Permainan Berkilau dan Konsistensi yang Mesti Dijaga Inter Milan

25 November 2018 13:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain Inter merayakan kemenangan. (Foto: REUTERS/Daniele Mascolo)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Inter merayakan kemenangan. (Foto: REUTERS/Daniele Mascolo)
ADVERTISEMENT
Inter Milan kembali menorehkan hasil positif. Menjamu Frosinone dalam laga pekan 13 Serie A 2018/19, Inter mampu meraih kemenangan dengan skor telak 3-0. Meski menang, tetap saja ada kekurangan yang masih harus dibenahi oleh mereka.
ADVERTISEMENT
Berlaga di bawah dukungan para suporter yang memadati Giuseppe Meazza, Inter tampil menggebrak. Dengan kualitas skuat yang lebih baik, Inter mampu menampilkan kualitas permainan yang lebih baik. Dari segi penguasaan bola, mereka unggul jauh atas Frosinone dengan persentase 72% berbanding 28%.
Bukan cuma dari segi penguasaan bola, dari segi tembakan yang dilepaskan, mereka juga unggul jauh dengan total 13 tembakan (12 tembakan tepat sasaran) berbanding 4 tembakan (1 tembakan tepat sasaran) milik Frosinone. Berangkat dari catatan ini, sang pelatih, Luciano Spalletti, menyebut bahwa timnya menunjukkan sparkling football--permainan yang berkilau.
"Reaksi permainan kami baik. Tim menampilkan permainan yang berkilau dan atraktif. Kami juga menunjukkan kesabaran karena Frosinone punya serangan balik berbahaya. Penting bagi kami tetap menahan mereka di belakang dan memberikan mereka tekanan secara terus-menerus," ujar Spalletti dilansir Football Italia.
ADVERTISEMENT
"Sangat penting juga bagi kami untuk tetap tenang ketika menguasai bola. Bola memang harus dialirkan dengan cepat, tapi tetap secara tenang. Jika tidak, maka para pemain akan sulit mengejar bola dan harus berusaha keras merebutnya kembali saat bola bisa direbut lawan," tambahnya.
Para pemain Inter Milan merayakan gol Keita Balde ketika melawan Inter  Milan. (Foto: Miguel Medina/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Inter Milan merayakan gol Keita Balde ketika melawan Inter Milan. (Foto: Miguel Medina/AFP)
Lautaro Martinez dan Keita Balde menjadi dua pahlawan Inter di laga ini. Selain menyumbang gol, keduanya juga punya andil besar dalam menghidupkan permainan Inter.
Lautaro, seperti yang diujarkan Spalletti, menunjukkan karakter yang kuat. Dia mau beradu fisik dengan bek lawan, tidak gentar, dan selalu berusaha keras melepaskan tembakan ke gawang lawan. Total 7 tembakan (3 tembakan mengarah ke gawang) di laga tersebut, terbanyak di antara pemain Inter yang lain, menjadi bukti kegigihan dari Martinez dalam usahanya membobol gawang lawan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Keita Balde, selain dua gol yang dia sumbangkan, juga menjadi pemain yang berkontribusi besar menghidupkan serangan Inter. Catatan 4 kali tembakan (semuanya mengarah ke gawang), serta catatan 5 umpan kunci menjadikan Keita juga mendapat pujian dari Spalletti. Dia menyebut Keita adalah sosok yang bisa melakukan hal luar biasa dalam sebuah pertandingan.
Poin penting yang ingin ditekankan Spalletti justru bukan pujian-pujian di atas. Dia justru menyoroti bagaimana ke depan, Inter bisa konsisten menunjukkan penampilan seperti ini. Dalam beberapa momen, Inter kerap dihinggapi inkonsistensi, seperti ketika mereka dibenamkan oleh Atalanta pada pekan 12 silam dengan skor 1-4.
Oleh karena itu, ke depannya Spalletti meminta agar para pemain Inter tidak mengulangi kesalahan yang sama. Jika dalam sebuah pekan mereka tampil baik, maka hal tersebut mesti diteruskan di pekan-pekan setelahnya. Apalagi di pekan ke 14 dan 15, sudah ada AS Roma dan Juventus yang siap menjegal.
ADVERTISEMENT
Ekspresi Luciano Spalletti. (Foto: REUTERS/Stefano Rellandini)
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi Luciano Spalletti. (Foto: REUTERS/Stefano Rellandini)
"Inter Milan selalu ingin jadi lebih kuat, menjadi bagian dari tim papan atas Serie A dan Liga Champions, menghapus segala momen gelap yang kerap hinggap. Ya, kadang kami mengalami hari yang buruk, jadi kami harus terus berimprovisasi dan jadi lebih dewasa," ujar Spalletti.
"Harus ada konsistensi yang kami pertahankan sehingga penting bagi para pemain untuk terus menjaga level permainan di tingka tertinggi. Kami tidak bisa tampil memukau di satu pekan, tapi tiba-tiba tampil begitu buruk di pekan yang lain secara tiba-tiba. Contohlah sikap suporter, yang selalu ada di tribune mendukung kami dalam kondisi apa pun. Seperti itu," pungkasnya.