Persib dan Persija Setuju Kompetisi Dihentikan Dua Minggu

25 September 2018 19:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persib Bandung vs Persija Jakarta. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Persib Bandung vs Persija Jakarta. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Telah diputuskan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi bahwa kompetisi sepak bola Indonesia di semua level akan dihentikan selama dua pekan. Keputusan yang berlaku per Selasa (25/9/2018) ini merupakan bentuk belasungkawa atas wafatnya Haringga Sirla dan dorongan agar pemangku kepentingan bisa melakukan introspeksi.
ADVERTISEMENT
Konsekuensinya tentu menyulitkan klub peserta. Ke depannya, agenda mereka bisa semakin padat. Sangat mungkin energi pemain terkuras karenanya.
Keputusan pemerintah tak lantas menuai protes dari klub-klub Liga 1. Ambil contoh Persib Bandung yang mengutarakan sikap dukungan melalui Manajer Umuh Muchtar.
"Menurut saya wajar. Ini merupakan bentuk perhatian. Keputusan ini pasti melibatkan semuanya, termasuk juga Presiden (Joko Widodo, red), jadi harus didukung. Kami juga 'kan menghormati yang meninggal. Semua berkabung. Ini bukan sanksi, melainkan pelajaran agar kita introspeksi," tutur Umuh dalam acara Kabar Petang di TVOne.
Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar. (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar. (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
Komentar serupa diutarakan pihak Persija Jakarta. Lewat Direktur Gede Widiade, klub berjuluk 'Macan Kemayoran' tak keberatan dengan keputusan pemerintah.
Kendati begitu, Gede memberikan catatan agar pemerintah tidak sekadar bereaksi sesaat. Begitu pula pemangku kepentingan lain, seperti Asosiasi Sepak Bola Seluruh Indonesia (APPI) yang telah menggelar aksi mogok main. Semua pihak, diminta Gede, bisa duduk bersama untuk mencari solusi.
ADVERTISEMENT
"Sebagai shock therapy saya sangat setuju. Tapi, yang paling penting buat saya sebagai Direktur Persija, kita harus memiliki keinginan membuat regulasi agar kejadian ini tidak terjadi lagi," ucap Gede.
Direktur Utama Persija, Gede Widiade. (Foto: dok. Media Persija)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Persija, Gede Widiade. (Foto: dok. Media Persija)
"Kalau orang membunuh di kepolisian bisa 18 tahun, efek jeranya pasti. Kalau di sepak bola, menggunakan statuta FIFA, ini bisa memberikan efek jera. Saya setuju kepada menteri dengan memberikan shock therapy, tetapi juga harus dilanjutkan dengan komitmen dan regulasi yang pasti," katanya menambahkan.
Kekerasan suporter memang sudah mengakar. Haringga sendiri merupakan korban ke-70 kekerasan dalam sepak bola, mengacu data Save Our Soccer --lembaga swadaya yang mengamati isu sepak bola nasional.
Adapun khusus rivalitas Persib-Persija, Haringga menjadi korban meninggal yang kedelapan. Ia wafat setelah mengalami pengeroyokan di pelataran parkir Stadion Gelora Bandung Lautan Api menjelang pertandingan kedua klub, Minggu (23/9).
ADVERTISEMENT