Pemain Senior Chelsea Juga Punya Tanggung Jawab Menempa para Youngster

6 Oktober 2019 12:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tammy Abraham merayakan gol ke gawang Wolves. Foto: Reuters/Carl Recine
zoom-in-whitePerbesar
Tammy Abraham merayakan gol ke gawang Wolves. Foto: Reuters/Carl Recine
ADVERTISEMENT
Kemenangan Chelsea atas Lille di matchday kedua Liga Champions 2019/20 menampilkan fragmen penting untuk Frank Lampard.
ADVERTISEMENT
Penyerang muda Chelsea, Tammy Abraham, sukses mencetak gol di laga yang tuntas dengan skor 2-1 tersebut. Lampard tidak bisa tidak memuji Abraham yang menurutnya tampil efesien.
Abraham tidak menjadi satu-satunya pemain muda yang dalam waktu belakangan menunjukkan performa menjanjikan. Ada pula Callum Hudson-Odoi, Reece James, Mason Mount, dan Fikayo Tomori.
Mason Mount dan Tammy Abraham merayakan gol Jorginho. Foto: Reuters/Andrew Couldridge
Performa mereka menyenangkan dan membanggakan Lampard. Namun, ia percaya bahwa semuanya tidak hanya bicara soal bakat atau kecerdasan taktik para youngster. Di sana juga ada pengaruh para pemain senior.
"Sudah pasti ada tanggung jawab untuk menjadi teladan yang diemban oleh para pemain senior. Para pemain muda akan menjadikan para senior sebagai role model baik di dalam atau luar lapangan, semoga untuk yang baik-baik," jelas Lampard, dilansir The Guardian.
ADVERTISEMENT
Perkataan itu bukan omong kosong. Jorginho yang sempat tenggelam di masa kepelatihan Maurizio Sarri kini menjadi wakil kapten.
N'Golo Kante selalu memberikan performa impresif setiap kali turun arena bahkan ketika ia tidak bisa menjalani latihan penuh karena cedera. Cesar Azpilicueta, si kapten utama, memperbaiki kualitas pertahanannya.
Kante mencetak gol di laga Chelsea vs Liverpool. Foto: Reuters/John Sibley
Para senior itu mungkin tidak bertindak sebagai motivator yang menjejali adik-adik mereka dengan jejalan teori dan motivasi. Yang dilakukan Kante dan Jorginho adalah bermain sebaik mungkin setiap bertanding dan tidak bertingkah macam-macam di luar lapangan.
"Saya tidak naif sampai berpikir saya bisa jadi diktator sepanjang waktu di tempat ini. Itu mustahil, lho. Saya mengandalkan para staf untuk mengemban tugas. Pun pada para pemain," kata Lampard.
ADVERTISEMENT
"Ada sejumlah tanggung jawab yang saya beri kepada para pemain senior. Mereka mengerjakannya. Saya gembira untuk segala sesuatu yang saya lihat," jelas Lampard.
Seharusnya Lampard menjadi orang yang paling paham sekrusial apa peran para pemain senior dalam suatu tim. Di sepanjang kariernya ia mengalami sendiri bahwa ruang ganti acap menjadi area yang membutuhkan sentuhan para pemain senior.
Wajah bahagia Frank Lampard usai sukses menyegel kemenangan perdana sebagai pelatih Chelsea. Foto: Action Images via Reuters/John Sibley
Saat bermain dulu, Lampard menyaksikan sendiri sekuat apa pengaruh John Terry, Ashley Cole, maupun Didier Drogba di ruang ganti. Lampard pun ambil bagian dalam tugas tersebut.
Meski demikian, Lampard tidak bisa menutup mata bahwa zaman berubah, sepak bola berubah, kebutuhan berubah. Bahwa para youngster membutuhkan senior, itu selalu sama. Hal lain yang perlu digarisbawahi adalah pengaplikasiannya.
ADVERTISEMENT
Lampard tidak bisa kolot. Ada banyak hal di masa lalu yang tidak bisa dibawanya ke era bola modern.
"Ada banyak perubahan jika kita bicara soal ruang ganti era modern. Kekuatan dalam tim bisa ditunjukkan dalam berbagai cara, bahkan bisa lewat pemain muda. Untuk jadi orang berpengaruh dalam tim tidak harus berlimpah pengalaman dulu," jelas Lampard.
"Yang paling dibutuhkan di sini adalah tim yang kuat. Dari sana akan muncul pemimpin-pemimpin lapangan hijau," ujar Lampard.
*** Pertandingan pekan kedelapan Premier League 2019/20 antara Southampton dan Chelsea akan digelar pada Minggu (6/10/2019) di St Mary's Stadium. Sepak mula berlangsung pada 20.00 WIB.