news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Perpanjangan Visa Abramovich Ditolak, Chelsea Tunda Renovasi Stadion

1 Juni 2018 10:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stamford Bridge (Foto: Reuters/Matthew Childs)
zoom-in-whitePerbesar
Stamford Bridge (Foto: Reuters/Matthew Childs)
ADVERTISEMENT
Chelsea sedang menghadapi situasi tak sedap. Rencana pengembangan Stamford Bridge untuk sementara harus ditunda. Tadinya, pihak manajemen merencanakan untuk menambah kapasitas stadion dari 41.631 kursi menjadi 60.000 kursi.
ADVERTISEMENT
Demi mewujudkan rencana ini, sang pemilik klub, Roman Abramovich, menyepakati untuk berinvestasi sekitar 1 miliar poundsterling. Bila ditelisik, masalah ini berpangkal dari ditolaknya permohonan perpanjangan visa Abramovich. Akibatnya, selain penundaan pengembangan stadion, Abramovich juga tidak dapat menghadiri laga final Piala FA yang digelar pada Sabtu (19/5/2018) lalu.
Terkait dengan jenis visa yang digunakan Abramovich untuk masuk ke Inggris, beberapa pemberitaan menyebutkan, ia menggunakan visa investor. Sementara, sejumlah media juga menyebutkan bahwa visa yang dipakai oleh pria berusia 51 tahun itu termasuk jenis visa wirausaha.
Namun, apa pun jenis visanya, dikutip dari The Guardian, berdasarkan sumber dari orang terdekat Abramovich dan juga media Rusia, sampai saat ini belum jelas kapan pengusaha asal Rusia itu mendapat perpanjangan visa.
ADVERTISEMENT
Berbelit-belitnya proses perpanjangan visa Abramovich ini sendiri dipicu oleh ketegangan hubungan diplomatis Rusia dan Inggris sejak Maret 2018 lalu. Dan bila dirunut, maka penyebabnya akan mengerucut pada kasus upaya pembunuhan mata-mata Rusia, Sergei Skripal, dan putrinya, Yuli Skripal.
Secara terang-terangan, Inggris menuding Rusia sebagai dalang di balik peristiwa ini. Sementara di lain pihak, Presiden Rusia, juga tak kalah tegasnya membantah tuduhan ini. Ketegangan makin menjadi-jadi saat kedua negara saling mengusir para diplomat. Hubungan diplomasi yang tak harmonis membuat masing-masing negara yang berkonflik memperketat keamanan, sehingga berimbas pada urusan keimigrasian yang semakin rumit.
Bila Abramovich memang benar-benar memegang visa investor, maka visa tersebut hanya dapat diberikan kepada orang asing yang menanamkan modal setidaknya, dua juta poundsterling di Inggris. Kepemilikan visa tersebut mengizinkan si investor untuk tinggal di Inggris selama 40 bulan.
ADVERTISEMENT
Namun, aturan kepemilikan visa ini tidak hanya soal berapa besar uang yang ditanam sang investor ke Inggris. Pihak pemerintah juga berhak untuk membedah dan memeriksa keuangan setiap pemohon sebelum visanya diterbitkan atau ditangguhkan.
Pemilik Chelsea, Roman Abramovich. (Foto: REUTERS/Toby Melville)
zoom-in-whitePerbesar
Pemilik Chelsea, Roman Abramovich. (Foto: REUTERS/Toby Melville)
Rencana pengembangan stadion ini pada dasarnya juga berkaitan dengan aturan Financial Fair Play (FFP). Logikanya, bila kapasitas stadion bertambah, maka jumlah pendapatan klub dari penjualan tiket juga akan bertambah. Bila pendapatan bertambah, maka klub juga akan memiliki keleluasaan untuk melakukan transaksi ala sepak bola, misalnya, transfer pemain.
Ini bukan kali pertama Chelsea menghadapi permasalahan terkait renovasi stadion. Medio 2011 lalu, Chelsea dikabarkan gagal membeli Battersea Power Station (semacam kawasan pusat pembangkit listrik -red) karena kalah bersaing dengan konsorsium asal Malaysia.
ADVERTISEMENT
Berhadapan dengan situasi macam ini, Chelsea mulai mencari jalan tengah, yaitu dengan melakukan pengembangan stadion dan menjadikan Stamford Bridge sebagai 'cathedral of football'.
Hanya karena sudah mendapat solusi, bukan berarti Chelsea terlepas dari masalah. Kali ini, pihak manajemen menerima gugatan yang dilayangkan oleh keluarga Crosthwaite. Mereka mengklaim, rencana Chelsea ini menyalahi aturan pertanahan di Inggris yang bernama 'Right to Light'.
Salah satu sisi Stamford Bridge. (Foto: REUTERS/Eddie Keogh )
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu sisi Stamford Bridge. (Foto: REUTERS/Eddie Keogh )
Undang-undang tersebut menjamin pemilik bangunan mendapat penerangan sinar matahari dengan cukup tanpa terhalang bangunan sekitarnya. Jarak rumah keluarga Crostwaite dan pagar pembatas Stamford Bridge hanya hitungan meter. Yang dikhawatirkan, pengembangan stadion akan menghalangi sinar matahari masuk ke rumahnya.
Atas hal ini, keluarga Crostwaite menuntut kompensasi sebesar 20 juta poundsterling. Karena Chelsea menolak untuk membayar, keluarga Crostwaite melayangkan keberatan mereka ke pengadilan. Namun, permohonan ini malah ditolak. Pihak Chelsea hanya bersedia membayar sebesar 1 juta poundsterling.
ADVERTISEMENT
Sialnya, keputusan pengadilan ini tak serta-merta melenyapkan masalah Chelsea. Kali ini, apa yang menimpa bos besar menjadi persoalan. Chelsea tak punya pilihan, karena pembangunan ini benar-benar bergantung pada pendanaan Abramovich. Lantas, mau tak mau, lewat pernyataan di laman resminya, Chelsea menyatakan bahwa pembangunan Stamford Bridge ditunda.
"Chelsea memutuskan untuk menunda proyek stadionnya. Tidak ada aktivitas desain pra-konstruksi dan perencanaan kerja selama periode ini. Klub tidak memiliki tenggat waktu untuk mempertimbangkan kembali keputusannya. Keputusan ini dibuat karena iklm investasi yang tidak menguntungkan," demikian bunyi pernyataan tersebut.
Bila Stamford Bridge benar-benar tidak diperluas, maka Chelsea akan menjadi klub dengan stadion terkecil di antara klub-klub yang menduduki enam besar klasemen akhir Premier League 2017/2018.
ADVERTISEMENT