Pembina Persija Tolak Calonkan Diri Jadi Ketua Umum PSSI

7 Februari 2019 19:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakapolri Syafruddin  Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakapolri Syafruddin Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu, publik digegerkan dengan langkah Edy Rahmayadi yang memutuskan untuk mundur dari kursi Ketum PSSI. Keputusannya yang tiba-tiba itu menuai komentar berbagai pihak, Edy dianggap tak mampu menyelesaikan masalah yang merundung PSSI, seperti pengaturan skor sepak bola, hingga terbunuhnya salah satu supporter. Untuk mengisi kekosongan jabatan, Joko Driyono menjabat Plt Ketum PSSI. Sejumlah nama pun mencuat ke publik, seperti Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Erick Thohir, hingga mantan Wakapolri Syafruddin. Namun saat ditanya, Syafruddin enggan berbicara banyak. Untuk saat ini, ia mengatakan belum berminat untuk maju mencalonkan diri jadi Ketua PSSI yang baru. Ia memutuskan untuk fokus pada satu klub sepak bola. Syafruddin saat ini tercatat sebagai Ketua Dewan Pembina Persija Jakarta.
Wakapolri Syafruddin rut meresmikan jersey Persija Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
"Tidak ikut. Saya ini sudah menangani, menekuni banyak cabang olahraga. Nanti kalau saya pilih salah satu, saya pegang klub sajalah," kata Syafruddin di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (7/2/2019). Syafruddin enggan memberi komentar banyak soal sejumlah tokoh yang mencuat yang dinilai pantas memimpin PSSI. Menurutnya, siapa saja boleh mencalonkan diri menjadi ketua.
"Silakan, siapa saja, saya tidak mereferensi orang. Tapi kalau saya, tidak. Saya sudah memimpin kontingen Indonesia (di Asian Games 2018), 46 cabang olahraga, terus saya memimpin 1 cabang olahraga. Tapi, kalau hiburan saya ketua pembina saja, klub-klub sepak bola," katanya. Mantan Wakapolri itu kemudian berpesan, seluruh pengurus PSSI harus punya satu pemikiran untuk memajukan sepak bola nasional. Tak cuma pemimpinnya, namun para anggotanya juga harus solid. "Jangan ada intrik-intrik di dalamnya. Jadi bukan hanya pemimpinnya tapi seluruhnya, building, satu kesatuan yang utuh," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Syafruddin pun meminta kepada seluruh pemilik suara (voters) untuk memilih Ketua Umum PSSI yang baru pada 2020 mendatang, sesuai dengan masa jabatan kepengurusan periode 2016-2020 berakhir.
"Jadwalnya 2020. Supaya dunia persepakbolaan sekarang sudah bagus. Jangan dicederai dengan pergantian (lewat) munaslub (Konges Luar Biasa/KLB). Berarti ada yang tidak selesai, ada yang tidak beres. Ada yang tercederai," ucapnya.
Persiapan Kongres PSSI 2019. Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/foc.
Menurutnya, permasalahan di dalam tubuh PSSI disebabkan oleh beberapa oknum pengurus. Ia berharap para oknum yang melakukan kesalahan tersebut sebaiknya disisihkan dari pengurus lain dan segera ditindak. "Jangan mengganggu dunia sepak bola, jangan mengganggu prestasi pemain, jangan mengganggu pengurus, jangan mengganggu para suporter kita yang sudah sangat baik, mereka enggak tahu, kalau toh ada masalah itu oknum. Tolong disisihkan, tarik jarum dalam jeraminya, jangan bakar jeraminya, ituu pesan saya pada dunia olahraga," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, Satgas Antimafia Bola masih terus melakukan pemeriksaan terkait kasus pengaturaan skor di sepak bola nasional. Sejauh ini polisi sudah menetapkan 11 orang tersangka dalam kasus tersebut, beberapa di antaranya yakni DI, JH, ML, DS, P, MR, dan VW.