Pep Guardiola Tahu Ada yang Salah dengan Manchester City

27 Desember 2018 3:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pep Guardiola muram di balik kebahagiaan Leicester. (Foto: Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Pep Guardiola muram di balik kebahagiaan Leicester. (Foto: Reuters/Carl Recine)
ADVERTISEMENT
Setelah kalah di laga melawan Crystal Palace, di laga Boxing Day, Manchester City kembali menderita kekalahan. Kali ini, pelakunya adalah Leicester City.
ADVERTISEMENT
Bertandang ke Stadion King Power, Rabu (26/12/2018) malam WIB, dalam laga pekan 19 Premier League musim 2018/19, City sebenarnya sempat unggul terlebih dahulu atas Leicester lewat gol yang dicetak oleh Bernardo Silva. Namun, dua gol yang dicetak oleh Marc Albrighton dan Ricardo Pereira membuat City pulang dari King Power dengan tangan hampa.
Akibat dari kekalahan ini, City harus rela digeser oleh Tottenham Hotspur dari posisi dua klasemen sementara Premier League musim 2018/19. Di pertandingan lain, Spurs berhasil membukukan kemenangan telak atas AFC Bournemouth dengan skor 5-0. Mereka mengumpulkan poin 45, unggul satu poin atas City yang menorehkan poin 44.
Mengenai kekalahan ini, Pep Guardiola selaku pelatih City angkat suara. Ia mengakui bahwa timnya, setelah kekalahan ini, akan bekerja lebih keras lagi supaya kepercayaan diri para pemain yang sedang turun ini meningkat. Namun, Pep juga mengakui secara tersirat bahwa di dua laga terakhir, yakni melawan Crystal Palace dan Leicester, ada kecenderungan buruk yang muncul di timnya.
ADVERTISEMENT
"Pertandingan kali ini hampir sama dengan laga melawan Crystal Palace kemarin. Kami sudah bekerja keras, mencetak gol terlebih dahulu, namun lawan berhasil bangkit dan membalikkan kedudukan. Kami menguasai laga, namun pada akhirnya lawan tetap mengalahkan kami," ujar Pep dilansir situs resmi klub.
"Namun, ya, musim masih panjang dan kami masih bisa meraih banyak hal. Sepak bola tetaplah sepak bola. Kami harus menerima kekalahan ini dan bekerja lebih keras lagi ke depannya. Ada laga melawan Southampton yang harus segera kami pikirkan. Situasi sulit ini akan segera teratasi," katanya menambahkan.
Ucapan Guardiola ini seolah mencerminkan kekurangan yang muncul di dalam timnya dalam dua laga terakhir. City memang sukses membobol gawang lawan lebih dulu dalam laga melawan Palace dan Leicester, namun mereka akhirnya kalah karena lawan berhasil bangkit dan menyengat balik.
ADVERTISEMENT
Perkara Palace dan Leicester yang dapat menyengat balik City walau kalah dari segi penguasaan bola ini, adalah karena ada ruang kosong yang bisa dieksploitasi oleh Palace dan Leicester, terutama di kedua sisi sayap. Tidak adanya Fernandinho yang biasanya memberikan perlindungan membuat sisi sayap menjadi incaran tersendiri bagi para lawan City.
Gol yang dicetak oleh Albrighton di laga lawan Leicester, serta gol yang dicetak oleh Jeffrey Schlupp di laga lawan Palace, menunjukkan rapuhnya sisi sayap City itu sendiri. Di laga melawan Leicester, total City menerima persentase serangan sebanyak 28% dari sisi kanan dan kiri. Di laga melawan Palace, City bahkan menerima total serangan 68% dari sisi kanan.
Menyoal rapuhnya sisi sayap City karena ketiadaan Fernandinho ini, Guardiola mengakui hal tersebut. Meski begitu, ia tak ingin hal ini terus berlarut hingga pertandingan selanjutnya. Ia menjamin akan segera menyelesaikan masalah yang sedang menimpa City ini.
ADVERTISEMENT
"Ya, kami harus mencoba segala solusi yang ada. Ferna (Fernandinho) juga tak bisa main karena cedera. Ini harus segera kami atasi. Anda harus memikirkan solusi setiap masalah yang ada di tim, termasuk ketika tidak ada pemain biasanya mengisi posisi tertentu," ungkapnya.