Perjalanan Timnas Inggris di 2018 Hadirkan Dua Reaksi Berbeda

19 November 2018 3:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Skuat Inggris merayakan kemenangan. (Foto: REUTERS/David Klein)
zoom-in-whitePerbesar
Skuat Inggris merayakan kemenangan. (Foto: REUTERS/David Klein)
ADVERTISEMENT
Tahun 2018 menjadi periode yang bersahabat bagi Timnas Inggris karena mereka mampu berbicara banyak di sejumlah kompetisi. Perjalanan Inggris pada 2018 di laga internasional dimulai pada Maret 2018. Kala itu, dalam laga persahabatan melawan Timnas Belanda, Inggris merengkuh kemenangan tipis 1-0 berkat gol Jesse Lingard. Jika dihitung dengan laga tersebut, ada 17 laga yang dijalani Inggris di ajang internasional selama 2018.
ADVERTISEMENT
Dari 17 laga tersebut, ada 10 kemenangan, diiringi dengan tiga hasil imbang dan empat kekalahan, yang mereka bukukan. Inggris pun berhasil melaju ke babak semifinal Piala Dunia 2018 dan masuk ke babak semifinal UEFA Nations League 2018. Capaian sensasional bagi tim yang kerap dianggap tidak mampu bicara banyak di ajang internasional.
Menyoal ciamiknya penampilan Inggris, Gareth Southgate selaku pelatih buka suara. Menurutnya, hasil ini merupakan buah dari apiknya penampilan para pemain itu sendiri. Di matanya, para pemain berkembang setahap demi setahap, sejalan dengan berbagai laga internasional yang dijalani.
"Kami menjalani berbagai laga berat di tahun 2018 ini. Namun, kami juga mulai mampu mengalahkan tim-tim kuat. Jika Anda melihat, terutama di ajang UEFA Nations League, kami tergabung dengan tim-tim yang kuat. Tapi, itu baik buat kami karena untuk menguji kemampuan, kami memang harus menghadapi tim-tim macam itu," ujar Southgate dilansir Reuters.
ADVERTISEMENT
"Kualitas dari performa dan kedalaman skuat yang kami miliki mencerminkan mutu Inggris saat ini. Hasilnya menghadirkan kebahagiaan, juga koneksi yang baik dengan para suporter. Ya, kami sukses memberikan para suporter tahun terbaik yang bisa mereka kenang. Saya tak sabar menantikan tahun depan (2019) dan tahun-tahun setelahnya. Situasi baik ini, semoga, bisa terus bertahan," tambahnya.
Dari ucapan Southgate tersebut, tercermin rasa syukur melihat penampilan Inggris sepanjang 2018. Memang, jika mengenang Inggris yang kerap jadi pesakitan di ajang-ajang internasional beberapa tahun ke belakang, babak semifinal Piala Dunia 2018 dan tiket semifinal UEFA Nations League 2018 adalah pencapaian tersendiri.
Para pemain Timnas Inggris merayakan gol Jesse Lingard. (Foto: REUTERS/Darren Staples)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Timnas Inggris merayakan gol Jesse Lingard. (Foto: REUTERS/Darren Staples)
Namun, lain Southgate, lain pula reaksi para eks pemain Inggris. Menurut mantan kapten Inggris, Wayne Rooney, ada beberapa eks pemain yang kaget melihat pencapaian Inggris pada 2018. Rasa kaget tersebut, bukannya berbuah kebanggaan, justru berujung pada kecemburuan.
ADVERTISEMENT
"Saya tahu ada beberapa eks pemain Timnas Inggris yang cemburu terhadap capaian Inggris saat ini. Saya pernah bicara dengan beberapa di antara mereka," ujar Rooney dilansir ESPN FC.
"Tapi, saya tidak cemburu. Saya tidak seperti itu. Sekarang saya adalah suporter Inggris. Saya ingin Inggris meraih prestasi yang baik, dan saya merasa bangga bisa bermain dengan skuat Timnas Inggris selama beberapa tahun. Saya menantikan progres apa yang bisa dicapai oleh skuat," tambahnya.
Di masa ketika Rooney masih bermain, Inggris memang nirprestasi. Meski Rooney sukses menjadi pencetak gol terbanyak Inggris dengan catatan 53 gol, banyak prasangka yang beredar bahwa Rooney juga menyesali kariernya di Timnas yang tidak bergelimang catatan apik. Tapi, Rooney menampik semua itu. Dia merasa sudah memberikan segalanya walau pencapaiannya tak seberapa.
ADVERTISEMENT
Southgate menyelamati Rooney usai laga melawan Amerika. (Foto: Reuters/Toby Melville)
zoom-in-whitePerbesar
Southgate menyelamati Rooney usai laga melawan Amerika. (Foto: Reuters/Toby Melville)
"Terkadang, memang saya merasa tidak cukup baik (berkontribusi untuk Inggris). Tapi, saya tidak menyesal. Saya sudah menjalani masa saya bermain bersama Timnas meski tak ada satu trofi pun yang bisa saya berikan. Saya senang dengan karier saya bersama Timnas, dan saya akan tetap merasa bangga bahwa saya pernah berseragam Timnas Inggris," pungkasnya.
Ya, terkadang memang sesuatu yang positif tidak selamanya menghadirkan kesan yang positif pula. Kerap muncul kesan negatif yang mengiringi, dan itu juga berlaku untuk perjalanan Inggris selama 2018.