi, sejak didatangkan Arsenal pada 1998, nasibnya berubah. Kariernya berpendar dan dia tumbuh menjadi bintang.
Semua sudah jelas berkat Wenger. Sejak awal, sang manajer memang sudah percaya akan bakat Ljungberg. Di musim kedua, dia sudah jadi pilihan utama Wenger di lini depan, bersama Henry. Dan kepercayaan itu berbuah manis. Pemain asal Swedia itu membayarnya dengan penampilan hebat dan prestasi.
ADVERTISEMENT
Dia adalah salah satu sosok penting dari keberhasilan Arsenal meraih gelar Premier League pada musim 2001/02 dan 2003/04. Bahkan, untuk musim yang disebut pertama itu, Ljungberg berhasil mengakhirinya dengan gelar juara plus gelar pemain terbaik.
Wenger dan Ljungberg dalam konferensi pers. (Foto: ODD ANDERSEN / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Wenger dan Ljungberg dalam konferensi pers. (Foto: ODD ANDERSEN / AFP)
Cesc Fabregas
Jika bukan karena Wenger, Fabregas mungkin tak akan jadi pemain besar seperti sekarang ini. Pria Spanyol itu adalah produk akademi Arsenal, dan Wenger-lah kemudian yang mempromosikannya ke tim utama pada musim 2004 silam.
Dari situ, talenta Fabregas mulai berkilau. Dia muncul menjadi salah satu bakat besar di Premier League dan ketika para senior seperti Vieira dan Henry pergi, Fabregas hadir jadi pemimpin Arsenal di lapangan. Kala itu juga, dia muncul jadi salah satu gelandang terbaik di Premier League.
ADVERTISEMENT
Lewat polesan Wenger itu pula kemampuan, visi, dan jiwa pantang menyerah Fabregas di atas lapangan semakin terasah dan terus berpendar. Tak heran jika selepas angkat kaki pun, pemain asal Barcelona itu masih tetap jadi bintang, hingga kini dia sudah berseragam Chelsea.
Wenger berbincang dengan Fabregas. (Foto: LEON NEAL / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Wenger berbincang dengan Fabregas. (Foto: LEON NEAL / AFP)
Robin van Persie
Tak seperti Denis Bergkamp yang datang ke Arsenal dengan tiga titel top-skorer Eredivisie plus pengalaman di Serie A, Van Persie datang ke London Utara hanya dengan status sebagai salah satu striker muda paling potensial di Belanda.
Namun sejak berseragam Arsenal mulai musim 2004/05, potensi Van Persie mulai berkembang lebih besar lagi. Di bawah racikan Wenger, striker asal Feyenoord itu berhasil muncul menjadi bomber mematikan di ajang Premier League. Bahkan, Van Persie berhasil jadi top-skorer Premier League bersama Arsenal pada musim 2011/12.
ADVERTISEMENT
Persie muncul menjadi striker yang haus gol dan pintar memaksimalkan pelbagai macam peluang. Tak pelak bahwa berkat bantuan Wenger, dia juga muncul menjadi striker terbaik Tim Nasional (Timnas) Belanda dalam satu dekade terakhir.
Van Persie dan Wenger. (Foto: ANDREW YATES / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Van Persie dan Wenger. (Foto: ANDREW YATES / AFP)
Well, sebenarnya masih ada nama-nama yang layak masuk daftar ini, seperti Gilberto Silva, Laurent Koscielny, Aaron Ramsey, hingga Nacho Monreal. Namun, lima nama di atas itulah yang merupakan daftar terdepan kami.