Pendar Sir Alex yang Tak Pernah Redup bagi Pemain Muda Inggris

26 Maret 2019 2:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gareth Southgate, "Positive vibes only, ya, guys." Foto: Action Images via Reuters/Lee Smith
zoom-in-whitePerbesar
Gareth Southgate, "Positive vibes only, ya, guys." Foto: Action Images via Reuters/Lee Smith
ADVERTISEMENT
Gareth Southgate tak hanya bertugas untuk melatih, tapi juga membentuk Timnas Inggris. Apa-apa yang sudah tua akan begitu sukar dibentuk--karena sudah kaku dan punya bentuk yang pakem.
ADVERTISEMENT
Itulah yang membuat Southgate memercayakan tempat untuk banyak pemain muda di skuat The Three Lions, termasuk dalam perjalanan mereka di Kualifikasi Piala Eropa 2020.
Lantas, bila ada satu nama yang menjadi panutan Southgate untuk membentuk pemain-pemain muda, orang itu adalah Sir Alex Ferguson.
- Foto: Alex Livesey/Getty Images
"Saya pikir, membentuk pemain muda itu harus dilakukan dalam berbagai aspek: bagaimana kami mengekspos mereka di depan publik, bagaimana mereka ke situasi komersial," jelas Southgate, dilansir ESPNFC.
"Kami harus memikirkan hal-hal itu setiap saat karena mudah bagi mereka untuk menikmati saat-saat itu dan mereka memang harus menikmatinya. Tapi, tetap harus seimbang."
"Saya selalu berkiblat pada Sir Alex dan Ryan (Giggs) dan bagaimana mereka membentuk pemain muda. Mereka memiliki kesuksesan yang berkesinambungan karenanya," ucap Southgate.
ADVERTISEMENT
Raheem Sterling berbicara dengan Jadon Sancho selepas laga. Foto: Action Images via Reuters/Carl Recine
Entah sudah berapa kali Sir Alex menjelaskan bahwa metode kepelatihannya dibangun atas dasar kepercayaan kepada para pemain muda. Penjelasan paling detail, tentu dapat dibaca dari bukunya yang berjudul 'Alex Ferguson with Michael Moritz: Leading'.
Dalam buku tersebut Sir Alex mengambil contoh Barcelona sebagai salah satu klub yang merengkuh kesuksesan akibat konsistensi pembinaan pemain mudanya. Baginya pembinaan pemain muda adalah investasi terbaik yang bisa dilakukan klub untuk menuai kejayaan.
"Tak peduli sekeras apa kami mendidik pemain muda, Barcelona akan selalu melakukannya lebih baik ketimbag klub lain. Metode yang mereka gunakan utuk mengembangkan pemain muda menjadi pemain kelas dunia sangat menakjubkan," jelas Sir Alex dalam bukunya.
Sir Alex Ferguson, Eric Cantona, dan Brian Kidd Foto: Shaun Botterill
Sir Alex menjelaskan bahwa tim sepak bola serupa dengan perusahaan. Dalam perusahaan, orang-orang yang bekerja sama dalam waktu lama akan saling mengenal dan memahami.
ADVERTISEMENT
Pengenalan itulah yang akan membuat mereka bisa saling mengantisipasi dalam situasi tertentu. Baginya kerja sama yang baik dalam tim datang dari kedekatan dan keterikatan antar-pemain yang dibangun dalam waktu lama.
"Contohnya, trio ajaib Messi-Xavi-Iniesta. Ketiganya sudah saling mengenal dengan baik sejak lama sehingga ketika mereka saling mengoper bola, Anda bisa langsung pusing sendiri," jelas Sir Alex.
Sterling dipeluk Southgate saat digantikan oleh Callum Hudson-Odoi. Foto: Reuters/David Klein
Bukannya tak mungkin teladan itu yang membuat Southgate menurunkan banyak pemain muda, termasuk di laga sepenting Piala Dunia 2018 dan Kualifikasi Piala Eropa 2020.
Lihat saja siapa-siapa yang ada di Timnas Inggris saat ini. Mulai dari Ben Chilwell, Dele Alli, Declan Rice, Jadon Sancho, Callum Hudson-Odoi.
Nama yang disebut terakhir bahkan baru berusia 18 tahun, sementara Sancho hanya setahun lebih tua. Lalu berharaplah agar Trent-Alexander Arnold dan Marcus Rashford segera pulih sehingga bisa bergabung dengan kawan-kawannya. Itu belum ditambah dengan pemain yang secara usia sudah senior, tapi memiliki menit bermain yang masih rendah.
ADVERTISEMENT
Walaupun memberikan ruang yang banyak kepada para pemain muda, Southgate juga tak mau menyingkirkan pemain senior begitu saja. Baginya, pemain senior dengan segala pengalamannya begitu penting karena dapat menjadi teladan dan pemimpin.
Bahkan Southgate membentuk 'Grup Kepemimpinan' dalam tim. Merekalah yang diberi tugas ekstra untuk mengayomi para pemain yang jam terbangnya masih minim. Grup ini diisi oleh Eric Dier, Harry Kane, Jordan Henderson, Fabian Delph, hingga Raheem Sterling.
"Ya, begitulah. Walaupun mereka bukan pemain harian kami (seperti di level klub -red), saya pikir, kami memiliki tanggung jawab besar untuk membentuk mereka sebaik mungkin," tegas Southgate.