Penyesalan Terbesar Herrera di Man United: Tak Pernah Juara Liga

14 Mei 2019 5:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ander Herrera (kanan) berbicara dengan Ole Gunnar Solskjaer setelah laga Manchester United vs Chelsea. Foto: Jason Cairnduff/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ander Herrera (kanan) berbicara dengan Ole Gunnar Solskjaer setelah laga Manchester United vs Chelsea. Foto: Jason Cairnduff/Reuters
ADVERTISEMENT
Selesai sudah pengabdian Ander Herrera selama lima tahun untuk Manchester United. Dia telah menuntaskan laga pemungkas dengan menghadapi Cardiff City di Stadion Old Trafford, Minggu (12/5/2019) malam WIB.
ADVERTISEMENT
Setengah dekade Herrera di Old Trafford tak bisa dikatakan buruk. Pasalnya, pemilik nomor kostum 21 ini tercatat memenangi tiga gelar juara, yakni Piala FA, Piala Liga Inggris, serta Liga Europa.
Belum lagi menimbang performa secara individual. Determinasi tinggi setiap turun ke lapangan membuat Herrera dicintai oleh pendukung United. Dia bahkan terpilih sebagai pemain terbaik klub berdasarkan vote suporter pada musim 2016/17.
Namun, Herrera melihat kiprahnya di United masih jauh dari kata paripurna. Selain lantaran laga perpisahannya berakhir dengan kekalahan 0-2, dia merasa sangat menyesal karena tak pernah menyumbangkan trofi Premier League untuk 'Iblis Merah'.
Herrera merayakan gol ke gawang Cardiff. Foto: Reuters/Craig Brough
Selama diperkuat Herrera, United memang lebih sering menjadi pemburu tiket ke kompetisi antarklub Eropa seperti musim ini. Hanya sekali mereka bersaing untuk gelar juara, yaitu pada musim 2017/18. Itu pun berujung kegagalan gara-gara dominasi sang rival sekota, Manchester City.
ADVERTISEMENT
"Ajang liga tetaplah penting meski saya telah memenangi beberapa trofi lain. Karena United merupakan klub terbesar di Inggris," ucap Herrera sebagaimana dikutip dari ESPN.
"Menjuarai Premier League adalah impian terbesar saya, tetapi beginilah realitasnya. Kami sudah bekerja keras untuk United, tetapi tak cukup," katanya.
Herrera boleh saja gagal mengakhiri puasa gelar United di liga sejak 2013. Meski demikian, dia tetap menaruh keyakinan besar kepada anggota tim yang bertahan untuk menebus kegagalannya. Dasarnya adalah kehadiran Ole Gunnar Solskjaer di kursi pelatih.
Yang digarisbawahi Herrera, Solskjaer merupakan solusi jangka panjang, bukan penghasil solusi instan. Oleh karenanya, United diprediksi tak akan langsung menjuarai Premier League musim depan.
Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskajaer bersama Ashley Young usai bertandingan melawan Chelsea. Foto: Reuters
Solskjaer memang masih memiliki banyak pekerjaan rumah sebelum membuat United kembali berprestasi. Salah satunya menyoal inkonsistensi. Di bawah asuhannya, 'Iblis Merah' sempat meraup delapan kemenangan beruntun. Grafik menurun secara drastis lewat rapor nirkemenangan dalam enam laga terakhir di lintas ajang.
ADVERTISEMENT
"Solskjaer merupakan sosok tepat, tetapi memerlukan waktu. Saya merasa optimistis terhadap masa depan United dan meminta suporter untuk bersabar. Walaupun, sebagian dari mereka pasti ingin membungkam saya karena menunggu terlalu lama," kata Herrera.
"Semoga saja prediksi saya salah. Dan, United menjuarai Premier League musim depan," ujar eks pemain Athletic Bilbao tersebut.