Persija Ogah Ikut Piala Presiden Jika Operator Dipegang PT LIB

Pertandingan Mitra Kukar vs Persija Jakarta (Foto: Dok. Media Persija)

Sebulan jelang Liga 1 2018 dimulai, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) berencana akan menggelar turnamen bertajuk Piala Presiden 2018. Rencananya, ajang yang akan diikuti oleh 18 klub Liga 1 ini akan dihelat pada Januari mendatang.

Kendati demikian, rencana tersebut cukup mendapat resistensi dari para klub peserta. Sejumlah klub menyatakan kemungkinan tak akan ambil bagian. Ternayar, Persija Jakarta mengaku masih pikir-pikir untuk ikut serta.

Bagi Persija, rencana tersebut tak lepas dari persoalan operator yang akan menggarap turnamen yang digelar pertama kali pada 2015 itu. Mereka bahkan menolak dengan tegas jika operator turnamen dipegang oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB). Pasalnya, operator Liga 1 itu masih memiliki utang terhadap seluruh klub pada musim lalu, termasuk Persija.

“Kalau operatornya masih PT LIB, Persija tidak ikut. Mereka harus segera melunasi utangnya kepada klub-klub Liga 1 terkait hak siar dan rangking. Masa belum dilunasi tapi mereka jadi operator lagi? Nanti yang ada utangnya numpuk,” ujar Direktur Utama Persija, Gede Widiade, seperti dilansir situs resmi klub, Rabu (13/12/2017).

Gede tidak menyebutkan berapa angka nominal utang PT LIB kepada Persija. Ia hanya mengatakan bahwa utang tersebut berjumlah miliaran.

Pemain-pemain Persija merayakan gol. (Foto: ANTARA/Risky Andrianto)

“Utang PT LIB itu ke Persija jumlahnya miliaran. Mereka bilang mau diselesaikan pada November atau Desember ini tapi sampai sekarang tidak ada pemberitahuannya,” katanya.

Sejauh ini Persija baru mengonfirmasi akan mengikuti turnamen bertajuk Boost Sports Fix Super Cup 2018 di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 13-20 Januari. Lawan-lawan yang akan dihadapi tim asuhan Stefano Cugurra Teco itu adalah Ratchaburi FC (Thailand), dan Kelantan FA (Malaysia).

“Kalau operator Piala Presiden nanti bukan PT LIB ataupun orang-orang di dalamnya, Persija pasti ikut,” pungkasnya.