Penyelesaian Akhir, Salah Satu PR Paul Munster di Bhayangkara FC

1 September 2019 13:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Bhayangkara Fc Ramiro (tengah) dijaga pemain belakang Persebaya Dutra (kanan) pada lanjutan liga 1 di Stadion Patriot Chandrabahaga, Bekasi, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Bhayangkara Fc Ramiro (tengah) dijaga pemain belakang Persebaya Dutra (kanan) pada lanjutan liga 1 di Stadion Patriot Chandrabahaga, Bekasi, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
ADVERTISEMENT
Yeyen Tumena kembali gagal mempersembahkan hasil positif sejak melakoni tugasnya sebagai caretaker Bhayangkara FC. Menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Patriot Chandrabhaga, Sabtu (1/9/2019) sore WIB, tim berjuluk The Guardian kalah dengan skor 0-2.
ADVERTISEMENT
Yeyen lantas menilai bahwa ada banyak kekurangan yang terlihat dari Bhayangkara FC pada pertandingan tersebut. Salah satu yang paling mencolok adalah penyelesaian akhir.
Menurut Yeyen, Ramiro Fergonzi dan kolega seharusnya bisa mencetak gol lantaran punya banyak peluang. Pada menit ke-63, misalnya, Wahyu Subo Seto sudah berada pada posisi bebas di dalam kotak penalti yang sayangnya gagal dimaksimalkan.
Hasil serupa juga terjadi lewat peluang Ilham Udin pada awal babak pertama. Begitu pula dengan sepakan bebas Lee Yoo-Joon beberapa menit sebelumnya.
Di sisi lain, Yeyen menilai bahwa tim lawan tak banyak menciptakan peluang. Akan tetapi, mereka bermain efektif lewat serangan balik hingga akhirnya bisa mencetak dua gol kemenangan.
ADVERTISEMENT
"Kami sangat kecewa dengan hasil ini. Kami sebetulnya kuasai pertandingan dan membuat banyak peluang. Namun, kami lengah dengan efektivitas yang dibuat para pemain Persebaya," jelas Yeyen usai laga.
“Artinya masih ada pekerjaan rumah buat tim ini. Saya respek dan saya hormat kepada pemain yang bekerja keras sampai akhir pertandingan. Mereka tidak kendor walaupun kebobolan dan akhirnya kalah,” lanjut Yeyen.
Laga ini sendiri merupakan laga terakhir Yeyen sebagai caretaker di Bhayangkara FC. Setelahnya, ia kembali menjalani tugas awalnya sebagai Direktur Teknik.
Posisi pelatih, sementara itu, bakal diemban pelatih anyar, Paul Munster. Atas dasar inilah berbagai pekerjaan rumah semisal penyelesaian akhir tadi akan menjadi tugas pelatih berkebangsaan Irlandia tersebut.
Pelatih Timnas Vanuatu, Paul Munster memimpin sesi latihan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Jumat (14/6). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
“Saya sampaikan bahwa ini pertandingan terakhir saya sebagai carteker. Tadi siang sudah dilakukan tanda tangan kontrak dengan pelatih baru, Paul Munster,” tutur Yeyen.
"Setelah laga lawan Persebaya Surabaya, tim akan libur 1-2 hari. Setelah itu, Paul Munster ingin menggelar pemusatan latihan sekaligus tim bonding,” ucapnya.
Munster sendiri adalah nama baru di sepak bola Indonesia. Namun, ia tak benar-benar asing.
Munster sempat menjajal Stadion Utama Gelora Bung Karno sebagai pelatih Vanuatu kala melawan Timnas Indonesia beberapa waktu lalu. Kala itu, tim asuhannya takluk dengan skor telak 0-6.