Pengacara Bantah Johar Lin Eng Ditangkap: Hanya Dimintai Keterangan

PSSI. (Foto: Alan Kusuma/kumparan)

Isu pengaturan skor di sepak bola nasional yang belakangan semakin mencuat, tampaknya mulai menunjukkan sisi terangnya. Hal itu menyusul penangkapan anggota Exco PSSI, Johar Lin Eng, oleh pihak kepolisian di Jakarta pada Kamis (27/12/2018).

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti kasus apa yang menjerat Johar hingga akhirnya dibawa polisi ke Polda Metro Jaya. Status dari pria yang juga menjabat sebagai Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah itu juga masih sebatas saksi. Kendati demikian, jika alat bukti cukup, status Johar akan dinaikkan sebagai tersangka.

Menanggapi penangkapan tersebut, pengacara Johar Lin Eng, Khairul Anwar, membantah bahwa kliennya ditangkap polisi. Menurutnya, keberangkatan Johar ke Jakarta tak lain adalah untuk memenuhi undangan kepolisian.

Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi memberikan keterangan pers terkait kematian salah seorang pendukung Persija di Jakarta, Selasa (25/9). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)

"Bukan penangkapan, tapi panggilan atas pemeriksaan dari Polda Metro. Dari awal berangkat dari rumah, untuk memenuhi undangan pemeriksan polisi," ujar Khairul.

Nama Johar Lin Eng mendadak tenar karena disebut-sebut sebagai aktor pengaturan skor yang terjadi di sepak bola Indonesia. Mantan manajer klub Liga 3 Persibara Banjarnegara, Lasmi Indrayanti, menyebut Johar Lin Eng berserta beberapa nama lainnya menerima uang dari pihaknya guna memuluskan timnya promosi ke Liga 2. Akan tetapi, belum diketahui secara jelas kasus apa yang menjerat Johar.

"Status Pak Johar hanya dimintai keterangan. Ini masih proses, nanti saya kabari," ucapnya.

Johar Lin Eng merupakan Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah periode 2017-2021. Saat itu, Johar terpilih bersama wakilnya yakni Edy Sayuti. Johar tercatat sudah dua kali menjabat sebagai Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah. Sebelumnya, Johar Lin Eng menjabat pada edisi 2013-2017 bersama juga dengan Edy Suyuti.