Persib Akan Laporkan Kasus Pelemparan Bus ke PSSI

16 September 2019 7:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Persib, Robert Rene Alberts, saat memperlihatkan kaca bus Persib yang pecah. Foto: Dok. Persib.co.id
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Persib, Robert Rene Alberts, saat memperlihatkan kaca bus Persib yang pecah. Foto: Dok. Persib.co.id
ADVERTISEMENT
Akhir pekan lalu, Persib Bandung mengalami kejadian kurang menyenangkan. Usai bersua Tira-Persikabo pada pekan ke-18 Liga 1 2019 di Stadion Pakansari, Kab. Bogor, bus pemain yang membawa awak 'Pangeran Biru', dilempari batu oleh sejumlah oknum tak bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Insiden yang terjadi Sabtu (14/9) lalu itu kemudian melahirkan korban. Dua pemain Persib yakni Febri Hariyadi serta Omid Nazari mengalami luka serius di bagian kepala.
Manajer Persib, Umuh Muchtar, sempat menceritakan kejadian yang menimpa para pemain serta ofisial tim. Umuh, yang kala itu ikut rombongan dan duduk berdampingan dengan Robert Rene Alberts, mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi dengan sangat cepat.
''Ketika ada lemparan batu yang berasal dari samping dan juga dari atas, bus yang kami tumpangi sempat berhenti. Tetapi ketika pihak keamanan yang mengawal kami memberikan instruksi maju terus, ya, kami tetap maju,'' kata Umuh.
''Kami dari Persib amat menyayangkan kejadian ini. Terutama panitia pelaksana pertandingan, ya. Padahal pihak kepolisian sudah dengan siap mengawal kami. Bahkan mereka menawarkan untuk naik baracuda.''
ADVERTISEMENT
''Memang ini kejadian di luar dugaan kita semua dan bisa dibilang yang melakukan pasti orang jahat. Hanya saja amat disayangkan panitia pelaksana pertandingan yang mengakomodir kami kurang aktif,'' jelasnya.
Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar. Foto: Alan Kusuma/kumparan
Imbas kejadian ini, Umuh yang mewakili manajemen Persib berencana akan membikin laporan kepada PSSI dan PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi. Dalam laporannya, kata Umuh, Persib akan menyertakan laporan medis dari para pemain yang menjadi korban.
''Dalam beberapa hari ke depan pasti akan kami laporkan kepada federasi. Kami berencana menyertakan bukti visum juga,'' sebut Umuh.