Penyesalan Spalletti Tak Ganti Nainggolan Lebih Cepat

29 November 2018 13:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gelandang Inter Milan, Radja Nainggolan. (Foto: Miguel Medina/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Gelandang Inter Milan, Radja Nainggolan. (Foto: Miguel Medina/AFP)
ADVERTISEMENT
Kehadiran Radja Nainggolan di susunan starter menjadi salah satu faktor kekalahan Inter Milan dari Tottenham Hotspur pada laga fase grup Liga Champions di Wembley Stadium, Kamis (29/11/2018) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Nainggolan sebetulnya tidak mencapai titik kebugaran ideal untuk melakoni pertandingan sejak awal. Namun, bagi pelatih Spalletti, partai kontra Spurs terlalu krusial sehingga dirinya memaksakan Nainggolan. Ya, kedua klub memang tengah bersaing memperebutkan satu tiket babak 16 besar dari Grup B.
Keputusan Spalletti ternyata tak berbuah manis. Begitu minim kontribusi gelandang Belgia tersebut. Dia hanya melepaskan 14 operan dengan 9 di antaranya menuju target. Hingga akhirnya, Nainggolan ditarik keluar dan digantikan oleh Borja Valero pada menit ke-41.
Dampak lainnya, Nainggolan juga menderita cedera pergelangan kaki. Peluangnya untuk tampil lagi melawan AS Roma pada laga lanjutan Serie A di Stadion Olimpico, Senin (3/12) dini hari WIB.
"Menurut saya, dia sulit untuk bermain melawan AS Roma. Dia merasakan sesuatu yang buruk di bagian pergelangan kaki dan otot, setelah berlari agar tak jatuh dengan bertumpu di pergelangan kaki," ucap Spalletti kepada Sky Sport Italia.
ADVERTISEMENT
"Saya mungkin harus menggantinya lebih awal karena sang pemain berada dalam kondisi buruk. Dia terlihat pincang. Dengan begitu, kami juga kehilangan jatah pergantian," katanya.
Wajarlah Spalletti bertutur demikian. Karena selain kehilangan Nainggolan, Inter juga menelan kekalahan 0-1 via gol Christian Eriksen. Hasil ini membuat I Nerazzurri turun ke posisi ketiga klasemen sementara dengan koleksi 7 poin dari 5 partai atau kalah head-to-head dari Spurs.
Pelatih Internazionale, Luciano Spalletti. (Foto: AFP/Miguel Medina)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Internazionale, Luciano Spalletti. (Foto: AFP/Miguel Medina)
Kendati menyesal, Spalletti juga memiliki dasar kuat menyoal keputusannya memaksakan Nainggolan. Atribut Nainggolan dianggap pas untuk menandingi permainan fisik Spurs yang diprakarsai oleh Moussa Sissoko.
Untuk lakon 'nomor 10' di belakang Mauro Icardi, Inter Milan memang mempunyai opsi minim. Hanya ada Lautaro Martinez yang karakternya seperti Valero atau lebih flamboyan alih-alih menonjolkan permainan fisik.
ADVERTISEMENT
"Valero bermain baik, tetapi kesulitan karena duel-duel fisik dalam pertandingan ini. Jika saja bermain sejak menit pertama, dia mungkin tak tampil setajam ini, mengingat dirinya sudah diturunkan pada laga akhir pekan," kata Spalletti.