news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pemain Timnas U-19 Keluar Lapangan dengan Kepala Tegak

28 Oktober 2018 23:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kekalahan Timnas Indonesia saat melawan Jepang di perempat final AFC U-19 Championship. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kekalahan Timnas Indonesia saat melawan Jepang di perempat final AFC U-19 Championship. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pupus sudah harapan Timnas U-19 Indonesia untuk berlaga di Piala Dunia U-20 Polandia pada tahun depan. Adalah Jepang U-19 yang menjadi batu sandungan bagi skuat 'Garuda Nusantara' usai menelan kekalahan 0-2 dalam partai perempat final Piala Asia U-20 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (28/10/2018).
ADVERTISEMENT
Meski demikian, pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri, menilai bahwa kelas permainan skuat asuhannya dengan sang lawan tak terpaut jauh. Witan Sulaeman dinilai sudah memberikan permainan terbaik di atas lapangan selama 90 menit.
"Suasana sekarang berbeda dari (Piala Asia U-19) 2014. Waktu itu, jauh sekali suasananya (Timnas U-19 terhenti di fase grup). Tapi, siapa sih yang enggak sedih kalau kalah," ujar Indra usai laga.
"Cuma mereka punya keyakinan 'level saya enggak terlalu jauh dari Jepang'. Bagi saya, level sepak bola kita enggak di bawah Jepang. Karena itu, mereka (pemain Timnas U-19) keluar lapangan dengan kepala tegak," lanjutnya.
Pertandingan Timnas Indonesia vs Jepang di perempat final AFC U-19 Championship. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pertandingan Timnas Indonesia vs Jepang di perempat final AFC U-19 Championship. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Namun, Indra mengakui bahwa perlu perbaikan. Selain permasalahan pembinaan usia dini, mereka selaku pemain juga harus terus meningkatkan kualitas permainan secara pribadi.
ADVERTISEMENT
"Perlu komitmen dan konsistensi dari mereka agar menjadi pemain senior yang siap pakai. Untuk itu, saya setuju mereka bermain di klub. Saya bersyukur pemain sekarang sudang bermain di Liga 1 dan 2 sehingga TC (Training Centre) jangka panjang tidak lagi diperlukan," kata Indra.
"Yang diperlukan itu penunjukan pelatih yang (bisa) memantau mereka dan dibahas dalam pertemuan yang berkesinambungan," ucapnya.
Setelah tersingkir dari Piala Asia, seluruh pemain akan kembali ke klub masing-masing atau PPLP (Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar). Saat ini, sejumlah pemain Timnas U-19 telah menjadi bagian penting di klub Liga 1 seperti Syahrian Abimanyu (Sriwijaya FC), Todd Rivaldo Ferre (Persipura Jayapura), dan Asnawi Mangkualam (PSM Makassar).
ADVERTISEMENT